SUKOREJO.KENDALMU.OR,ID. Jajaran Pimpinan Ranting Nasyiatul Aisyiyah (PR NA) Mulyosari, Sukorejo, Kendal periode 2022-2026 menggelar pengukuhan melalui sebuah prosesi pelantikan yang berlangsung lancar dan khidmad.
Usai di kukuhkan dilanjutkan dengan serah terima jabatan (sertijab) dari ketua lama, Jumini kepada ketua baru, Aida Yuliyanti, sekretaris lama, Dewi Apriliasari kepada sekretaris baru, Nadia Puspa Rini, dan dari bendahara lama, Siti Ardiyanti kepada bendahara baru, Rojikah.
Setelah Sertijab seluruh jajaran PR NA Mulyosari menerima wejangan dari Ketua Aisyiyah dan Ketua Muhammadiyah Ranting setempat, Mundiyah dan Ahmad Sifa.
Dalam nasehatnya Mundiyah menyampaikan di Nasyiatul Aisyiyah, tidak ada istilah “mantan ketua” karena pendekatan yang diambil dalam organisasi ini menekankan kontinuitas dan keberlanjutan dalam kepemimpinan.
“Nasyiatul Aisyiyah mengedepankan filosofi kaderisasi yang kuat, di mana setiap ketua NA dianggap sebagai bagian dari proses pengembangan dan pembinaan generasi penerus,” kata Mundiyah, beberapa waktu lalu di SMP Muhammadiyah 4 Sukorejo.
Dia mengungkapkan salah satu semboyan Muhammadiyah yang digaungkan oleh KH.Ahmad Dahlan, “Hidup-hidupilah Muhammadiyah, jangan mencari hidup di Muhammadiyah” memiliki beberapa dimensi penting dalam konteks perjuangan dan pengabdian kepada organisasi.
“Semboyan tersebut menekankan pentingnya etos pengabdian di kalangan anggota Muhammadiyah, termasuk jajaran pimpinan dan anggota NA agar menghidupkan nilai-nilai Muhammadiyah dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya menjadikannya sebagai tempat mencari nafkah atau keuntungan pribadi, ” tegasnya.
Menurut Mundiyah, semboyan tersebut mencerminkan komitmen untuk berkontribusi secara tulus bagi kemajuan organisasi dan masyarakat.
Atas nama PR Aisyiyah Mulyosari, Mundiyah berharap kepada Nasyiatul Aisyiyah (NA) ranting setelah dikukuhkan mencerminkan komitmen untuk melanjutkan perjuangan dan misi organisasi dalam konteks pemberdayaan perempuan dan dakwah.
“Kader-kader Nasyiatul Aisyiyah yang baru dikukuhkan dapat melanjutkan perjuangan dan misi organisasi dengan semangat yang tinggi. Ananda NA Ranting Mulyosari menjadi generasi penerus yang aktif dalam memajukan nilai-nilai Muhammadiyah dan berkontribusi pada masyarakat,” pintanya.
Sedangkan Ketua PRM Mulyosari, Ahmad Sifa mengingatkan kepada seluruh jajaran PR NA, bahwa berorganisasi itu berat, maka jika kita melakukan dengan ikhlas in syaa Allah akan bernilai pahala di sisi Allah.
“Menanamkan keikhlasan dalam berorganisasi sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang positif dan produktif,” kata Sifa.
Dia meminta setiap anggota NA harus memahami dan menyepakati tujuan organisasi. Niat yang baik dan jelas untuk berkontribusi demi kepentingan bersama akan membantu menumbuhkan keikhlasan dalam setiap tindakan.
Ahmad Sifa memberi 3 kunci dalam berNA, yaitu ikhlas, sabar, dan rela berkorban.
Dia menjelaskan Nasyiatul Aisyiyah didirikan dengan nilai-nilai moral yang tinggi, termasuk keikhlasan. Anggota yang ikhlas dalam berorganisasi menunjukkan komitmen yang tulus terhadap misi organisasi dan kebermanfaatan bagi masyarakat.
“Ketika anggota NA dalam berorganisasi memiliki rasa ikhlas, pasti lebih fokus pada tujuan organisasi daripada kepentingan pribadi. Jangan mengharap imbalan dari manusia, karena imbalan yang terbaik dari Allah,” ujarnya.
Sedangkan sabar, kata Ahmad Sifa, memungkinkan anggota NA untuk belajar dari pengalaman. Setiap tantangan yang dihadapi dalam organisasi dapat menjadi pelajaran berharga yang membantu individu tumbuh dan berkembang, baik secara pribadi maupun profesional.
Tentag rela berkorban dalam konteks NA, dikatakan memiliki makna yang mendalam dan penting.
“Sikap rela berkorban anggota NA untuk memberikan waktu, tenaga, dan sumber daya demi mencapai tujuan sosial yang lebih besar, tetapi tidak boleh meninggalkan tugas utama dalam rumah tangga sebagai istri dan ibu dari anak-anak,” pintanya.
Di bagian akhir, Sifa berharap semoga ke depannya segala kebaikan dapat terwujud dan mengemban amanah dengan baik, bekerja bersama untuk kemajuan Muhammadiyah. (dian)