JAKARTA. KENDALMU.OR.ID. Ikhtiar kolektif meningkatkan kualitas wawasan dan ketrampilan para jurnalis Muhammadiyah terus dilakukan oleh Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PP Muhammadiyah melalui berbagai forum, salah satunya Akademi Jurnalis Muhammadiyah (AJM), sebuah wadah untuk diskusi dan pertukaran ide para jurnalis official dan afiliasi Muhammadiyah.
AMJ diselenggarakan Jum’at-Sabtu (22-23/11/2024) di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ)
Rektor UMJ yang diwakili Kaprodi Magister Ilmu Komunikasi, Tria Patrianti mengatakan AJM merupakan upaya yang mendorong keberadaan jurnalis Muhammadiyah berkemajuan.
“AJM merupakan media untuk memupuk jurnalisme berkemajuan yang berkontribusi terhadap perkembangan Muhammadiyah,” kata Tria, Jum’at (22/11/2024)
Menurutnya peran jurnalis Muhammaduyah sangat relevan dengan refleksi milad ke 112 Muhammadiyah kemarin.
Tria Patrianti menegaskan media afiliasi perlu melakukan pendekatan komunikasi strategis dalam pengelolaan media.
“Perkembangan teknologi dan perubahan publik terhadap pola konsumsi informasi, media Muhammadiyah harus adaptif terhadap tren digital,” ujarnya.
Dia berharap AJM dengan ratusan media afiliasi dibawah naungan Muhammadiyah dapat tumbuh menjadi platform yang profesional, modern, dan berdaya saing tinggi.
Sekretaris MPI PP Muhammadiyah, Anam Sutopo menegaskan jurnalisme berkemajuan yang menjadi visi Muhammadiyah harus didukung oleh kolaborasi erat antar unit media di semua tingkatan.
“Media Muhammadiyah perlu memperkuat pesan-pesan yang membawa manfaat luas sekaligus tetap relevan dengan kebutuhan masyarakat modern,” tegasnya.
Menyinggung program kerja MPI PP Muhammadiyah, Anam menyampaikan secara formal program kerja dinilai sesuai indikator-indikator sehingga bernilai 95% melaksanakan fungsinya sebagai UPP.
“Capaian itu karena kolaborasi dengan UPP lain, seperti Majelis Tabligh, Tarjih, LPCR dan lainnya sehingga nilainya lebih tinggi” imbuhnya.
Sedangkan Ketua PP Muhammadiyah, Dadang Kahmad menekankan pentingnya peran media di lingkungan Muhammadiyah untuk lebih eksis dan memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat.
“Media jejaring Muhammadiyah harus mampu menjadi motor penggerak yang berkontribusi dalam kehidupan masyarakat,” katanya.
Dia menilai sinergi antara Pimpinan Pusat, Wilayah, dan Daerah sangat penting untuk memajukan media Muhammadiyah.
Di sisi lain Dadang mengingatkan bahwa media Muhammadiyah masih menghadapi tantangan besar.
“Sampai saat ini, media Muhammadiyah belum mampu menjadi pusat perhatian publik atau trending di kalangan masyarakat luas, masih di bawah nu online” ujarnya.
Diketahui, AJM selama dua hari menghadirkan sejumlah nara sumber yang kompeten, sebut saja Ketua Bidang Pendidikan Profesi Pengurus Pusat Ikatan Jurnalis Indonesia (IKAJI), Agus Setiawan, ada Fahd Pahdepie, penulis, pembicara publik, konsultan, dan entrepreneur, wartawan TVRI dan TvMu, Mukhtarom dan Kelik Nursetiyo W, wartawan Kompas.tv, Deni Muliya Barus, dan Makroen Sanjaya, Praktisi Media dan Akademisi Bidang Komunikasi Media, Makroen Sanjaya. (fur)