BOJA. KENDALMU.OR.ID. Memasuki hari-hari terakhir pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dan Forum Ta’aruf dan Orientasi Siswa (Fortasi) di SMK Muhammadiyah 2 (Muha) Boja, atmosfer sekolah justru semakin semarak. Ragam kegiatan dirancang semakin menarik, edukatif, dan tentu saja sarat dengan nilai-nilai keislaman dan kemuhammadiyahan.
Para siswa baru terlihat antusias mengikuti setiap agenda yang telah dijadwalkan. Mereka terlibat aktif dalam berbagai kegiatan seperti pengenalan ekstrakurikuler sesuai minat dan bakat, permainan edukatif, sosialisasi bahaya Napza, hingga penguatan nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.
Kepala SMK Muha Boja, Nur Khirin, menegaskan bahwa pelaksanaan MPLS dan Fortasi bukanlah sekadar rutinitas tahunan, melainkan momentum penting dalam proses pendidikan karakter.

“Seluruh rangkaian kegiatan ini bukan hanya soal formalitas awal tahun ajaran, tapi menjadi momen membentuk karakter, semangat belajar, dan kecintaan siswa terhadap sekolah serta nilai-nilai Islam,” jelas Nur Khirin pada Rabu (16/7/2025).
Ia juga menekankan pentingnya menciptakan suasana yang menyenangkan dan bermakna selama MPLS dan Fortasi. Untuk itu, setiap hari selalu diawali dengan tadarus Al-Qur’an dan kultum singkat yang memotivasi, yang disampaikan oleh guru maupun kakak kelas.
“Tadarus Al-Qur’an bersama sebelum MPLS dan Fortasi bukan sekadar rutinitas spiritual, tetapi menjadi fondasi pembentuk suasana kegiatan yang sakral, tenang, dan penuh nilai, khususnya di lingkungan sekolah Muhammadiyah,” tambahnya.

Melalui lantunan ayat-ayat suci di awal hari, para siswa dibimbing untuk membuka hari dengan zikir, tadabbur, dan ketenangan jiwa. Hal ini dipercaya mampu membawa keberkahan, membangun suasana batin yang damai, dan mempersiapkan siswa untuk mengikuti kegiatan dengan semangat yang lebih fokus dan ikhlas.
Dengan pendekatan yang edukatif, religius, dan menggembirakan, SMK Muha Boja berharap para siswa baru tidak hanya mengenal lingkungan sekolah secara fisik, tetapi juga menyerap nilai-nilai kehidupan yang menjadi ciri khas pendidikan Muhammadiyah.
“Di sinilah langkah awal membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tapi juga berakhlak, mandiri, dan siap menjadi kader umat dan bangsa,” pungkas Nur Khirin. (fur)