KENDAL.KENDALMU.OR.ID. Menilik kalender Muhammadiyah Kendal 2024, tanggal 1 Rajab 1445 H jatuh pada hari Sabtu, 13 Januari 2024 M dan bulan Rajab tahun ini berusia 29 hari.
Bulan Rajab adalah bulan ke 7 dalam penanggalan Hijriyah, dikenal sebagai salah satu dari empat bulan mulia yang dipilih oleh Allah SWT, asyhurul hurum, yaitu Dzulqqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab.
Selain memiliki keutamaan tersendiri, bulan Rajab juga diberikan sebutan khusus, yaitu bulan fardhu dan bulan asham yang berarti satu dan Asham yang berarti bulan Allah yang sunyi. Pada bulan Rajab, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak amalan baik, termasuk meningkatkan ibadah wajib seperti sholat fardhu. Lebih dari itu di bulan Rajab terungkap 2 peristiwa besar.
Dilansir muhammadiyah.or.id, Bulan Rajab, dalam sejarah Islam, menjadi saksi dari dua peristiwa penting yang mencatatkan namanya dalam lembaran kejayaan umat Muslim. Pertama-tama, kita disuguhkan kisah mengesankan tentang Isra’ Mi’raj, suatu mukjizat luar biasa yang diberikan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW.
Pada malam yang bersejarah itu, Allah SWT memuliakan Nabi Muhammad SAW dengan mukjizat perjalanan dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestina, yang dikenal sebagai Isra. Tidak berhenti di sana, perjalanan ini melambangkan ketinggian rohaniah dengan naiknya Rasulullah SAW ke Sidratul Muntaha, dikenal sebagai Miraj.
Kisah yang membekas dalam ingatan setiap Muslim ini tidak hanya menjadi inspirasi, tetapi juga sebuah hadiah luar biasa dari Allah. Pada tanggal 27 Rajab Hijriah, di tahun kedelapan kenabian, umat Muslim biasa memperingati peristiwa ini, menghargai momen ketika Allah mengangkat kesedihan Rasulullah yang tengah dilanda kehilangan istri dan paman tercintanya.
Isra’ Mi’raj bukan sekadar kisah perjalanan, melainkan simbol kekuatan iman, ketabahan, dan kasih sayang Allah kepada Rasul-Nya. Bulan Rajab menjadi ajang refleksi bagi umat Islam untuk meneladani semangat perjalanan ini, meneguhkan keyakinan, dan memperkukuh hubungan spiritual dengan Sang Pencipta.
Bulan Rajab menjadi saksi akan keajaiban Isra’ Mi’raj yang membebaskan jiwa dan memberikan cahaya dalam kegelapan. Inilah keistimewaan bulan Rajab yang mempersatukan umat Muslim dalam perenungan dan penghormatan, mengingatkan kita bahwa setiap momen dalam hidup ini dapat menjadi pelajaran berharga dan panggilan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Jika Isra’ Mi’raj mencerahkan jiwa dengan keajaiban spiritual, pada tanggal 27 Rajab 583 H atau 1187 M, bulan ini juga menjadi saksi megah dari kemenangan besar umat Islam, yakni pembebasan Baitul Maqdis di Palestina oleh Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi.
Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi menandai halaman baru kejayaan dalam bulan Rajab dengan tekad dan semangat yang tiada tara. Sebelum memulai penaklukan, Sultan Shalahuddin memprioritaskan mempersatukan umat Islam dengan fondasi kuat akidah Ahlussunnah wal Jama’ah. Kesatuan inilah yang kemudian menjadi kekuatan utama dalam perjuangan melawan penjajah.
Pembebasan Baitul Maqdis oleh tangan Sultan Shalahuddin adalah simbol kebebasan dan kembalinya kemuliaan Islam. Memasuki kota Al-Quds, Sultan Shalahuddin menunjukkan keteladanan sejati dengan sikap penuh kasih, memaafkan penduduk kota dan dengan tegas menghindari penumpahan darah.
Isra Miraj dan Pembebasa al-Aqsa
Isra’ Mi’raj, sebagai perjalanan spiritual luar biasa Nabi Muhammad SAW, menggambarkan keajaiban rohaniah dan keangkasaan iman yang melampaui batas fisik. Di sisi lain, pembebasan Baitul Maqdis menjadi puncak kemenangan dalam dunia nyata, menandai kebangkitan kehormatan Islam dari tangan penjajah.
Setiap tahun, umat Islam merenungkan dua peristiwa besar di bulan Rajab ini. Sembari memancarkan keinsafan akan keagungan Allah dalam Isra’ Mi’raj, umat juga diingatkan akan keberanian dan persatuan umat dalam pembebasan Baitul Maqdis. Dengan begitu, bulan Rajab bukan hanya menjadi waktu untuk mendalami nilai-nilai spiritualitas, tetapi juga untuk mengambil inspirasi dalam meraih kemenangan dan kejayaan di tengah realitas dunia.
Dalam setiap detik yang berlalu, bulan Rajab menjadi cermin perjalanan peradaban Islam yang dipenuhi oleh dualitas antara keajaiban spiritual dan kemenangan dunia nyata. Keberanian, persatuan, dan inspirasi rohaniah menjadi pilar-pilar kokoh dalam menyongsong masa depan yang lebih gemilang bagi umat Muslim.