SUKOREJO.KENDALMU.OR.ID. Makalah lomba bertemakan Smart Bonja, Implementasi Sistem Penilaian Kinerja Guru dan Tenaga Kependidikan di SD Muhammadiyah Sukorejo, Kendal mampu menghantarkan Butuk Kemisih Sebagai Juara 1 katagori Kepala Sekolah Dedikatif tingkat Provinsi Jawa Tengah dalam event Olimpiade Muhammadiyah Berkemajuan Nasional (OMBN) 2025 yang berlangsung Sabtu, 11 Januari 2025, di Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS).
Dengan menggenggam peringkat 1, Pak Is, begitu sapaan akrab Butuk Kemisih berhak maju bersama 14 besar lainnya ke OMBN jenjang nasional yang akan berlangsung secara luring di Unimus, 25-26 Januari 2025.
Prestasi Butuk Kemisih dalam manajemen sekolah memang patut diakui kehebatannya. Hampir setiap lomba kepala sekolah di setiap jenjang meraih juara, seperti juara 1 Olimpicad nasional di Bandung 2024, Juara 2 Jambore Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) tingkat Provinsi Jateng.
Ditemui di sela-sela pemberangkatan studex (pertukaran pelajar), Pak Is mengaku tidak ada persiapan khusus menghadapi lomba dalam OMBN tersebut.
“Saya tidak mempersiapkan secara khusus dalam menghadapi OMBN, karena apa yang saya tulis dalam makalah itu sudah saya laksanakan,” katanya kepada kendalmu.or.id, Senin (13/1/2025)
Diungkapkan, pemilihan nama Smart Bonja bukan tentu tidak sembarangan, namun telah disesuaikan dengan visi sekolah dan juga syarat dengan makna filosofis.
“Smart berarti cerdas, harapannya bahwa Smart Bonja ini akan menjadi solusi cerdas terhadap problematika
penilaian dan peningkatan kinerja guru dan tenaga kependidikan berbasis bonus kinerja (Bonja),” tuturnya.
Lebih lanjut diterangkan, Bonja yang diberikan sebagai reward atas prestasi kerja yang dicapai.
“Sistem penilaian kinerja ini dikembangkan berdasarkan teori operant conditioning yang dikemukakan B.F Skinner yang menyatakan bahwa penghargaan adalah dasar untuk motivasi, pembelajaran, kognisi, dan
organisasi perilaku,” akunya mengutip buku karya Ahmad Syawaludin ‘Reward and Punishment in the Perspective of Behaviorism Learning Theory and Its Implementation in Elementary School’

Menurutnya Smart Bonja digagas dan diimplementasikan di SD Muhammadiyah Sukorejo sebagai solusi terhadap kecenderungan stagnasi prestasi kerja guru dan tenaga kependidikan. Sistem penilaian kinerja yang langsung terkoneksi dengan penerimaan gaji bulanan ini juga sebagai ihtiar nyata continuous improvement terhadap kualitas layanan kepada peserta didik dan wali murid sebagai customer.
Dalam pelaksanaan Smart Bonja terdapat beberapa variabel penilaian seperti tadarus satu pekan 1 juz, tingkat kehadiran, tugas pokok, mengawal sholat jama’ah, performa, pengajian Ahad pagi.
Dinilai smsrt bonja berdampak positif terhadap peningkatan kinerja guru dan tenaga kependidikan.
“Selama satu semester pelaksanaan sistem penilaian Smart Bonja berdampak positif terhadap peningkatan kinerja guru dan tenaga kependidikan. Salah satu indikator dari peningkatan kinerja tersebut adalah semakin berkurangnya guru dan tenaga kependidikan yang mangkir atau terlambat dalam bertugas piket pagi. Ketika pukul 06.30 WIB nyaris tidak ada lagi guru piket yang tidak hadir karena jika terlambat satu menit mereka dianggap tidak menjalankan tugas piket dan dampak yang akan mereka terima adalah bonus kinerja tidak akan diterimakan penuh. Dampak dari penerapan Smart Bonja secara empiris dapat menurunkan tingkat keterlambatan sebesar 17,38%, yaitu dari 25% menjadi 7,62%,” bebernya.
Diharapkan di level nasional, Butuk Kemisih tidak sekedar ingin juara, tetapi bagaimana konsep smart bonja ini bisa memantik inspirasi sekolah-sekolah Muhammadiyah lainnya. (fur)
2 Komentar
Alhamdulillah.. Selamat Pak Is
Mohon do’anya semoga sukses