Oleh A. Ghofur*)
KENDALMU.OR.ID. JUJUR SAJA, di balik semangat dan keikhlasan menjalani puasa Ramadan, tersimpan titik kelemahan yang sering kali menghampiri kita.
Ketika lapar dan dahaga melanda, terkadang kesabaran kita diuji, dan emosi bisa menjadi liar.
Di saat-saat tersebut, kita mungkin merasa lelah dan kehilangan fokus, seolah beban dunia ini terasa lebih berat. Namun, justru di sinilah letak keindahan Ramadan; setiap ujian adalah peluang untuk memperkuat iman dan menumbuhkan ketahanan jiwa.
Mari kita ingat bahwa kelelahan ibadah puasa Raadan adalah bagian dari perjalanan, dan dengan kesadaran serta doa, kita dapat mengubahnya menjadi kekuatan yang membawa kita lebih dekat kepada-Nya.
Dalam perjalanan suci menunaikan puasa Ramadan, kita sering kali dihadapkan pada titik kelelahan yang menguji ketahanan jiwa.
Kelelahan ini muncul sebagai pengingat bahwa kita adalah manusia biasa, dengan segala keterbatasan dan emosi yang menyertainya.
Saat lapar dan dahaga menyentuh relung hati, kesabaran kita bisa tergerus oleh rasa lelah dan tekanan dunia yang tidak pernah berhenti. Namun, justru di sinilah letak keindahan puasa; setiap kelemahan menjadi kesempatan untuk merenung, memperbaiki diri, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Melalui ujian ini, kita diajarkan untuk menemukan kekuatan dalam kerentanan, serta memahami bahwa dalam setiap perjuangan terdapat pelajaran berharga yang membentuk karakter dan iman kita.
Menghadapi titik kelemahan dalam ibadah puasa adalah bagian dari perjalanan spiritual yang sarat makna.
Saat rasa lapar dan dahaga mulai menguji kesabaran, ingatlah bahwa setiap detik adalah kesempatan untuk memperkuat niat dan mengingat tujuan suci kita.
Dengan berdoa dan merenung, kita dapat menemukan ketenangan dalam hati, menggantikan rasa lelah dengan semangat baru.
Mengisi waktu dengan aktivitas positif, seperti membaca Al-Qur’an atau melakukan kebaikan, akan mengalihkan perhatian dari kesulitan dan memperkuat rasa syukur atas nikmat yang diberikan.
Ketika kita merangkul kelemahan dengan penuh kesadaran, kita tidak hanya belajar untuk bertahan, tetapi juga tumbuh menjadi pribadi yang lebih kuat dan lebih dekat kepada Allah SWT.
Selamat Beribadah di Bulan Ramadan Menuju 10 Hari Terakhir
*) A. Ghofur adalah Pimred kendalmu.or.id