KENDAL.KENDALMU.OR.ID. Ukhuwah dan peningkatan produktivitas kerja dalam Islam terdiri atas beberapa aspek.
Ukhuwah Islamiyah adalah persaudaraan yang berlaku antar sesama ummat Islam, yang di ikat oleh aqidah dan syariah yang sama. Sedangkan produktivitas kerja dalam perspektif Islam dapat meningkatkan komitmen tinggi dalam menggerakkan organisasi (Muhammadiyah).
Hal itulah yang diharapkan oleh keluarga besar Ikatan Pegawai di lingkungan Gedung Pimpinan Daerah Muhammadiyah (IPGPDM) Kab. Kendal dalam penyelenggaraan Halal Bihalal 1445 H.
Ketua PDM Kendal, Ustadz KH. Ikhsan Intizam yang diberi kesempatan menyampaikan tausiah halal bihalal pegawai di lingkungan gedung PDM Kendal meminta kepada seluruh pegawai untuk menjaga keistiqomahan dalam bekerja, karena produktivitas pekerja diperlukan motivasi.
Dia mengilustrasikan, ada pekerja yang beban kerjanya hanya dilakukan tidak lebih dari 60 % tetapi dia digaji 100 %, sebaliknya ada pekerja yang kerjanya full, 100% tetapi dia digaji 60%.
“Bagi orang yang kerjanya luar biasa, tetapi gajinya hanya 60% jangan khawatir, karena Allah telah melihat,” kata Ustadz Ikhsan, Selasa siang (22/4/2024).
Dia menjelaskan, Allah melihat pekerja yang kerjanya luar biasa itu mendapat kekekalan energi, yang tidak akan hilang dan Allah akan menggantikan dengan cara yang lain.
“Kekekalan energi dalam konteks ilmu fisika yang menyatakan bahwa energi tidak dapat dimusnahkan, tetapi dapat berpindah dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Sama halnya dengan pegawai yang bekerja dengan luar biasa (baik dan ikhlas-red) meskipun digaji 60% berarti dia save nya (menyimpan-red) kebaikannya banyak dan Allah pasti menggantinya saat dibutuhkan,” ungkapnya.
Ustadz Ikhsan memberi contoh fakta, abang becak yang bekerja keras dan ikhlas, tapi penghasilannya pas-pasan. Namun Allah membalasnya melalui cara lain, anak tukang becak cerdas, berbudi luhur dan mendapat beasiswa sampai bergelar doktor.
“Yang lagi viral, seorang pilot anak penjual ayam, dan kita tidak perlu heran. Itu save kebaikan orang tuanya yang dipindah oleh Allah kepada anaknya,” ujarnya.
Ustadz Ikhsan menegaskan, kerja keras dan ikhlas seseorang belum tentu gajinya besar, tetapi keberkahan akan dirasakan kelak kemudian kepada anak, cucu atau orang terdekatnya.
Dalam kontek sejarah terjadi pada istri Nabi Ibrahim, Hajar yang ditinggal pergi oleh suaminya di tengah bukit.
Awalnya Hajar bisa menyusui bayinya, Ismail karena di tempat itu masih tersedia air yang diminum oleh Hajar. Namun, semakin lama air itu pun habis hingga membuat ia dan anaknya kehausan sebab air susunya pun telah mengering.
“Siti Hajar kemudian memutuskan untuk pergi dari tempat itu dan mencari air minum, sebab tak kuasa mendengar anaknya yang terus menangis,” kata Ustadz Ikhsan mengkisahkan.
Ketika lari kali ketujuh sampai di Bukit Marwah, lanjutnya, tiba-tiba Siti Hajar mendengar suara yang mengejutkan. Alangkah kagetnya mengetahui bahwa suara itu berasal dari air yang memancar dari dalam tanah dengan derasnya di bawah telapak kaki Ismail.
“Itulah air zam-zam yang keberkahannya sampai sekarang masih masih ada,” ujarnya.
Ustadz Ikhsan mengajak kepada seluruh pegawai di lingkungan gedung PDM Kendal supaya mengekalkan energi positif di bulan Ramadhan dengan menjaganya di bulan Syawwal sehingga pada bulan-beulan selanjutnya energi positif tetap melekat pada diri setiap pegawai.
Halal bihalal dihadiri oleh seluruh unit kerja yang ada di gedung PDM Kendal, antara lain jajaran kesekretariat kantor PDM Kendal, Umkaba, Lazismu, KBIH Arrahmah Tour, Majelis Dikdasmen, dan kantor pembantu ASB PDM Kendal. (fur)