SEMARANG.KENDALMU.OR.ID. Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) dan Pendidikan Non Formal (PNF) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM Kendal) menyelenggarakan pembekalan bagi 67 peserta terdiri Kepala Sekolah/Madrasah SD,MI, SLTP, dan SLTA Muhammadiyah dan guru berprestasi.
Kegiatan tersebut akan berlangsung Jum’at – Sabtu (23-24/2/2024) dimaksudkan sebagai upaya meningkatkan kompetensi Kepala Sekolah/Madrasah Muhammadiyah agar mampu mengembangkan lembaga dan memberdayakan dirinya.
Ketua Majelis Dikdasmen PNF PDM Kendal, Inu Indarto mengatakan, melalui pembekalan Kepala Sekolah atau Madrasah maka kemampuan kita akan bertambah.
“Pelatihan ini agar kinerja kepala sekolah atau madrasah meningkatkan mutu sekolah kita juga relevan dengan tugas kita dalam menjalankan amanat dari persyarikatan,” kata Inu, Jum’at sore (23/2/2024) di Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Srondol, Semarang.
Dikatakan pola kegiatan pembekalan ini seluruh peserta akan melalui tiga tahap yang terangkum dalam pola in-on-in
“Tahap pertama peserta mengikuti kegiatan ini, yaitu materi berupa informasi, pengetahuan, dan kebijakan,” terangnya.
Tahap kedua, lanjutnya, peserta pembekalan mengikuti kegiatan praktek langsung (OJL) di sekolah/madrasah masing-masing yang didampingi oleh faslitator,
“Tahap ke tiga peserta pembekalan mempresentasikan hasil OJL. Peserta dapat dinyatakan lulus apabila dapat mengikuti seluruh tahapan pembekalan yang telah diikuti dan berhak mendapat sertifikat,” tegasnya.
Menurut Inu Indarto tahapan-tahapan tersebut dimaksudkan sebagai upaya meningkat kualitas diri dan lembaga pendidikan Muhammadiyah.
“Jangan dijadikan beban, tetapi justru membantu kita dalam menjalankan tugas-tugas sebagai kepala sekolah/madrasah,” pintanya.
Dalam menjalankan tugas-tugas, lanjutya lagi, Majelis Dikdasmen menyiapkan pendamping, mulai dari pengawas sampai guru penggerak.
Dia berharap melalui pembekalan ini kepala sekolah kinerjanya terarah, terjadinya peningkatan mutu, relevan dan daya saing pendidikan.
Sedangkan Sekretaris PDM Kendal, Moechammad Noer Agoes Hidayat sebelum membuka kegiatan pembekalan menyampaikan pentingnya AUM pendidikan menyiapkan generasi berkemajuan.
Dia mengibaratkan lahan-lahan kosong adalah anak didik kita yang akan kita bangun, besarkan, layak hidup, menawan dan menjulang tinggi.
Menurutnya, ada tiga kata kunci membangun generasi berkemajuan, yaitu generasi yang layak membangun, generasi berkilau seperti emas, dan generasi yang mampu memanggul beban untuk melakukan perjalanan panjang peradaban.
Diterangkan, sekolah Muhammadiyah tidak sekedar mendidik dan mengajarkan agar orang menjadi ahli, dan kemudian bekerja.
“Proses belajar mengajar di sekolah bukan hanya mendidik agar berilmu. Tetapi berilmu tidak cukup. Para peserta didik juga harus diajari karakter. Sekolah bukan pabrik, sekolah bukan perusahaan. Sekolah adalah lembaga pendidikan untuk mendidik anak berkarakter, berakhlak mulia, mempunyai budi pekerti, tumbuh akal budinya, tetapi berilmu dan berkeahlian,” katanya mengutip pendapat Prof. Haedar Nashir. (fur)