Oleh Suprapto, S.H; M.M
(Ketua Pimda 070 TSPM Kendal)
KENDALMU.OR.ID. Tawuran adalah istilah untuk perkelahian massal atau perkelahian yang dilakukan secara beramai-ramai, dan sering terjadi di kalangan remaja, terutama pelajar sekolah. Tawuran antar pelajar dapat dipicu oleh berbagai alasan seperti saling ejek, berpapasan di bus, pentas seni, atau pertandingan sepak bola, termasuk juga dipicu saling ejek di media sosial.
Upaya pencegahan dan penanganan tawuran antar pelajar melibatkan berbagai aspek, termasuk pendidikan karakter, kecerdasan emosional, dan pengaruh lingkungan.
“Tawuran No Tapak Suci Yess” mungkin merujuk pada upaya untuk mengurangi atau menghentikan tawuran dan kekerasan di kalangan pelajar, dengan menekankan pentingnya fokus pada pencapaian prestasi pencak silat (TSPM) dan pengembangan karakter positif
Baru-baru saja kita dikagetkan dengan sebuah pestiwa tawuran yang melibatkan anak-anak remaja, dan salah satu diantara mereka berinisial DSS menjadi korban.
Diberitakan, seorang remaja berinisial DSS yang jadi korban tawuran di bawah Flyover Pasar Rebo, Jakarta Timur, disebut sudah sadar setelah menjalani perawatan di rumah sakit karena tangannya putus tersabet senjata tajam. Nasib korban berusia 18 tahun yang bercita-cita menjadi polisi itu berada di ujung tanduk. Sebab, dalam waktu dekat DSS disebut bakal menjalani tes masuk Akademi Kepolisian atau Akpol. (Kompas, 1 Feb 2024). Ironis, mengingat remaja ini adalah anak seorang penegak hukum, yang bercita-cita dikemudian hari akan meneruskan jejak pengabdian kedua orang-tuanya.
Miris, Ini sungguh fenomena sosial yang menyedihkan kita semua, dimana ketika pendidikan sedang gencar menekankan pada pembentukan karakter, terjadi kejadian memilukan seperti ini. Ini sebuah kegagalan. Kita tentunya faham bahwa kejadian tidak hanya dilihat dari satu sisi saja, namun juga harus dilihat dari sisi kehidupan keluarga, latar belakang sosial, lingkungan, media dan akar permasalahan sosial lainnya.
Sebagai umat Islam, tentunya kita wajib kembali merujuk kepada Qur’an dan Hadist Nabi SAW. Allah Ta’ala berfirman: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allâh terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.[at-Tahrîm/66:6]. Perintah ini memberikan makna bahwasanya orang pertama yang bertugas mendidik anak adalah orangtua atau keluarga. Orang tua berkewajiban mengajari anaknya, mengenalkannya kepada jatidiri seorang hamba Allah, mengenalkan anaknya kepada Tuhannya, mengenalkan anaknya pada Nabinya, pada ajaran agamanya, kebaikan dan nilai-nilainya. Jika dia muslim, kenalkan bahwa Islam yang mengajarkan kebaikan, Islam mengajarkan perdamaian, Islam mengajarkan tolong menolong dalam kebaikan, dan Islam melarang tolong menolong dalam kejahatan. Islam mengajarkan akidah yang lurus, mengajarkan akhlaq yang baik dan adab yang santun, termasuk bagaimana berinteraksi dengan sesama manusia dan alam semesta.
Perguruan Tapak Suci memiliki kesempatan yang besar dalam hal pembinaan anak dan remaja. Mengapa remaja sampai tawur? Ini harus di cari penyebabnya. Tidak hanya dilakukan langkah-langkah represif, namun lebih dari itu juga harus dicari akar permasalahnnya. Bisa jadi lingkungannya tidak baik, bisa jadi orang tua lalai mendidik dan mengawasi anaknya. Anak dipenuhi segala keinginannya, namun terlupa utk menanamkan ajaran agama. Seringkali orang tua sibuk, dan menyerahkan pendidikan anak sepenuhnya kepada lingkungannya, kepada temannya, kepada media sosial, kepada youtube, kepada tontonan yang tidak mendidik. Akibatnya terciptalah pribadi-pribadi yang tidak soleh, apalagi muslih, tapi justru menjelma menjadi pribadi criminal, nauzubillah.
Ini tidak bisa dibiarkan, Tapak Suci Putera Muhammadiyah adalah sebuah perguruan seni beladiri yang membawa misi syiar dakwah agama Islam, yang mana didalamnya tidak saja diajarkan bagaimana berlatih beladiri, sehingga anak memiliki fisik yang kuat dan terampil, namun juga anak diberikan lingkungan yang baik, akidah yang terjaga, akhlaq dan adab yang santun. Dengan pembekalan tersebut anak akan lebih bisa mengontrol kekuatannya, untuk apa dia belajar beladiri, kapan harus bersabar dan bagaimana menggunakan keahlian dan kemampuannya agar bermanfaat untuk diri, keluarga, masyarakat, agama dan bangsanya. Tapak Suci sudah dikenal dengan pretasinya, menjadi penyumbang atlet-atlet yang bertanding baik di kancah local sampai internasional. Namun tentunya Tapak Suci juga tidak terlepas dari berbagai macam kekurangan, dan oleh sebab itu keberadaan Tapak Suci dalam syiar dakwah melalui prestasi olahraga pencak silat harus kita bantu dan dukung bersama. Bagaimana caranya? Diantaranya adalah dengan mengikutsertakan ana-anak dilatih di Tapak Suci. Mari antar dan daftarkakn anak, cucu kita untuk berlatih Tapak Suci. Anak dan remaja, kondisi dimana fisiknya sedang kuat-kuatnya, energi sedang besar-besarnya, namun labil pada mental dan spiritualnya, oleh sebab itu perlu diarahkan. Allahualam bissowab.
Salam,
Suprapto
Tapak Suci Kendal, Jawa Tengah
5 Komentar
Dakwahmu Prestasimu, Prestasimu adalah dakwahmu
Trim, mas hasan. Kami menunggu berita dinamika TSPM Sragen
Good teks, good ide
Terima Kasih. Kami dan temen-temen jurnalisMu Kendal masih terus belajar
Menurut saya pribadi, remaja zaman sekarang terlalu banyak yang sok jagoan. Dilingkungan saya pun banyak remaja yang sudah berani melawan gurunya. Jadi, terkadang mereka seperti itu bukan karena kurangnya kasih sayang orang tua dan perhatian dari guru tapi karena lingkungan pertemanannya yang seperti apa.
Saya sangat setuju sekali dengan pendapat diatas yang mengatakan “pentingnya menanamkan ilmu agama kepada anak sedari dini” agar jika sudah dewasa kelak mereka mampu mengendalikan hawa nafsunya.
Pesan saya untuk para anak muda “Diri kita adalah milik kita, milik kita adalah tanggung jawab kita” jadi bertanggung jawablah pada diri sendiri agar tidak merugi dikemudian hari.