KENDAL.KENDALMU.OR.ID. Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PK IMM) Universitas Muhammadiyah Kendal Batang (UMKABA) menyelenggarakan pengkaderan Darul Arqam Dasar (DAD) secara kolosal bagi seluruh mahasiswa yang belum pernah mengikuti pengkaderan tersebut. PK IMM Umkaba terdiri dari tika Komisariat, yaitu Komisariat Nyi Walidah, Muhammad Al Fatih, dan Rosyad Sholeh
Darul Arqom Dasar IMM Umkaba adalah bagian utama sistem perkaderan IMM yang diselenggarakan dalam kesatuan waktu tertentu dan berjenjang, berlangsung Sabtu – Ahad (2-3/3/2024) di kampus utama, Jalan Pemuda Kendal.
Bendahara Umum PC IMM Kab. Kendal, Faqih Hizbul Nazar, mengatakan sekarang tidak bisa dipungkiri bahwa IMM telah masuk era digitalisasi, dimana aksi perubahan telah terjadi pada setiap individu, termasuk anggota IMM.
“Di era digitalisasi ini kita harus mampu melakukan perubahan yang signifikan, sehingga keberadaan IMM lebih trampil dalam mengelola organisasi, komunikasi dan pengembangan kader,” kata Faqih, Sabtu (2/3/2024)
Diterangkan, nilai-nilai ikatan di era digitalisasi dimaksudkan setiap anggota IMM harus memiliki ketrampilan positif dalam bermedia sosial sebagai salah satu upaya mencapai tujuan IMM.
“IMM dalam bermedsos dapat lebih efektif ketika mengembangkan organisasi untuk mencapai tujuan, yaitu membentuk akademisi Islam yang berakhlak mulia,” ujarnya.
Dia berharap DAD dapat diikuti oleh seluruh peserta sehingga tercipta kader yang loyal, membangun kemampuan intelektual yang bermanfaat bagi masyarakat umum.
Sementara itu Ketua Lembaga Al Islam dan Kemuhammadiyahan Umkaba, Teguh Anindito meminta setiap mahasiswa Umkaba harus memiliki kesibukan selama berkluliah maupun setelah kuliah selesai.
“Kalau kalian tidak ingin disibukkan setelah kuliah, maka santai-santa saja saat kuliah. Tapi kalau kalian setelah selesai kuliah ingin disibukkan dengan bekerja dan berorganisasi, maka sibuklah selama kalian kuliah,” kata Teguh mengutip ucapan Anies Baswedan.
Teguh menerangkan, kesibukan mahasiswa dalam berkuliah dan berorganisasi adalah hal yang wajar dan akan selesai, tetapi juga berlanjut dengan dunia yang berbeda yaitu kesibukan bekerja dan meneruskan berorganisasi dengan cakupan lebih luas.
“Selesai kuliah bekerja, tetapi kita lihat terdapat beberapa tokoh Muhammadiyah yang legan nggolek momongan, sudah mapan dengan pekerjaan, tetapi masih mau ngurusi organisasi,” ujarnya.
Menurutnya, pimpinan Muhammadiyah berwatak seperti itu, untuk ngopeni ummat, ngurusi panti asuhan, dan kegiatan sosial keagamaan.
Dia berharap, karakter Muhammadiyah harus diteruskan oleh seluruh anggota IMM supaya keberadaan ummat terjaga imannya, kualitas ilmu, dan ekonominya sehingga tidak goyah Islam dan imannya.
Teguh berharap DAD dapat diikuti dengan sungguh-sunggu, konsisten dalam rangka menemukan nilai-nilai Islam yang berkemajuan.
Sedangkan Wakil Ketua PDM Kendal, Maryono sebelum membuka DAD mengatakan, bahwa pengkaderan ini sebagai upaya melahirkan kader-kader ikatan yang militan, memiliki keimanan dan keislaman yang kuat sebagai penerus pimpinan persyarikatan dalam membimbing ummat.
“PC IMM harus selalu menyelenggarakan pengkaderan, agar kader ikatan tidak hilang dari peredaran,” katanya.
Menurutnya, tugas kader ikatan yang militan adalah mencari dan membina mahasiswa-mahasiswa selain di perguruan tinggi Muhammadiyah juga di luar Muhammadiyah.
Menyinggung tentang pengelolaan organisasi di Muhammadiyah merujuk pada komitmen PW Muhammadiyah Jateng, Maryono menegaskan bahwa IMM dalam menjalankan organisasi menggunakan sinonim Kompas (komitmen, kompak, dan konsisten) sebagai upaya mewujudkan Muhammadiyah Jateng unggul dan berkemajuan.
“Sinonim Kompas dapat digambarkan sebagai usaha untuk membangun 3 J, yaitu Jamaah, organisasi, Jam’iyah, warga, dan Jariyah, pendanaan,” terangnya.
Dia berharap DAD mampu melahirkan kader-kader yang mampu mengelola organisasi yang bertumpu pada perencanaan, pelaksanaan, kontrol, dan evaluasi dalam rangka perbaikan ke kegiatan yang akan datang.
DAD PK IMM Umkaba dikuti oleh 90 peserta dengan Master of Training (MOT), Firyal Hanan Tsabita, dibantu Imam of Training (IOT), Putra Muhammad Muhtadi. (fur)