BOJA.KENDALMU.OR.ID. Eksistensi Ranting Muhammadiyah di setiap desa sangat penting karena sebagai lumbung sumber daya manusia yang harus digerakkan melalui beberapa program diantaranya adalah pengajian rutin yang konsisten seperti pengajian Ahad pagi, pengajian pimpinan, dan pengajian umum.
Dalam program pengajian Muhammadiyah di ranting dan cabang salah satu unsur penting adalah adanya mubaligh Muhammadiyah yang memiliki tugas melaksanakan dakwah dan membantu masyarakat dalam mencapai tujuan akidah, hukum, berkehidupan yang harmonis, dan membantu dalam mengembangkan generasi muda yang sehat dan kuat.
Di sisi lain, mubaligh Muhammadiyah harus memahami teknologi dan informasi serta mampu mengoperasioanlkan secara bijak sebagai alat bantu dalam menunjang suksesnya tugas mubaligh Muhammadiyah.
Memahami hal tersebut, PDM Kendal melalui Majelis Tabligh menggelar Raat Kerja Daerah (Rakerda) sebagai media konsolidasi dengan Majelis Tabligh di tingkat cabang yang salah satu tujuannya adalah membangun kapasitas dan memberdayakan secara optimal Korps Mubaligh Muhammadiyah (KMM) .
Ketua Majelis Tabligh PDM Kendal, Muhammad Aliun mengingatkan, keberadaan KMM Kendal harus familier dengan dunia medsos yang berfungsi sebagai alat bantu dalam menjalankan dakwah di masyarakat.
“Berdakwah di media sosial merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengembangkan dakwah Islam di masyarakat. Namun, berdakwah melalui media sosial harus memperhatikan etika dan norma-norma ber-medsos,“ kata Aliun, Ahad (3/3/2023) di Boja.
Dijelaskan, setiap mubaligh Muhammadiyah dalam menampilkan konten-kontennya di medsos tidak hanya memperhatikan norma-norma ber-medsos, tetapi memiliki makna positif, menampilkan informasi-informasi yang bermanfaat dan menunjukkan Islam yang benar dan rahmatan lil alamiin.
“Banyak ragam konten yang perlu dimiliki oleh Majelis Tabligh sebagai media dakwah, tetapi harus dikelola secara profesional dan berkelanjutan dengan tampilan-tampilan dakwah yang kekinian dan menarik,” terangnya.
Aliun meminta kepada KMM dalam mengelola medsos secara profesional dan berkelanjutan serta mengikuti perkembangan yang terjadi.
“Mengelola medsos ada kalanya bersifat rutin, setiap hari ada konten-konten di facebok, instagram, twiter (X), tiktok youtube, dan sebagainya dapat membantu,” ujarnya.
Sedangkan program pekanan, kata Aliun, dapat dilaksanakan seperti pengajian Ahad pagi, tahsin Al qur’an, dan pelatihan qori’.
Dia berharap, Rakerda Majelis Tabligh mampu menghasilkan komitmen berkolaborasi dengan cabang dan ranting dalam menjalankan misi KMM sebagai bagian integral dari gerakan dakwah Muhammadiyah yang bertujuan untuk menyebarkan ajaran Islam yang ramah, moderat, dan berkualitas. (fur)