PEGANDON.KENDALMU.OR.ID. Sebagai karyawan swasta kedekatan dengan atasan memiliki manfaat yang signifikan, yaitu menghasilkan komunikasi yang lebih efektif dan mampu meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja.
Tetapi bagi Amir Makruf (49) yang pernah bekerja di beberapa perusahaan selalu disayang atasan, bos di setiap tempat ia bekerja, tapi justru membuat Amir merasa tidak merdeka.
“Selama saya bekerja ikut bos tidak pernah mengecewakan perusahaan,” kata Amir kepada kendalmu.or.id, Rabu malam (3/6/2024) di sebuah gardu depan rumahnya RT 005/RW 003 Desa Pegandon, Kendal, tepatnya sebelah selatan Masjid Al Muttaqin Pegandon.
Amir yang sejak kecil memiliki jiwa seni lukis dan ketrampilan membuat dirinya terus berkembang dengan menghasilkan cerita bergambar (cergam) yang menghiasi di salah satu majalah pelajar.
“Bagi kita di era 90 an, yang duduk di SLTP dan SLTA pasti mengenal majalah pelajar, MOP, sebuah majalah yang terbit sebulan sekali dengan konsumen utamanya pelajar di Jawa Tengah. Di situlah Cergam saya sering muncul,” ungkap Amir.
Amir merasa dengan cergam-cergamnya itu jiwa seninya terus berkembang. Hal itu harus dipertahankan dan ditingkatkan lebih lanjut agar ketrampilannya tidak hilang.
“Usai lulus SMA saya nganggur satu tahun, kemudian ke Yogja, bergabung di galery seni. Di situ saya sering ikut lomba dan sering juga juara satu,” akunya.
Amir juga menuturkan, selama di kota gudeg sering membuat desain Natal, kaos, mengikuti berbagai lomba seni, atau pertunjukan seni untuk meningkatkan pengetahuan dan pengalaman.
Karena seringnya dapat juara di berbagai lomba, Amir mendapar reward, beasiswa lomba desain kaos dari Yogya Design School (YDS) untuk kuliah di Institut Seni Indonesia (ISI). Tetapi tawaran itu justru membuat Amir bingung, karena tujuan utama merantau ke Yogjakarta untuk bekerja, cari uang.
“Dengan berbagai pertimbangan, saran dari pemilik galery, dan untuk menghargai lembaga yang memberi beasiswa belajar, akhirnya saya kuliah sambil bekerja selama1 tahun sesuai programnya dan saya berpredikat sebagai mahasiswa lulusan terbaik,” kenang Amir.
Selama 11 tahun di kota pelajar, Amir merasa ilmu seni dan ketrampilan sudah cukup.
“Saya memutuskan resign dari gelery seni dan ingin mencari pengalaman baru di manca negara,” ujarnya.
Amir harus menyiapkan sesuatu menuju ke Negeri Jiran, Malaysia, bekerja di sebuah perusahaan di bagian logistik.
“Alhamdulillah, karena bahasa melayu saya dinilai bagus, saya diangkat sebagai leader, pegang forklip. Dari situlah kerja saya dinilai bagus. Mungkin kalau saya masih bertahan sampai saat ini, saya sudah supervisor,” kenangnya lagi.
Selama 3 tahun di Malaysia, Amir pulang ke Yogja, kebetulan istrinya Yogja untuk kembali bekerja di galery seni, dan mencoba menekuni pertanian bawang merah.
Selama bertani bawang, Amir sering bangkrut. Ketika hasil panen bagus, harga bawang anjlog. Dari situ ia mensiasatinya tidak menamam bawang, tapi menjual bawang merah dari kampung ke kampung.
“Habis subuh saya keliling jualan bawang ke kampung-kampung, warung dan di beberapa restoran, dan hasilnya lumayan. Selesai jualan jam 8 saya harus ada di galery seni,” katanya.
Menyinggung jasa pemasangan plat kendaraan yang sekarang menjadi pekerjaan tetap, Amir mengawalinya ketika pulang kampung di Pegandon bersama istri.
“Saya mencoba melamar pekerjaan di sebuah bank swasta di Kaliwungu dan diterima sebagai penagih nasabah yang telat membayar angsuran,” kata Amir.
Lagi-lagi Amir mendapat pujian dari atasannya berkat kerja kerasnya dalam menyelesaikan nasabah yang tidak kunjung melunasi pinjamannya.
“Selama kerja di bank, saya sering mampir di tempat jasa pemasangan plat nomor kendaraan di Sekopek Kaliwungu untuk belajar ketrampilan ini sampai betul-betul bisa,” imbuhnya.
Menurut Amir, pemasangan plat nomor kendaraan yang benar dan rapi adalah plat nomor melekat dengan kuat dan tidak mudah copot, serta tampilan yang rapi dan estetis.
“Pemasangan plat nomor kendaraan yang baik dapat mempengaruhi kenyamanan dan keamanan penggunaan kendaraan. itu dinilai bagus dan rapi,” ujarnya.
Merasa belajarnya cukup, Amir berkeinginan resign dari pegawai bank, akan menekuni jasa pemasangan plat nomor kendaraan. Namun pihak perusahaan belum mengizinkan meskipun tugas dan pekerjaannya selesai dan dinilai baik.
“Baru setelah satu bulan saya diminta membantu menyelesaikan, menagih para nasabah yang telat membayar angsuran,”
Amir mampu menyelesaikan pekerjaan terakhirnya di bank dengan hasil baik, dan diizinkan resign.
Kini lelaki kelahiran 1975 tersebut memilih berwiraswasta, tukang pasang plat nomor kendaraan motor dan mobil disamping melayani pembuatan stemple.
Usaha jasa yang Amir tekuni hampir 15 tahun itu ternyata membawa keberkahan tersendiri.
“Jasa tukang pasang plat nomor kendaraan awalnya masih dilirik sebelah mata, tapi kini usaha tersebut telah menjamur di beberapa tempat,” ujarnya.
“Sekarang minimal sehari saya anggap pengasilan 70 ribu hilang, 50 ribu tabungan hari raya dan 20 infaq. Minimal sehari saya pegang 200 ribu. Dan sehari dapat 500 ribu sering saya peroleh. Semua itu rizqi min Allah,” ujarnya lagi.
Amir mematok harga pasang plat nomor motor berlapis 20 ribu, yang lapisan plus cat ulang 40 ribu.
Untuk plat mobil cat ulang 50 ribu, pasang lapisan plus cat ulang 65 ribu. Lebih lanjut hubungi 0859-5644-4914.
Dalam usahanya, Amir juga tidak lepas dari beberapa konsumen yang berulah tidak membayar atas hasil pekerjaannya dengan berbagai alasan.
“Ada yang uangnya kurang, membayar setengah dengan pasang satu plat, ada barang sudah jadi selama 3 bulan nggak diambil, bahkan ada yang satu tahun tidak diambil. Sumua itu saya positif thinkink saja,” katanya.
Amir merasa bersyukur, meskipun usahanya kecil, memasang plat nomor kendaraan, tetapi bisa memberi manfaat kepada orang banyak.
“Sebagai anggota pleno PCM Pegandon, saya juga punya tanggung jawab menggerakkan persyarikatan,” ujarnya.
Amir mengingatkan, plat nomor kendaraan tidak sebatas 9asessories saja, tapi berfungsi sebagai salah satu identitas kendaraan
“Plat nomor sebagai identitas kendaraan untuk memudahkan penjagaan keamanan, juga kewajiban hukum bagi setiap kendaraan yang dioperasikan di jalan. Melanggar aturan ini dapat dikenakan sanksi, seperti pidana kurungan atau denda,” pungkas Amir. (fur)