SUKOREJO.KENDALMU.OR.ID Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sukorejo menyelenggarakan pengajian rutin di Masjid Nuh SMKS Muhammadiyah 4 Sukorejo.
Pengajian berlangsung Ahad, (1/12/2024) dengan menghadirkan Ustadz Hery Setiawan sebagai pembicara utama. Adapum tema yang diangkat “Manhaj Tarjih Sebagai Pedoman Hidup Warga Muhammadiyah”.
Manhaj Tarjih Muhammadiyah, kata Ustsdz Hery adalah metodologi yang digunakan dalam organisasi Muhammadiyah untuk menilai dan menentukan hukum Islam.
“Secara harfiah, “manhaj” berarti metode, dan “tarjih” berarti kegiatan ijtihad,” ucapnya.
Menurut Ustafz Hery. Manhaj ini mencakup wawasan, sumber, pendekatan, dan prosedur teknis yang menjadi pedoman dalam kegiatan ketarjihan, termasuk musyawarah dan ijtihad terhadap masalah baru yang belum terjawab oleh ulama sebelumnya.
Ustadz Hery Setiawan menekankan bahwa Muhammadiyah dalam menentukan hukum Islam memilih dalil paling kuat dalam setiap langkahnya, berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah.
“Manhaj Tarjih sebagai metode yang membantu warga Muhammadiyah memilah dan memahami dalil secara sistematis untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Dalam pelaksanaanya, misal niat sholat cukup dalam hati tanpa perlu dilafalkan ‘usholli fardhol….’
“Untuk takbir dapat dilakukan dengan mengangkat tangan sejajar daun telinga atau sejajar pundak, sesuai tarjih,” terangnya.
Adapun bacaan basmallah dalam sholat berjamaah, bacaan basmallah boleh dibaca dengan suara keras maupun lirih.
Menyinggung tentang bacaan surat dalam Al qur’an ketika sholat berjamaah, imam sholat disunahkan membaca surat yang ayat-ayatnya panjang.
“Adapun bacaan doa dalam tahiyat akhirbtidak mencakup tambahan seperti “filalaminna innaka dan seterusnya,” kata dia.
Tentang telunjuk jari ketika tasyahud Rasulullah SAW pernah mengacungkan jari telunjuk sambil bergetar yang tarjih Muhammadiyah tafsirkan sebagai respons terhadap kondisi cuaca atau hal lain.
Pengajian ini diharapkan dapat memperkuat pemahaman warga Muhammadiyah terhadap manhaj tarjih, sehingga mampu menjadi pedoman beribadah yang relevan yang berkemajuan.
Dengan penjelasan yang lugas dan sistematis, para jamaah tampak antusias mengikuti tausiyah hingga akhir acara.
Kegiatan ini ditutup dengan doa bersama, memohon keberkahan dalam setiap langkah dakwah Muhammadiyah.(silo)