اِنَّمَا الصَّدَقٰتُ لِلْفُقَرَاۤءِ وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْعٰمِلِيْنَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوْبُهُمْ وَفِى الرِّقَابِ وَالْغٰرِمِيْنَ وَفِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَابْنِ السَّبِيْلِۗ فَرِيْضَةً مِّنَ اللّٰهِ ۗوَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ
“Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang yang berutang, untuk (berjuang) dijalan Allah dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.” (QS. At-Taubah (9) ayat 60)
Salah satu misi dari Lazismu adalah Peningkatan Pendayagunaan Zakat, Infak, Shadaqah (ZIS) yang kreatif, inovatif, dan produktif. Misi ini kemudian di breakdown menjadi program kerja unggulan. Di Lazismu dikenal Indeks Kinerja, Aksi dan Layanan Unggulan disingkat IKAL Unggulan. IKAL Unggulan ini kemudian direalisasikan pada 4 (empat) program kerja pemberdayaan, yang focus pada pemberdayaan bidang ekonomi (1 IKAL) dan pemberdayaan dibidang Pendidikan (3 IKAL).
Program Pemberdayaan Ekonomi/UMKM
Yang pertama adalah Program Pemberdayaan Ekonomi. Pemberdayaan Ekonomi merupakan program yang diperuntukkan bagi saudara kita yang berada pada asnaf miskin, namun masih berjuang dalam kegiatan wirausaha mikro, kecil dan menengah atau UMKM. Tasaruf Lazismu bisa berupa modal usaha, pendampingan, pemasaran, dan lain-lain, yang kesemuanya itu bertujuan untuk meningkatkan nilai pendapatan atau meningkatkan daya usaha dari saudara-saudara kita yang sekarang sedang berjuang, berwirausaha, namun dalam keadaan yang serba terbatas.
Kita semua tahu, bahwa dalam kegiatan usaha kecil ini banyak sekali kendala yang harus dihadapi oleh saudara-saudara kita, mulai dari keterbatasan modal, kurangnya pendampingan dalam kualitas produksi, perizinan/legalitas, dan tidak kalah penting juga dalam hal pemasaran produk.
Pemanfaatan dana zakat untuk mengoptimalkan upaya-upaya pelaku usaha kecil ini akan terus kita lakukan. Kenapa? Karena ketika para pelaku usaha akan mengembangkan usahanya, mereka selalu dihadapkan pada pilihan yang sulit. Ketika mereka ingin meningkatkan kualitas produknya, mereka kesulitan untuk mendapatkan pendampingan. Contohnya adalah ketika seorang pengusaha makanan kecil (snack) ada kesulitan dalam memproduksi makanan kecil dengan kualitas yang bagus, karena minimnya pengetahuan, atau kesulitan dalam hal packing sementara saat ini di rak-rak toko dan supermarket tersedia snack buatan pabrik yang demikian bagusnya, baik dalam hal rasa ataupun packing.
Pelaku UMKM juga harus dihadapkan pada produksi yang tidak efisien sehingga ketika barang itu jadi, dikarenakan produksinya berbiaya mahal, maka harga jualnya pun tinggi, dan ketika harga jual tinggi maka kesulitan selanjutnya yang dihadapi adalah pemasarannya. Pada akhirnya para pelaku usaha kecil ini akan dihadapkan pada kompetisi pasar yang tidak seimbang. Mereka harus melawan para pengusaha besar yang di sana di rak-rak toko bisa menyajikan barang yang bagus, packingnya eye-catching, dengan harga yang sangat murah. Kenapa? Karena mereka bisa sangat efisien dalam proses produksi, karena dikerjakan dengan mesin-mesin dengan teknologi modern.
Permasalahan ini harus kita cari solusinya, dimulai dengan pertanyaan apakah pemberdayaan di bidang ekonomi hanya cukup sekedar bantuan modal usaha atau pendampingan? ataupun dalam hal pemasarannya? Apakah bisa juga dalam hal bantuan alat produksinya sehingga ke depan proses produksi para pelaku usaha kecil ini paling tidak menyamai industri-industri besar saat ini. Penggunaan mesin-mesin yang efisien otomatis akan lebih cepat, karena bisa dibuat dalam waktu singkat, sehingga menekan biaya produksi, dan harga jualnya pun akan semakin rendah.
Ketika permasalahan produksi dapat diselesaikan, maka PR selanjutnya adalah membantu di pendampingan, pemasarannya dan lain-lain. Saat ini Lazismu Kendal telah mendampingi lebih dari 50 UMKM penerima manfaat.
Program Peduli Guru
Pemberdayaan kedua adalah bidang Pendidikan, yakni dengan program peduli guru. Kita yakin bahwa para guru adalah insan-insan pilihan yang ikhlas mengabdikan dirinya pada dunia Pendidikan. Kedudukan guru ini sangat penting dan pelaku utama dalam bidang Pendidikan. Tanpa adanya guru, maka bisa dipastikan dunia pendidikan ini tidak akan berkembang.
Saat ini di kategori pendidikan dasar ada kesulitan untuk memenuhi jumlah guru yang dibutuhkan. Kita menyaksikan ketika guru-guru ini berkhidmad di sekolah-sekolah swasta yang jumlah muridnya sedikit, mungkin di TK/PAUD, sekolah dasar yang ada di pinggiran-pinggiran kota, di pedalaman-pedalaman/pedesaan, dalam hal pemenuhan gaji dan kesejahteraan dinilai belum layak. Hal ini terjadi karena sekolah- sekolah swasta yang kecil secara keuangan masih kesulitan bahkan belum cukup untuk memenuhi operasional setiap bulannya. Keterbatasan dana zakat menjadikan Lazismu belum bisa sepenuhnya mampu menutup kekurangan ini.
Kesempatan untuk membantu guru tidak saja dalam hal pendapatan dan kesejahteraannya, namun juga dalam hal peningkatan pendidikan dan kompetensinya. Tidak sedikit guru-guru yang mereka mengabdikan diri di sekolah-sekolah desa, di pinggiran-pinggiran kota, yang dalam hal pendidikannya kurang sesuai dengan jobdis, dikarenakan kondisi sehingga mereka memang mau tidak mau harus ikut mengajar. Program peduli guru bisa disalurkan juga dalam bentuk beasiswa melanjutkan kuliah menuju jenjang yang lebih tinggi. ALhamdulillah sampai saat Lazismu Kendal telah menyalurkan beasiswa kepada para Guru di Kabupaten Kendal.
Program Beasiswa Sang Surya
Program pemberdayaan yang ketiga adalah Beasiswa Sang Surya. Program ini diperuntukkan bagi mereka anak-anak muda yang sebenarnya memiliki kesempatan besar untuk bisa melanjutkan kuliah, memiliki minat melanjutkan Pendidikan, memiliki kecerdasan serta keingingan dan cita-cita kuat untuk bisa melanjutkan pendidikan ketingkat yang lebih tinggi, namun terkendala biaya.
Bantuan beasiswa ini insya Allah memberikan solusi, yang tentunya dalam proses tasaruf melalui melalui seleksi yang akan menelusur sejauh mana minat dan bakatnya. Beasiswa ini disalurkan di perguruan-perguruan tinggi milik Muhammadiyah. Para penerima Beasiswa nantinya diharapkan juga akan tampil sebagai kader-kader penerus persyarikatan.
Alhamdulillah sampai saat ini tercatat sekitar 30 orang mahasiswa yang menerima manfaat beasiswa sang surya Lazismu, yang belajar dalam berbagai program studi diantaranya adalah kedokteran, PGSD, keperawatan, manajemen, dan lain-lain.
Program Save Our School (SOS)
Pemberdayaan yang ke empat adalah program Save Our School. Program Save Our School ini berupa bantuan sarana dan perasana sekolah. Kita semua menyadari bahwa untuk memberikan standar layanan pendidikan yang bagus kepada peserta didik, tentunya juga dibutuhkan sarana yang layak dan memandai . Jika sekolah atau madrasah memiliki sarana-prasarana yang baik, diharapkan juga akan memberikan dampak yang baik kepada siswa. Namun jika sarana kurang, maka akan sulit sekali mencapai tujuan dari proses KBM. Ada sekolah yang kamar mandinya atau toiletnya dalam kondisi rusak dan kotor, tentu ini akan sangat mengganggu dan memberikan imbas ketidaknyamanan dan psikis pada murid-murid.
Ada sebuah sekolah misalnya toiletnya sangat kotor karena belum dibangun, airnya sulit mengalir misalnya, kemudian WC-nya sudah rusak. Ironis, ketika murid di kelas diajarkan oleh gurunya untuk menjaga kebersihan, namun ketika harus masuk toilet, ternyata dalam kondisi kotor. Kondisi lainnya misalkan ruangan kelas yang tidak memadai, platformnya jebol, bangkunya yang sudah mulai rusak, pintu dan jendelanya mulai copot, atapnya sudah kropos dan kemungkinan bisa roboh, ini tentu sangat memprihatinkan.
Alhamdulillah Lazismu kendal telah menyalurkan manfaat kepada beberapa sekolah di kabupaten kendal. Diantara penggalangan dana infaq untuk program SOS adalah Ziscardmu, yang merupakan inovasi gerakan penyadaran zakat dalam bentuk kartu Muzaki.
Empat IKAL Unggulan inilah yang mendapatkan perhatian khusus di lazismu. Hal ini sebagai upaya meningkatkan daya guna ZIS yang kreatif, inovatif, dan produktif. Untuk mengukur sejauh mana penyalurannya maka diterapkan adanya Key Performe Indikator (KPI).
Untuk melaksanakan upaya-upaya pemberdayaan tersebut diatas tentunya tidak dapat dilakukan sendiri dilakukan sendiri, namun dibutuhkan sinergi yang baik dengan majelis lembaga terkait yang berada pada persyarikatan Muhammadiyah/Aisyiyah, seperti majelis pemberdayaan masyarakat (MPM), majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata (MEBP), Lembaga Pendampingan UMKM (LPUMKM), Majelis Dikdasmen dan lain-lain.
Diharapkan kedepan Lazismu bisa lebih bermanfaat untuk masyarakat. Upaya meningkatkan penghimpunan ZIS akan terus dilakukan. Kampanye penyadaran zakat diharapkan lebih banyak bisa menjangkau masyarakat-masyarakat luas, bisa menjangkau para calon Muzaki yang saat ini belum menunaikan kewajibannya untuk berzakat, karena belum sadar, belum paham, atau belum mendengar. Disinilah tugas para amil dan relawan Lazismu. Semakin tinggi penghimpunan maka otomatis Lazismu bisa mentasarufkan bantuan yang lebih banyak.
Lazismu Kendal berupaya melaksanakan tugas sebagai amil sesuai dengan syariah, dan tertata kelola dengan baik. Semoga Lazismu diberikan Allah kekuatan dan bimbingan, dan dukungan dari masyarakat luas agar bisa meningkatkan kemanfaatan dan kemaslahatan untuk umat. Amin.
Salam,
Suprapto
Manajer Eksekutif Lazismu Kendal