BANJARNEGARA.KENDALMU.OR.ID. Menggabungkan pembelajaran lapangan, nilai spiritual, dan semangat kewirausahaan, Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Kendal (UMKABA) sukses menggelar kegiatan bertajuk Entrepreneurship Camp “Dreng Adventure: Ride to Cloud” pada Jumat–Sabtu, 5–6 Juli 2025, di kawasan dataran tinggi Dieng, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara.
Kegiatan ini diikuti oleh 24 mahasiswa yang didampingi dua dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaan, Syaiful Hadi dan Zunita Widia Sari.
Dengan mengusung konsep belajar sambil menjelajah, acara ini menjadi sarana membentuk karakter mahasiswa yang tangguh, religius, dan visioner dalam dunia usaha.
Perjalanan dimulai dari Boja pukul 07.00 WIB. Lokasi pertama yang dituju adalah Carica Aljabar, sentra olahan buah carica milik pasangan suami istri, Muhammad Asrof dan Ani Hartanti. Di tempat ini, para mahasiswa belajar langsung tentang proses produksi carica, mulai dari pemilihan bahan baku hingga strategi pemasaran.
Dalam kesempatan itu, Muhammad Asrof membagikan pengalaman spiritual dan bisnisnya yang menyentuh.
“Dalam dunia usaha, kita harus tetap rendah hati dan berserah diri kepada Allah. Akan ada masa-masa sulit, seperti saat bahan baku carica langka atau tidak tersedia, tapi di situlah pengusaha diuji,” ujarnya.
Perjalanan berlanjut ke Adam’s Farms, sebuah lahan pertanian kentang milik Ustadz Adam Sudrajat. Di sana, mahasiswa melakukan observasi dan wawancara langsung mengenai teknik pembibitan kentang modern. Ustadz Adam memaparkan bagaimana ia mengembangkan benih lokal unggul yang telah membantu meningkatkan hasil panen petani sekitar.
Antusiasme mahasiswa pun terlihat saat mereka terlibat aktif dalam diskusi lapangan dan praktik langsung mengenali kualitas bibit kentang. Pembelajaran di alam terbuka ini menjadi pengalaman bermakna yang memperluas wawasan kewirausahaan dari perspektif agribisnis.
Malam hari menjadi momen pengikat kebersamaan. Di sekitar Danau Cebong yang tenang dan sejuk, para peserta menggelar Malam Keakraban dengan kegiatan refleksi, diskusi santai, serta barbeque yang menghangatkan suasana.
Keesokan harinya, selepas Salat Subuh, peserta mendaki menuju Bukit Sikunir yang berada di ketinggian sekitar 2.300 mdpl. Momen matahari terbit di puncak bukit menjadi penutup kegiatan yang begitu memukau—panorama alam yang memancarkan harapan baru, simbol semangat dan tekad untuk menjadi pengusaha muslim yang kokoh dan amanah.
Dosen pembimbing, Syaiful Hadi, menegaskan bahwa Dreng Adventure bukan sekadar wisata edukatif, tetapi bagian dari proses pembentukan karakter wirausaha Islami dalam diri mahasiswa.
“Kegiatan ini dirancang sebagai pembelajaran hidup yang memadukan ilmu, nilai Islam, dan semangat kemandirian. Kami ingin mahasiswa tidak hanya memahami teori kewirausahaan, tapi juga mampu menjalaninya dengan moralitas dan ketangguhan,” ujarnya.
Sementara itu, dosen pendamping lainnya, Zunita Widia Sari, menyampaikan bahwa pengalaman langsung di lapangan memperkaya perspektif mahasiswa terhadap realita dunia usaha.
“Mahasiswa belajar dari para pelaku usaha yang sukses, bukan hanya secara finansial, tapi juga spiritual dan sosial. Ini penting sebagai bekal mereka menjadi pelopor usaha yang memberdayakan,” katanya.
Entrepreneurship Camp Dreng Adventure menjadi langkah konkret UMKABA Cabang Boja dalam menghadirkan pendidikan yang menyeluruh—mengasah intelektual, membentuk akhlak, dan menumbuhkan daya saing. Mahasiswa tidak hanya diajak berpikir kritis dan kreatif, tapi juga membumikan nilai-nilai Islam dalam setiap langkah usaha yang akan mereka rintis kelak.
Di tengah udara pegunungan dan keheningan subuh di puncak Sikunir, semangat itu pun terpatri: bahwa menjadi pengusaha muslim bukan hanya soal meraih untung, tapi tentang keberkahan, tanggung jawab, dan kontribusi nyata bagi umat dan bangsa. (erna)
Kontributor : Erna Setyowati. Editor : Abdul Ghofur