SUKOREJO. KENDALMU.OR.ID. Menanamkan jiwa kepahlawanan pada siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) berarti mengembangkan sikap dan karakter yang mencerminkan nilai-nilai kepahlawanan, seperti keberanian, pengorbanan, dan kepedulian terhadap sesama.
Jiwa kepahlawanan pada siswa dapat dilakukan melalui pendidikan yang menekankan pentingnya menolong teman, membela kebenaran, dan mengutamakan kepentingan bersama.
Dalam rangka peringatan hari Pahlawan, MI Muhammadiyah Mulyosari bekerja sama dengan Koramil Sukorejo adakan upacara dan bimbingan bagi siswa-siswi MI Muhammadiyah Mulyosari.
Acara tersebut berlangsung, Senin (11/11/2024) di halaman MI setempat diikuti oleh seluruh siswa-siswi MI Muhammadiyah Mulyosari berserta dewan guru dan karyawan.
Bertindak sebagai Pembina Upacara dari Koramil 07/ Sukorejo, Kapten Inf Suwandi.
Dalam amanatnya dikatakan, disebut pahlawan bukan mereka yang sudah meninggal, tetapi orang yang masih hidup dapat disebut pahlawan jika mereka menunjukkan keberanian, pengorbanan, dan kontribusi signifikan bagi masyarakat atau bangsa.
“Pahlawan tidak hanya diartikan sebagai pejuang yang telah meninggal, tetapi juga mencakup individu yang berjuang untuk kebaikan, seperti dalam bidang pendidikan, sosial, atau kemanusiaan,” kata Suwandi di hadapan ratusan peserta upacara.
Dia mencontohkan, seorang guru yang berdedikasi mendidik murid-muridnya atau seorang siswa yang berani membantu teman yang mengalami kesulitan, baik secara fisik maupun emosional, dapat disebut pahlawan.
“Pahlawan bukanlah orang yang sudah meninggal, tapi kalian semua bisa menjadi pahlawan dengan berjuang, giat belajar di sekolah dan meraih cita-cita,” tegasnya.
Usai upacara dilanjutkan dengan bimbingan langsung oleh jajaran Koramil Sukorejo.
Dalam bimbingannya menjelaskan tentang pentingnya berjuang dalam menuntut ilmu serta pentingnya menghormati jasa para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan bangsa.
“Kegiatan peringatan hari pahlawan merupakan kegiatan mengisi kemerdekaan, sebagai seorang pelajar harus bersemangat dalam mengisi kemerdekaan. Di samping itu kegiatan tersebut dapat membangkitkan rasa nasionalisme dan merupakan bentuk penghargaan bagi para pahlawan yang telah gugur agar siswa-siswi MI Muhammadiyah Mulyosari dapat menghargai dan menghormati pahlawan, tidak melupakan jasa para pahlawan,” terangnya.
Menurutnya Suwandi, siswa-siswi dapat memahami bahwa pahlawan tidak hanya orang terdahulu yang berjuang, tapi orang di sekeliling kita yang berjuang demi masa depan, rela berkorban demi bangsa dan negara, termasuk tugas seorang siswa dalam mencapai cita-cita adalah dengan giat belajar.
Sedangkan salah satu guru MI Muh Mulyosari, Fitriyani mengatakan siswa-siswi bisa disebut pahlawan karena semangat berjuang, belajar rajin untuk meraih kemengangan, kecerdasan.
“Siswa-siswi memiliki semangat dalam mengisi kemerdekaan, memiliki rasa tanggung jawab dan rela berkorban, semangat dalam berjuang, memiliki motivasi tinggi dalam meraih cita-cita,” kata Fitri. (dian)