SUKOREJO.KENDALMU.OR.ID. Ikhtiar kolektif untuk peningkatan kualitas guru di lingkungan sekolah dan madrasah Muhammadiyah di Kendal terus ditingkatkan melalui berbagai cara, diantaranya adalah teachers upgrading yang diselenggarakan oleh Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Kab. Kendal dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional (HGN) yang jatuh pada 25 November lalu yang mengangkat tema ‘Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar’. Sedangkan dalam FGM Kab. Kendal mengambl tema ‘Melejitkan Semangat Menjadi Guru Inspiratif’.
Ketua FGM Kab. Kendal, Shofiq Ghorbal, mengatakan bahwa guru bukan hanya sebatas mengajar di kelas, namun guru adalah orang yang mengajarkan nilai-nilai sosial, sehingga terwujud masyarakat Islam ‘Baldatun Thoyyibatun Warobun Ghofur’.
“Guru memiliki peran yang penting dalam menanamkan nilai-nilai sosial kepada siswa melalui berbagai cara,” kata Shofiq di hadapan ratusan guru Muhammadiyah se eks Kawedanan Selokaton, Kab. Kendal pada Rabu (29/11).
Menurut dia, setiap guru dapat menyelipkan nilai-nilai sosial dalam rencana pelaksanaan pembelajaran, memberikan ilustrasi atau peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar, menggunakan metode diskusi kelompok, dan memberikan penghargaan kepada siswa atas pencapaian atau tindakan positif.
“Selain itu, guru juga berperan sebagai dinamisator, evaluator, dan fasilitator dalam proses pembelajaran untuk menanamkan dan mengimplementasikan nilai-nilai sosial” ujarnya.
Shofiq berharap di HGN tahun ini guru-guru Muhammadiyah yang tersebar di seluruh Indonesia mendapat perhatian yang lebih serius dari pemerintah, terutama dalam meingkatkan kesejahteraan guru.
Sementara itu Wakil Bendahara Majelis Pendidikan PNF PDM Kendal, Eko Wardoyo mengatakan disebut guru profesional apabila guru biasa memberitahukan ilmu pengetahuan kepada siswa-siswinya dengan benar, menjelaskan dengan baik, dan mampu memperagakan.
“Guru profesional adalah guru yang mampu menjalankan proses pendidikan dengan kemampuan tinggi, menguasai pengetahuan, aktif dalam organisasi keprofesian, dan memahami proses belajar secara menyeluruh,” kata Eko
Diaharapkan dari teaching upgrading atau peningkatan kemampuan mengajar guru Muhammadiyah di Kendal dapat meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran yang mencakup peningkatan kompetensi guru, peningkatan kompetensi siswa, pengembangan kurikulum, peningkatan infrastruktur, dan penerapan teknologi dalam pembelajaran.
“Ini menunjukkan betapa guru dan siswa harus bekerja sama untuk mencapai merdeka belajar dan mendukung pembangunan nasional” ujar Eko Wardoyo.
Sedangkan Dosen Program Pascasarjana Ilmu Politik UI dan FISIP UMJ, Mohammad Nasih yang bertindak sebagai nara sumber dalam acara teaching upgrading menyebut generasi sekarang adalah generasi pincang, paham terhanap agama, tetapi tidak menguasai sains-teknologi, begitu juga sebaliknya.
“Maka harus lahir generasi normal yang hadir sebagai hasil ikhtiar keluarga dan masyarakat yang berbasis Al qur’an dan As sunah” kata Nasih.
Menurut lelaki kelahiran Rembang, pada 1 April 1979 tersebut, terdapat 7 kewajiban keluarga dan masyarakat dalam menghadirkan generasi normal, yaitu kehidupan berbasis kepada Al-Qur’an, yaitu membaca, mengartikan, menghafal, merenungkan, melaksanakan, mengajarkan, dan memperjuangkan Al-Qur’an.
“Jika ketujuh hal ini sudah dijalankan dengan baik, maka akan tercipta generasi yang ideal, baik dalam konteks pribadi, bermasyarakat, maupun bernegara. Negara akan terwujud sebagaimana konsepsi Al-Qur’an” ujarnya.
Kegiatan tersebut dimeriahkan oleh penampilan ‘Rebana Gandrung Mupat, yang membius para hadirin. (sih)