WELERI.KENDALMU.OR.ID. Puluhan guru pengampu mata pelajaran Al-Islam, Kemuhammadiyahan, dan Bahasa Arab (Ismuba) di Kab. Kendal mengikuti Workshop dan Pelatihan Perencanaan Pembelajaran dan Assesmen Kurikulum (P3AK) Ismuba Tahun 2024.
Workshop yang diselenggarakan oleh Majelis Pendidikan Dasar, Menengah dan Pendidikan Non Formal (Dikdasmen dan PNF) PD Muhammadiyah Kendal tersebut berfokus pada pengembangan karakter siswa, meningkatkan religiusitas, dan memantapkan aksi guru dan siswa dalam beragama dan berakhlaqul karimah baik di lingkungan sekolah, keluarga maupun masyarakat.
Wakil Ketua PD Muhammadiyah Kendal, Utomo mengatakan, tahun ini (2024) kita punya kurikulum Ismuba yang baru. Dari sisi konten dan waktu pembelajarannya sama, tetapi dari sisi pelaksnan pembelajarnnya berbeda.
“Kurikulum Ismuba yang baru ini menekankan aksi nyata, yaitu praktek dalam kehidupan sehari-hari, sehingga Al Islam dan Kemuhammadiyahan itu tidak hanya teori, tetapi menjadi karakter bagi peserta didik,” kata Utomo, Sabtu (6/7/2024) di SMK Muhammadiyah 3 Weleri.
Diterangkan, dalam rangka menuju peserta didik berkarakter mulia dalam kehidupan sehari-hari, maka setiap guru Al Islam dan Kemuhammadiyahan dilatih, bagaimana melaksanakan proses pembelajaran sehingga bisa menguatkan karakter.
“Guru tidak hanya menyampaikan informasi kepada peserta didik, tapi guru butuh pelatihan, bagaimana menguatkan kompetensi kognitifnya, sikap, dan prilaku,” ujarnya.
Menurut Utomo, kurikulum Ismuba yang baru ini lebih banyak pada kokurikuler, ekstrakurikuler, dan pembiasaan sehari-hari.
“Dengan demikian kita membumikan Al Islam dan Kemuhammadiyah dala praktek sehari-hari. Tidak sekedar dalam pelajaran teori, tetapi nyata,” imbuhnya.
Diharapkan, melalui workshop ini karakter Islami sebagai karakter utama pelajar Muhammadiyah terbentuk.
Sedangkan Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PD Muhammadiyah Kendal, Inu Indarto mengatakan, pembelajaran Ismuba merupakan ciri khas sekolah Muhammadiyah, karena mengintegrasikan agama dengan kehidupan nyata.
“Sejak awal Muhammadiyah didirikan sudah menerapkan sistem dan praktek pendidikan Al Islam Kemuhammadiyahan holistik dan integratif yang menempatkan peserta didik sebagai subyek dan pusat dari proses pendidikan,” kata Inu.
Dia berharap, semua sumber daya manusia diimplementasikan Ismuba, warga sekolah guru di sekolah Muhammadiyah adalah guru Ismuba, dan semua mata pelajaran diintegrasikan dengan Ismuba.
Diketahui, workhshop menghadirkan tim Universitas Ahamad Dahlan (UAD) Yogjakarta diantaranya menyampaikan tentang delapan ciri profil pelajar berkemajuan, yaitu taat beragama dan berakhlak mulia, berbuat baik kepada orang tua, guru dan sesama, pelajar yang bermotivasi tinggi dan mau berprestasi, memiliki sifat gemar menulis, membaca dan berkreasi , berilmu dan berkeahlian tinggi, semangat mencari ilmu, berwatak disiplin, bekerja keras dan mandiri, bekerjasama dan bersosialisasi di masyarakat, serta cinta bangsa dan cinta kemanusiaan semesta. (fur).