PATEAN.KENDALMU.OR.ID. Perkembangan mubalighot PDA Kendal yang ditandai dengan pertemuan tri wulan diharapkan setiap anggota korps mampu menyampaikan pemikiran dan perkembangan baru, walaupun belum bisa menyampaikan dengal lisan, setidaknya dengan keteladanan.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Korps Mubalighat Aisyiyah Kab. Kendal, Miftakhul Umi di Pertemuan Kordinasi Corps Mubalighat PD Aisyiyah Kendal, di Patean, Ahad (1/9/2024).
Umi mengatakan, niat kita di korps mubalighat ini lil Allah, insya Allah langkah kita dimudahkan, Allah akan memudahkan di jalan-jalanNya.
“Dengan niat lil Allah akan membawa pemikiran baru, nuansa dan perkembangan korps mubalighat, meskipun belum mampu menyampaikan secara lisan, paling tidak dengan keteladanan,” katanya.
Menurutnya, satu keteladanan lebih baik dari pada seribu nasehat, karena ibu-ibu korps mubalighat ketika di rumah di depan anak-anak berperan sebagai guru pertama memberi keteladanan.
“Keteladanan sebagai salah satu parameter yang perlu ditiru oleh siapapun yang mendengar dan melihatnya,” ujarnya.
Dibagian lain Miftakhul Umi menyampaikan tentang kebahagiaan.
“Bahagia itu kuncinya ada 2, yakni iman dan amal sholeh,” kata Umi
“Kalau kita kurang bahagia, berarti kurang iman,” ujarnya.
Dijelaskan, orang yang kurang iman cirinya, merasa cemas apa yang belum terjadi, kecewa kejadian masa lalu, dan merasa kesal, capai apa yang sedang dilakukan.
Diharapkan, seluruh anggota mubalighat mengambil hikmah, filosufi pohon pisang.
“Memberi manfaat kepada sesama sebelum.meninggal,” pesannya.
Sedangkan Ketua Divisi Mubalighat dan Pengajian Majelis Tabligh dan Ketarjihan PD Aisyiyah Kendal, Ulfah mengatakan, perkembangan korps mubalighat Aisyiyah Kendal cukup mengggembirakan dengan tampilnya mubalighat Aisyiyah di setiap cabang.
“Meskipun mereka tampil masih di depan internal anggota dalam bentuk kultum atsu tausyiah kami beri apresiasi,” kata Ulfah.
Menurutnya, tampilnya anggota mubalighat saat menyampaikan dakwahnya, kultum dan tausyiah berorientasi amar makruf nahi mungkar.
“Itu prinsip yang harus diemban oleh setiap mubalighat dalam menyampaikan dakwahnya,” ujarnya.
Menyinggung kesiapan anggota mubalighat Aisyiyah tampil di depan publik, Ulfah belum sempat berfikir.
“Kordinasi korps mubalighat ini dillaksanakan sudah 18 putaran, tinggal 3 kali putaran semua PCA berketempatan. Setelah itu kita evaluasi sejauh mana kualitas anggota mubalighat dan lakukan pendataan, karena tampil di publik membutuhkan pengalaman dan penguasaan materi yang baik,” bebernya.
“Yang jelas tujuan kita diantaranya ke situ, cuma sekarang belum waktunya,” tutup Ulfa. (fur)