KENDAL.KENDALMU.OR.ID. Tidak lama lagi akan memasuki tahun 2024 yang sebagian besar orang menyebut sebagai tahun politik karena di tahun tersebut digelar pesta demokrasi nasional, Pemilihan Umum. Pemilu ini akan memilih pemimpin nasional, Presiden dan Wakil Presiden, anggota DPR, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota, dan DPD. Tahapan dan jadwal penyelenggaraan Pemilu 2024 telah ditetapkan, termasuk masa kampanye, masa tenang, pemungutan dan penghitungan suara, serta rekapitulasi hasil perhitungan suara.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir dalam acara Media Gathering di Kantor PP Muhammadiyah di Jakarta pada Rabu (29/12) memberi pesan kepada masyarakat dan kontestan Pemilu 2024.
Dilansir muhammadiyah.or.id,menyambut tahun 2024, Guru Besar Sosiologi ini berharap antara rakyat dan elit bangsa supaya semakin dewasa. Pendewasaan melalui pendalaman terhadap dasar-dasar kebangsaan dan kenegaraan, yaitu Pancasila, Agama, dan Budi Luhur Bangsa.
Pendewasaan juga diharapkan Haedar dalam konteks Pemilu. Sejak merdeka, Indonesia telah menyelenggarakan enam kali Pemilu untuk memilih presiden. Rentang masa yang panjang itu seharusnya selaras dengan pendewasaan.
Sementara itu, kepada kontestan Pemilu 2024, Haedar menitip pesan supaya mendalami, menghayati, serta mampu menerjemahkan fondasi atau dasar-dasar negara. Sebab jika para kontestan memahami tentu akan mengurangi potensi terjadinya distorsi pondasi kebangsaan dan kenegaraan.
Setelah memahami itu, diharapkan perdebatan menjadi substansial tidak sebatas permukaan. Sebab dari ketiga Paslon yang berkontestasi di Pemilu 2024 diantaranya akan menjadi Presiden dari 270 juta jiwa penduduk Indonesia.
“Kalau (Debat Capres-cawapres) menjadi cerdas cermat, akan betapa dangkalnya kita. Padahal dari ketiga calon itu akan yang menjadi pemimpin,” ungkap Haedar.
Debat Capres-cawapres, imbuh Haedar, bukan sekadar urusan menang dan kalah. Melainkan bagaimana cara calon melihat Indonesia, serta memahami dasar-dasar berbangsa dan bernegara dengan baik sesuai dengan keinginan yang diletakkan oleh para pendahulu.