KENDAL.KENDALMU.OR.ID. Pimpinan Muhammadiyah secara berturut-turut pada Rabu – Jumat (22 – 24/11) telah menggelar uji publik bagi 3 pasangan Capres-Cawapres 2024,yakni Paslon nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo- Mahfud MD.
Dilansir muhammadiyah.or.id. Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti mengatakan uji publik bagi tiga pasangan capres-cawapres tersebut telah menjadi strategi Muhammadiyah untuk menampilkan posisi Persyarikatan yang netral-aktif dalam geliat Pemilu 2024.
“Karena itu kami gelar dialog publik sebagai bagian dari komunikasi politik. Kita memahami aspirasi, visi, misi capres-cawapres, sekaligus menitipkan gagasan Muhammadiyah untuk Indonesia yang berkemajuan,” ungkapnya dalam Tabligh Akbar Milad Muhammadiyah ke-111 dan Pengukuhan PCM-PCA Benjeng dan PRM-PRA se-Cabang Benjeng, Dermo, Ahad (26/11).
Mu’ti lalu menjelaskan makna netral-aktif yang dipegang Muhammadiyah. Netral artinya tidak terlibat untuk mendukung salah satu calon, tapi Muhammadiyah tetap aktif membangun komunikasi yang sebaik-baiknya dengan setiap capres-cawapres.
“Kita tidak ingin memberikan cek kosong bagi capres-cawapres, tapi kita juga tidak ingin memberikan cek bodong. Kita ingin memberikan masukan, gagasan sebagai bagian dari partisipasi politik (kebangsaan) Muhammadiyah sehingga para calon yang hadir kita beri empat buku; Negara Pancasila Darul Ahdi wa Syahadah; Indonesia Berkemajuan dari rumusan Sidang Tanwir Samarinda; Isu-Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan, dan Kemanusiaan Universal; lalu Tanfidz Keputusan Muktamar ke-48 di Surakarta,” jelasnya.
“Jadi dialog itu bukan untuk kepentingan yang gagah-gagahan saja, apalagi untuk mendapatkan (jatah) menteri. Itu tsamanan qalila (hal sepele)-lah menurut saya, tapi yang penting adalah bagaimana Muhammadiyah ikut menentukan arah perjalanan bangsa, menitipkan gagasannya melalui capres dan cawapres,” tegas Mu’ti.