PATEBON. KENDALMU.OR.ID. Banjir bandang yang melanda Perumahan Indah Patebon (PIP) Desa Kebonharjo Kec. Patebon, Kab. Kendal yang terjadi Senin (20/1/2025) lalu, kini airnya sudah surut dan masyarakat bisa beraktifitas kembali, termasuk proses pembelajaran di lembaga pendidikan, dan tempat ibadah (masjid dan mushola) desa tersebut sudah dapat digunakan sebagaimana biasanya.
Lazismu Kendal sebagai lembaga filantropi yang berakar pada nilai-nilai Islam, senantiasa hadir di tengah masyarakat untuk memberikan bantuan sesuai peruntukannya.
Pasca banjr di Desa Kebonharjo, Lazismu Kendal memberikan bantuan, yaitu school kit, tas sekolah yang berisi perlengkapan belajar anak-anak TK sebanyak 200 paket, perlengkapan ibadah di 1 masjid dan 9 musholla berupa karpet 10 gulung, 5 mukena, mushaf Al Qur’an, dan sajadah untuk imam sholat.
Manajer Lazismu Kendal, Suprapto mengatakan korban bencana banjir di Kendal terjadi di beberapa tempat, diantaranya di Desa Kebonharjo, dan berdasarkan rekomendasi dari Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) Muhammadiyah Kendal, anak-anak TK, masjid dan musholla di Desa tersebut patut dibantu.

“Bantuan ini diberikan kepada para penerima manfaat sebagai bentuk transparansi pertanggungjawaban Lazismu sehingga perlu dipublikasikan,” kata Suprapto, Senin (17/2/2025) di TK ABA Kebonharjo, Patebon.
Menurutnya, secara kelembagaan, Lazimu dalam memberikan bantuan diperbolehkan woro-woro, tetapi kalau amalan secara pribadi mungkin disebut riya’.
“Berbeda dengan Lazismu justru perlu dipublikasikan karena selanjutnya akan diaudit,” ujarnya.
Sementara itu Sekretaris LRB PDM Kendal, Surya Prima mengatakan bencana hidrometeorologi yang terjadi di Kab. Kendal dalam bentuk longsor antara lain di Kec. Plantungan, Sukorejo, Pageruyung, dan banjir terjadi di Kec. Patebon, Kota Kendal, Brangsong, dan Kaliwungu.
Disampaikan, selama bencana tersebut Muhammadiyah Kendal memberi layanan di 9 titik dalam bentuk bersih-bersih melalui komunitas relawan Muhammadiyah, termasuk di Rowosari melakukan assessment jembatan Kalikuto yang saat itu sudah kritis
“Khusus di Patebon respon banjir dilakukan sejak 21 Januari 2025 pukul 00.30 dini hari, namun saat itu relawan Muhammadiyah Kendal tidak bisa masuk lokasi untuk melakukan evakuasi karena kondisi medan yang sulit,” ungkap Yaya, sapaan akrab Surya Prima.

Dikatakan, relawan Muh Kendal pasca banjir melakukan pembersihan di perumahan Patebon selama lebih satu pekan .
“Kami melakukan pembersihan sampai lebih dari 90 picap dan 4 truck sampah yang diangkut dan dikeluarkan, juga melakukan bersih-bersih 20 rumah warga, termasuk fasilitas pendidikan,” ujarnya.
Karena terbatasnya relawan, lanjutnya, diprioritaskan melakuan kerja sosial di TK dan PAUD Aisyiyah Kebonharjo.
“Sampai sekarang relawan Muhammadiyah Kendal masih melaksanakan program, terutama kesehatan dan fasilitas pendidikan lanjutan pasca bencana,” imbuhnya.
Menurut Yaya, dilakukannya assessment lanjutan di bidang kesehatan dan pendidikan pasca banjir merupakan hasil koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Kendal, PMI dan komunitas relawan Kendal.
Sedangkan Camat Patebon, Abdul Mufid mengatakan, bencana datangnya tidak disangka-sangka, dan atas nama pemerintah Kec. Patebon sangat terharu dan menyampaikan banyak terima kasih kepala Lazismu Kab. Kendal yang sangat peduli dengan para korban bencana banjir, khususnya di Desa Kebonharjo.
“Bencana datangnya tidak diduga sebelumnya, kita harus sabar dan instropeksi diri, bagaimana bencana bisa terjadi,” tutur Camat Patebon, terharu, dan menahan tangis.
Menurutnya, dampak banjir di Kendal, khususnya di Kebonharjo dan sekitarnya sangat memprihatinkan. Kepada Lazismu Kendal, Camat Patebon meminta jangan berhenti dalam memberikan amal kemanusiaan, bantuan kepada para korban.

Abdul Mufid menilai Lazismu Kendal eksis dalam donasi kepedulian masyarakat ketika tertimpa musibah.
“Kiprah Lazismu sangat bermanfaat untuk masyarakat,” pujinya.
Hadir dalam penyerahan school kita dan peralatan ibadah antara lain Wakil Ketua PDM Kendal, Djamzuri menyampaikan musibah yang diberikan Allah kepada ummat Islam disebut ujian.
“Sedangkan bencana untuk orang-orang non muslim adalah azab,” katanya.
Menurutnya, apabila ketika musibah menimpa, kita harus semakin dekat dengan Allah, karena musibah menguji iman seseorang, dan dengan menghadapinya, iman dan ketekunan dapat dikuatkan.
“Dalam keadaan sulit, sedang ditimpa musibah, sebagai orang yang beriman cenderung mencari kekuatan dalam hubungan dengan Allah,” ujarnya.
Turut mengikuti serah terima school kita dan peralatan ibadah antara lain Ketua Lazismu Kendal, Sutiyono, Ketua PCM Patebon, Solichin, Ketua PD Aisyiyah, Nurul Qomariyah, Korwil Bidang Pendidikan (biddik) Kec. Patebon, Kepala TK ABA,PAUD Aisyiyah Patebon, Kepala TK Muslimat NU Kebonharjo, dan jajaran pegawai Lazismu Kendal. (fur)