BOJA.KENDALMU.OR.ID. Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) Jagal Abilawa Kab. Kendal menyelenggarakan sillaturrahmi antar personil Kokam se Kab. Kendal.
Sekitar 100 anggota Kokam turut hadir dalam acara rutin yang dilaksanakan tiga bulan sekali tersebut sebagai ikhtiar mempererat tali kekeluargaan sesama Kokam.
Ketua PD Pemuda Muhammadiyah Ka. Kendal, Abdul Malik mengatakan kekuatan Kokam selain fisik juga didukung empat karakter yang melekat di setiap jiwa personil Kokam.
“Anggota Kokam harus beriman kepada Allah. Ini mutlak, karena kita berIslam,” kata Malik, Ahad (19/5/2024 di SMK Muhammadiyah 3 Boja.
Anggota Kokam harus Islam, dan beriman, lanjutnya, juga harus berilmu, artinya dalam konteks organisasi Kokam, berarti anggotanya memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas.
Menurut Malik, Ihsan dan Ikhlas memiliki makna yang terkait dengan nilai-nilai etika dan moral yang diharapkan selalu hadir di dalam setiap perilaku anggota Kokam.
“Ihsan dalam Islam berarti kualitas atau tindakan yang baik, terpuji, dan sempurna. Ihsan dapat diartikan sebagai perilaku yang berorientasi pada kebaikan, keindahan, dan kemurahan hati, serta memiliki kesadaran yang mendalam akan kehadiran Allah dalam setiap aspek kehidupan,” tuturnya.
Sedangkan Ihlas dalam konteks Kokam menurut Malik berarti melakukan sesuatu dengan tujuan yang murni dan tidak mengharapkan pengakuan atau imbalan.
“Setiap anggota Kokam berperilaku dengan tujuan yang murni dan tidak mengharapkan pengakuan atau imbalan, serta memiliki kesadaran yang mendalam akan kehadiran Allah dalam setiap aspek kehidupan,” tegasnya.
Sementara itu Komando Badan Pelaksana Operasi (BPO) Kokam Jateng, Manshur Nurdin mengatakan, salah satu sarana yang strategis membangun karakter setiap personil Kokam adalah melalui Diklat legal formal yang tidak boleh dinilai sebagai menggugurkan kewajiban saja.
“Setiap Diklat yang diselenggarakan oleh Kokam harus menghasilkan personil yang memiliki skil berkompeten di berbagai bidang,” kata Manshur.
BPO Kokam Jateng senantiasa meminta setiap anggota Kokam harus tampil lebih dari yang lain, menghindari egoisme dengan tidak mengesampingkan kepentingan persyarikatan dan masyarakat. Output diklat harus betul-betul sesuai dengan yang diharapkan.
“Kokam harus terbangun ruhul ihlas dan ruhul jihad, selalu tawaduk, tidak berorientasi ekonomi dalam bertugas dan menggembirakan dalam berdakwah di tengah masyarakat. Ingat, di seragam yang dipakai kokam ada amanah besar yang harus dijalankan untuk berhikmad di Muhammadiyah,” tegas Manshur.
Sedangkan Komando Badan Pelaksana Operasi (BPO) Kokam Unit Instra Jateng, Fathul Muin mengingatkan, berKokam harus sesuai panduan yang ditetapkan.
“Berkokam harus memahami Al Islam dan Kemuhammadiyahan, memahami tentang negara sebagai darul ahdi wasyahadah, memahami sejarah Kokam, seragam dan etika, Trilogi Kokam, bela negara, kepemimpinan, dan One Muhammadiyah One Respons,” pinta Muin.
Diketahui, pelaksanaan sillaturrahmi diwarnai dengan latihan Peraturan Baris Berbaris (PBB) seluruh personil Kokam dengan dua Pembina Kokam Marcab Boja, Purn. TNI Peltu Ismanto dan Purn. TNI Peltu Suwanto.
Turut hadir dalam acara tersebut Ketua PCM Boja, Abdul Jalal, dan seluruh jajaran PCPM Boja. (Agung)