PEGANDON.KENDALMU.OR.ID. Upaya penanggulangan Tuberkulosis (TBC) di Kab. Kendal terus dilakukan melalui kolaborasi dengan berbagai pihak. Salah satunya adalah memperkuat kerja sama Yayasan Mentari Sehat Indonesia (YMSI) Kab. Kendal dengan Kantor Layanan (KL) LazisMu Cabang Pegandon.
Kedua lembaga tersebut melakukan pendampingan kepada pasien TBC yang ada di Kec. Pegandon dan menghadirkan anggota keluarga pasien untuk menerima bantuan dalam bentuk subsidi dana dan makanan bergizi.
Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Pegandon, Ahmad Rifqi mengatakan, salah satu solusi menurunkan angka TBC diantaranya adalah melakukan pendampingan pasien dengan memberikan makanan bergizi, karena memiliki pengaruh penting dalam proses penyembuhan dan pengobatan penyakit tersebut.
“Biasanya pasien TBC sering mengalami penurunan berat badan dan kehilangan nafsu makan sebagai akibat dari infeksi dan efek samping pengobatan, maka memberikan makanan bergizi sangat membantu meningkatkan asupan kalori dan nutrisi yang diperlukan tubuh untuk melawan infeksi, memperkuat sistem kekebalan tubuh, dan mempercepat proses penyembuhan,” terang Rifqi, Rabu (22/5/2024) di Pegandon.
Lebih lanjut dikatakan, pasien tuberkulosis masuk salah satu dari delapan asnaf katagori fakir miskin dan berhak menerima zakat yang diwujudkan selain dana segar juga dilanjutkan dengan memberi makanan bergizi.
“Kami siap melakukan pendampingan kepada pasien, termasuk kepala keluarga sebagai punggung ekonomi keluarga yang terkena TBC di wilayah Kecamatan Pegandon sampai yang bersangkutan dinyatakan sembuh,” ujarnya.
Sementara itu Ketua Program MSI Kab. Kendal, Astry Perwitasari mengatakan, penindakan tuberkulosis melibatkan banyak pihak. Pemerintah sebagai penanggung jawab dan lembaga-lembaga lain, termasuk YMSI, LazisMu harus bermitra dengan tujuan diantaranya adalah mengeliminasi TBC 2028 di Jateng.
Menurut Astry salah satu program MSI untuk mengurangi angka pasien TBC diantaranya melakukan skrining di tempat non menular, yaitu Posyandu.
“Skrining TBC di Posyandu dengan sasaran anak-anak Balita bertujuan untuk mendeteksi tuberkulosis sedini mungkin, sehingga penanganan dan pengobatan dapat dimulai dengan cepat,” kata Astry.
Melalui program deteksi dini tersebut, lanjutnya, pihak MSI dapat memberikan edukasi tentang langkah-langkah pencegahan penyebaran penyakit kepada individu yang terinfeksi, serta masyarakat sekitarnya.
MSI Kab. Kendal berharap program deteksi dini TBC di Posyandu dapat terlaksana dengan melakukan kerja sama dengan pemerintah desa setempat.
Sedangkan Camat Pegandon, Junaedi mengapresiasi kegiatan MSI Kab. Kendal bekerja sama dengan LazisMu Kec. Pegandon yang membantu pemerintah dalam menangani penyakit menular, tuberkolusis.
“Gerakan MSI dan LazisMu Pegandon dalam mengeliminisi TBC kami nilai cepat, karena baru beberapa hari melakukan koordinasi langsung bergerak dengan melakukan pendampingan, memberi bantuan kepada pasien,” kata Junaedi.
Dikatakan, di Kec. Pegandon telah mengalami penurunan penyakit TBC, dari tahun 2023 terdapat 23 kasus, dan sejak Januari 2024 sampai sekarang terdapat 8 kasus.
“Meskipun jumlahnya tidak banyak kita tetap melakukan penekanan lebih lanjut melalui program Sustainable Development Goals yang bertujuan mewujudkan desa sehat dan sejahtera,” ujarnya.
Camat Pegandon mengajak semua elemen masyarakat, bersama-sama mengentaskan penyakit TBC dengan melakukan pendampingan memberi obat dan pemenuhan gizi.
Hadir dalam acara tersebut antara lain, Kepala Puskesmas se Kab. Kendal, Kepala Desa se Kec. Pegandon, jajaran PCM Pegandon, dan jajaran YMSI Kab. Kendal. (fur)