LIMBANGAN.KENDALMU.OR.ID. Sebanyak 25 peserta International Mobility Program (IMP) resmi dilepas untuk mengikuti kegiatan akademik dan budaya di Malaysia.
Acara pelepasan dilakukan secara simbolis oleh Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kendal, Muntoha, mewakili Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, di halaman Sekolah Luar Biasa (SLB) Surya Gemilang Muhammadiyah Limbangan, Selasa (3/6/2025).
Dalam seremoni pelepasan yang bertepatan dengan kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bertema “Kearifan Lokal dan Budaya Nusantara”, Muntoha mengalungkan ID Card resmi kepada seluruh peserta program.
Program ini akan berlangsung pada 9–14 Juni 2025 dan melibatkan pelajar serta guru dari sekolah-sekolah Muhammadiyah di Kendal.
Melalui sambutan tertulis, Bupati Dyah Kartika menyampaikan bahwa P5 menjadi sarana penting dalam membentuk karakter dan memperluas wawasan siswa terhadap isu-isu global.
“Karya seni dan budaya Nusantara memberi kesempatan kepada seluruh peserta didik agar memiliki pengetahuan sebagai salah satu proses penguatan karakter,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa P5 membuka ruang bagi siswa untuk belajar tentang isu-isu penting seperti anti perundungan, radikalisme, kesehatan mental, perubahan iklim, hingga kewirausahaan.
“Dengan memahami isu-isu tersebut, siswa bisa melakukan aksi nyata sesuai tahap belajar mereka,” tambahnya.
Terkait IMP ke Malaysia, Bupati menyebut program ini sebagai peluang langka yang harus disyukuri dan dimanfaatkan sebaik-baiknya.
“Program ini bukan hanya soal belajar di luar negeri, tetapi juga soal membangun wawasan global, mengenal budaya baru, dan memperluas jejaring internasional,” katanya.
Salah satu momen yang menyentuh dalam acara tersebut adalah ketika Muntoha mengenakan baju batik hasil karya siswa SLB Surya Gemilang.
“Baju yang saya pakai ini adalah hasil karya anak-anak SLB, dan insya Allah ke depan akan dikenakan oleh seluruh pegawai rumah sakit Muhammadiyah di Kendal,” ucapnya disambut tepuk tangan tamu undangan.
Bupati pun memuji kreativitas dan kepercayaan diri para siswa SLB.
“Anak-anak ini punya kelebihan yang tidak dimiliki semua orang. Kami mengapresiasi orang tua yang telah mempercayakan pendidikan anak-anaknya kepada SLB ini,” ungkapnya.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kendal, KH. Ikhsan Intizam, menambahkan bahwa keberhasilan pendidikan lahir dari kekompakan dan semangat gotong royong. Ia juga mendorong agar batik karya siswa SLB bisa menjadi seragam resmi pegawai dan siswa di lingkungan Muhammadiyah.
“Ada sekitar 11.000 siswa Muhammadiyah di Kendal. Ini peluang besar agar karya anak-anak SLB bisa dikenal dan digunakan luas,” ujarnya.
Tentang IMP ke Malaysia, Ikhsan menyambut baik Majelis Dikdasmen PDM Kendal yang akan mengantarkan siswa-siswi dan guru Muhammadiyah ke Malaysia.
“Program ini menjadi terobosan agar siswa dan guru Muhammadiyah mempunyai wawasan lebih luas, sehingga menjadi insan berprestasi dan berkemajuan,” harapnya.
Sedangkan Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PD Muhammadiyah Kendal, Inu Indarto, menjelaskan bahwa gelaran P5 menjadi ajang penting dalam menunjukkan hasil karya dan kompetensi siswa.
Terkait IMP, Inu menyebut program ini mencakup kompetisi sains dan teknologi, workshop, serta aktivitas budaya yang dapat membangun kepercayaan diri dan mendorong pembelajaran yang inovatif.
“Saya percaya bahwa para peserta yang terpilih ini adalah generasi penerus yang cerdas, berbakat, dan berdedikasi, yang dapat menjadi duta-duta bagi daerah dan negara kita, serta dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat global,” pungkasnya. (fur)