RINGINARUM.KENDALMU.OR.ID. Isra Mi’raj, pengalaman spiritual luar biasa yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW, adalah suatu peristiwa yang tidak dapat dipahami secara ilmiah, tetapi hanya dapat didekati melalui iman yang kuat.
Perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, yang biasanya memakan waktu sebulan jika menggunakan kuda atau unta, dilalui oleh Nabi Muhammad dalam satu malam.
Hal ini merupakan bukti keajaiban dari peristiwa Isra. Rasulullah juga diberangkatkan ke langit ketujuh, sebuah perjalanan yang tidak dapat diukur dengan hitungan kilometer.
Peristiwa isra’ dan mi’raj tersebut mengundang perhatian anak-anak didik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Aisyiyah 4 Ringinarum untuk diperingati sebagai salah satu hari yang patut dikenang, karena memiliki makna dan hikmah yang mendalam dalam Islam. Isra’ merupakan perjalanan malam hari Nabi Muhammad dari Ka’bah ke Masjidil Aqsa, sementara Mi’raj adalah kenaikan beliau ke langit. Peristiwa ini menunjukkan kemukjizatan dan keagungan Allah, serta menghasilkan perintah sholat wajib 5 waktu bagi umat Islam.
Tetapi bagi anak-anak PAUD Aisyiyah 4 Ringinarum, peringatan salah satu hari besar Islam tersebut diwujudkan dalam suasana keceriaan yang dikemas dalam”Gebyar Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW”.
Ketua PaudDikdasmen PCA Ringinarum, Tohiroh menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh guru dan pegawai di lingkungan PAUD Aisyiyah 4 Ringinarum yang berkenan menunjukkan kesabaran dalam mengajar dan membimbing anak-anak didiknya.
“Anak-anak TK perlu dibimbing dengan sabar karena dalam proses pendidikan, mereka masih belajar mengendalikan emosi dan bereaksi terhadap berbagai situasi’ kata Tohoroh, Rabu (7/2/2024)
Kesabaran dalam membimbing anak-anak, lanjut Tohiroh, sangat membantu mereka dalam mengelola emosi, mengungkapkan perasaan dengan bijak, dan mencontohkan cara mengatur emosi sendiri.
Dia berharap, momentum peringatan Isra’ Mi’raj bagi seluruh guru PAUD sebagai sebuah teladan, karena Nabi Muhammad juga menunjukkan kesabarannya mendapat cobaan, ujian dari Allah, seperti meninggalnya istri beliau, saudara-saudaranya gugur dalam peperanga, sehingga Allah memberi wahyu.
“Isra’ dan Mi’raj adalah bagian dari wahyu dan pengalaman spiritual Nabi Muhammad yang menegaskan kemukjizatan dan keagungan Allah. Peristiwa ini juga menghasilkan perintah shalat wajib lima waktu bagi umat Islam, menjadikannya sebagai peristiwa penting dalam sejarah Islam. Hal ini penting untuk perkembangan emosional dan perilaku anak-anak’ bebernya mengungkapkan.
Sedangkan pembina PAUD Aisyiyah Kec. Ringinarum, Qomariyah mengatakan, peringatan Isra’ dan Mi;raj Nabi Muhammadiyah sebagai media anak-anak didik untuk menunjukkan mental untuk berani tampil di depan publik dalam bentuk kreasi kesenian.
“Kegiatan ini juga sebagai bekal menumbuhkan keberanian anak untuk tampil di depan umum yang insya Allah ini akan menjadi modal bagi mereka kedepannya” katanya.
Dia juga berpesan, agar orang tua senantiasa sabar dalam memotivasi dan mengarahkan anak untuk mengekspresikan bakatnya, jangan dimarahi karena di usia mereka memang terkadang masih usil dan sulit diarahkan.
“Dan jangan sampai orang tua malah memarahi anak karena keusilannya itu. Karena itu akan Berdmpak kepada psikologisnya,” pintanya.
Acara yang digelar di halaman PAUD Aisyiyah 04 Ringinarum tersebut menampilkan berbagai macam penampilan dari para siswa-siswi, diantaranya membaca doa harian, membaca hadist pilihan, pidato, dan juga kesenian berupa berbagai macam tarian.
Turut hadir seluruh orang tua siswa untuk menyaksikan penampilan anak-anak mereka dan mendengarkan tausiah dari anggota PCM Ringinarum, Ustadz Muhammad Muhsin. (syim)