KENDAL.KENDALMU.OR.ID. Ratusan anak-anak usia SD/MI mengikuti khitan massal sebagai bagian dari syariat Islam dan diyakini wajib bagi anak laki-laki untuk meningkatkan kesucian dan kesehatan. Selain itu khitan merupakan salah satu tradisi keagamaan yang dilakukan oleh umat Muslim di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia.
Karena khitanan sering kali dinilai sebagai suatu momen penting dalam kehidupan seorang anak laki-laki, penanda peralihan dari masa anak-anak ke masa remaja.
Memasuki masa liburan sekolah di akhir tahun ajaran dan menyambut tahun ajaran baru 2024/2025, Muhammadiyah Daerah Kendal melalui Lazismu yang bekerja sama dengan beberapa Majelis/Lembaga dan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) menyelenggarakan khitan massal yang diikuti oleh ratusan anak-anak SD dan MI yang ada di Kab. Kendal.
“Kami memanfaat masa liburan di akhir tahun ajaran ini untuk khitan massal yang diikuti oleh 217 anak laki-laki SD dan MI di Kabupatan Kendal,” kata Ketua Panitia Khitan Massal, Ilham Khur Aini, Sabtu (22/6/2024).
Ilham menerangkan, khitan massal diikuti anak-anak khususnya dari keluarga kurang mampu, karena budaya masyarakat tentang khitan diperlukan biaya cukup tinggi yang bisa mengganggu perekonomian keluarga.
“Nah, melalui khitan massal keluarga tidak perlu mengeluarkan biaya, justru anak-anak yang dikhitan mendapat bantuan scholl kit dalam bentuk tas yang di dalamnya ada peralatan sekolah ditambah uang saku 100 ribu rupiah dan 1 kaleng rendangmu,” ujarnya.
Ilham Khur Aini berharap khitan massal dapat berlangsung dengan lancar, dan anak-anak setelah dikhitan cepat sembuh, sehat, dapat menjalankan ibadah sholat, dan siap masuk sekolah dengan ceria di tahun ajaran baru 2024/2025.
Ditambahkan untuk melayani anak-anak khitan, pihak panitia menyiapkan hampir 100 tenaga medis dari Amal Usaha Kesehatan (AUM) Muhammadiyah yang ada di Kab. Kendal.
“Kami melibatkan 93 tenaga medis, dokter dan perawat yang ada di RSI, RSDI Kaliwungu, RS PKU Aisyiyah, RS PKU Muhammadiyah Boja dan 3 Klinik Pratama, yakni Surya Medika Boja, KP Aisyiyah Truko, dan Syifa’ Annisa’ Limbangan,” imbuh Ilham.
Menyinggung tentang tempat khitan massal, Ilham menyebut, dari 217 anak-anak yang dikhitan disiapkan 7 titik, atau tempat, yaitu SMP Muhammadiyah 6 Kendal, SMP Muhammadiyah Cepiring, SMP Muhammadiyah Pegandon, SMP Muhammadiyah 1 Weleri, MI Muhammadiyah Wadas Plantungan, SMP Muhammadiyah 8 Limbangan, dan SMP Muhammadiyah 3 Kaliwungu.
Sementara itu Wakil Ketua PDM Kendal, Muntoho mengatakan, khitan dalam konteks agama Islam, berarti prosesi memotong kulit yang menutup ujung alat kelamin laki-laki. “Khitan memiliki beberapa tujuan dan manfaat, seperti menambah kesucian dan memelihara kebersihan,” kata Muntoha sebelum membuka khitan massal di Pegandon.
Dia menuturkan, dalam hukum Islam, khitan dianggap sebagai bagian dari syariat yang membedakan antara Muslim dan non-Muslim, meskipun sekarang orang non muslim juga ikut-ikutan khitan.
Muntoha menyarankan kepada anak-anak yang dikhitan supaya mengkonsumsi makanan bergizi tinggi dan berprotein karena dapat membantu mempercepat pemulihan bekas luka khitan bagi anak-anak.
“Kalau ada yang mengatakan anak-anak khitan mengkonsumsi telur berakibat alat kelaminnya bule, itu tidak benar, hoak. Justru telur memiliki kandungan protein yang tinggi, dan sangat membantu dalam mempercepat proses penyembuhan luka khitan,” ungkapnya.
Sedangkan salah satu peserta khitan massal, Raehan Hermawan (11) awalnya merasa sedikit takut disunat, namun ketakutan itu berangsur hilang karena selain didampingi ibundanya, juga pegang handphone.
“Supaya tidak sakit nanti saya main game dengan HP,” ujarnya tersenyum.
Raehan adalah siswa MI NU 05 Tamangede, Gemuh. Dia bersama anak-anak sebayanya mengikuti khitan di SMP Muhammadiyah 7 Pegandon.
Raehan Hermawan adalah anak pertama pasangan suami-istri, Heru Hermawan-Nadhifatul Husna.
Keluarga yang beralamat di Desa Tamangede Rt 004/RW 003 Kec. Gemuh mengetahui sunat massal dari medsos.
“Kami tahu dari medsos, dan ternyata ada beberapa teman Raehan di kampung yang juga ikut sunat massal,” kata Husna. (fur)