WELERI. KENDALMU.OR.ID. Upaya meningkatkan kompetensi dan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan di lingkungan Madrasah Aliah (MA) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Muhammadiyah 1 (Muhi) Weleri terus dilakukan, salah satunya adalah melalui sebuah pelatihan bertajuk ‘In House Training’ yang berlangsung pada Sabtu (6/1/2024).
In House Trainig (IHT) merupakan pelatihan internal yang dilakukan di sekolah atau madrasah untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru dan pegawai. Pelaksanaan In House Training bertujuan untuk meningkatkan semangat dan etos kerja, mempererat tali persaudaraan, dan meningkatkan keterampilan para pegawai di lingkungan lembaga pendidikan.
Adapun IHT diselenggarakan untuk membantu guru dan pegawai dalam menjalani proses pembelajaran dan pengembangan kompetensi mereka, yaitu kompetensi pedagogis, kepribadian, sosial dan profesional sehingga akan berdampak terhadap peningkatan kualitas proses dan hasil pembelajaran di madrasah tersebut.
Kepala MA Muhi Weleri, Romanto menyampaikan, pelatihan IHT diselenggarakan sebagai tindak lanjut dari pembinaan yang dilakukan oleh Majelis Dikdasmen PNF PDM Kendal pada awal sementer genap tahun ini.
“Hanya 4 hari kami mempersiapkan acara IHT ini di madrasah kami, sehingga mungkin ada kekurangan dalam pelaksanaan ini” katanya.
Romanto menerangkan, sebagai Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) siap mengikuti pembinaan dan arahan dari para nara sumber.
Dia menilai, bahwa IHT dapat membantu PTK dalam meningkatkan kemampuan mereka dalam merancang pembelajaran, menyusun jenis tes atau ujian, menentukan penilaian, dan menciptakan pembelajaran yang mendidik.
Dia menyebut dalam IHT ini ada 2 materi penting yang akan disampaikan oleh nara sumber, yakni peningkatan kompetensi guru Muhammadiyah dan pembuatan akun pintar Kemenag.
Romanto berharap kegiatan IHT dapat diikuti dengan baik oleh seluruh guru dan tenaga kependidikan di MTs dan MA Muhammadiiyah 1 Weleri.
“IHT ini dapat diikuti secara interaktif, umpan balik, dan dialog. Sampaikan hal-hal yang dianggap kurang dipahami. Prinsip IHT ingin mengetahui pemetakkan diri, kompetensi kita, baik pedagogik selaku PTK dan kompetensi lain” ujarnya.
Sedangkan Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PCM Weleri, Waluyo Hadi mengapresiasi gerak cepat yang dilakukan oleh MTs dan MA Muhi Weleri sebagai bentuk respon atas dilaksanakannya pembinaan oleh Majelis Dikdasmen dan PNF beberapa waktu lalu.
Waluyo juga memberikan apresisi kepada kepala madrasah, meskipun ada kegiatan IHT siswa tetap dapat melaksanakan kegiatan belajar dengan moda daring, hal ini merupakan ikhtiar dalam memajukan sekolah/madrasah, maka siswa jangan dibiarkan, dibebaskan ketika sekolah/madarsah ada kegiatan bagi pendidik dan tenaga kependidikannya.
“Ketika guru di sekolah atau madrasah Muhammadiyah sedang ada tugas, seperti sekarang mengikuti IHT, maka siswa harus mendapat tugas. Jangan dibiarkan, tetapi diberi tugas” pintanya.
Dia juga meminta kepada guru dan pegawai di MTs dan MA Muhi Weleri yang belum memiliki Kartu Tanda Anggota Muhammadiyah (KTAM) diminta segera menyesuaikan.
“Karena sebagai guru atau pegawai di lingkungan pendidikan Muhammadiyah mestinya menjadi bagian dari anggota Muhammadiyah yang ditandai dengan kepemilikan KTAM” ujarnya.
KTAM, kata dia, dapat membantu guru meningkatkan profesionalisme mereka, salah satunya dengan melalui penyelenggaraan program pengembangan profesi guru yang bersifat tiada henti dan tidak ada titik final.
Kegiatan IHT diikuti oleh 21 orang terdiri dari guru dan pegawai di MTs dan MA Muhi Weleri yang menghadirkan 2 rasa sumber, yakni Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PDM Kendal, Inu Indarto dengan materi Peningkatan Kompetensi Guru Muhammadiyah, dan Anggota DCU – Koordinator Komponen 4 Kemenag Kab. Kendal, Moh Cholid yang yang menyampaikan materi Pembuatan Akun Pintar. (fur)