PURWOREJO.KENDALMU.OR.ID. Jurnalistik memiliki peran penting bagi guru dalam konteks pendidikan dan pengembangan kompetensi. Pasalnya, belajar jurnalistik membantu guru mengasah kemampuan komunikasi yang efektif.
Dalam dunia pendidikan, kemampuan untuk menyampaikan informasi secara jelas dan persuasif sangat krusial. Dengan keterampilan ini, guru dapat lebih baik dalam menyampaikan materi pelajaran dan berinteraksi dengan siswa.
Hal itu sebagai salah satu yang mendasari Majelis Dikdasmen PNF PDM Purworejo dalam upaya meningkatkan kualitas guru Muhammadiyah dalam berliterasi.
Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PDM Purworejo, Bunadi, menilai jurnalistik digital bagi guru merupakan langkah strategis dalam mengembangkan kemampuan menulis dan literasi digital para guru.
“Diklat ini sangat penting di era digitalisasi. Guru harus mampu dan mau menulis, karena itu adalah modal utama dalam profesi keguruan,” kata Bunadi, Ahad (11/8/2024) di Aula Komplek Perguruan Muhammadiyah Bayan, Purworejo.
Diterangkan, salah satu kriteria guru terampil adalah mampu berjurnalistik edukasi yang dapat menyajikan informasi untuk meningkatkan pengetahuan siswa dan mampu memahami isu-isu terkini dengan cara yang lebih kritis dan analitis.
“Dengan memahami dasar-dasar jurnalistik, guru dapat mendorong siswa untuk berinovasi dalam menyampaikan informasi,” ujarnya.
Melalui penguasaan jurnalistik, lanjutnya, guru Ini dapat menggunakan media sosial dan platform digital lainnya untuk berbagi pengetahuan dan ide.
“Hal ini relevan di era digital saat ini, di mana siswa sering kali lebih cepat beradaptasi dengan teknologi dibandingkan dengan guru,” ujarnya lagi.
Gunadi berharap, pelatihan ini menjadi awal dari aksi nyata para guru dalam menulis untuk media lokal, nasional, maupun internasional, sehingga dapat mempromosikan prestasi pendidikan di Purworejo secara lebih luas.
Sementara itu Ketua PDM Purworejo, Pujiono mengapresiasi diselenggarakannya Diklat Jurnalistik dan Sastra di lingkungan guru khususnya.
“Diklat ini merupakan bagian dari gerakan dakwah literasi digital, bertujuan untuk mempublikasikan aktivitas amal usaha Muhammadiyah agar semakin dikenal masyarakat. Guru harus memiliki visi ke depan, daya kritis, dan kreativitas untuk mempublikasikan setiap kegiatan dan prestasi sekolah dengan bahasa yang menarik,” katanya.
Dia berharap diklat dapat mendorong kreativitas guru dalam mengekspresikan ide dan gagasan
“Dengan belajar tentang jurnalistik dan sastra, guru dapat menemukan cara baru untuk menginspirasi siswa melalui tulisan, baik dalam bentuk berita, esai, maupun karya sastra,” pintanya.
Hadir dan bertindak sebagai nara sumber adalah redaksi media online PWMU.CO, Suyanto yang menyampaikan tentang pentingnya guru menulis, berjunalistik.
“Jurnalistik dapat ditulis dalam bentuk berita, esai, artikel, opini, maupun sastra sebagai alat dakwah dan promosi pendidikan,” katanya.
Melalui diklat ini, kata dia, para guru Muhammadiyah di Kab. Purworejo tidak hanya mampu menulis, tetapi juga mampu berperan aktif dalam menyebarkan informasi positif tentang prestasi dan aktivitas di sekolah mereka, memanfaatkan platform digital untuk menjangkau audiens yang lebih luas.
Diketahui Diklat jurnalistik dan sastra diikuti peserta guru SD/MI, SMP, SMA/SMK se Kab. Purworejo.