KENDAL.KENDALMU.OR.ID. Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Kendal kembali menunjukkan komitmennya dalam mencetak generasi unggul dan berdaya saing tinggi melalui penyelenggaraan tes seleksi Beasiswa Sang Surya.
Sebanyak 44 mahasiswa baru dari berbagai perguruan tinggi, baik Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) maupun non-PTM, mengikuti rangkaian seleksi yang digelar pada Kamis (24/7/2025) di Aula Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kendal.
Tes seleksi ini menjadi tahap penting untuk menilai kelayakan para mahasiswa baru dalam menerima beasiswa berdasarkan sejumlah indikator, seperti kemampuan akademik, kondisi ekonomi, pemahaman nilai-nilai keislaman dan Kemuhammadiyahan, motivasi belajar, serta komitmen sosial dan kepemimpinan.
Manajer Lazismu Kendal, Suprapto, menegaskan bahwa seleksi ini tidak hanya bersifat administratif semata, tetapi dirancang secara komprehensif untuk menyaring calon penerima yang tidak hanya cerdas secara intelektual, melainkan juga memiliki kepekaan sosial dan semangat pengabdian.
“Tes ini kami desain untuk menyaring mahasiswa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan kepedulian terhadap umat,” ujar Suprapto di sela kegiatan seleksi.

Menurutnya, Beasiswa Sang Surya merupakan bentuk kepedulian Lazismu terhadap dunia pendidikan sekaligus investasi jangka panjang dalam membentuk kader-kader unggulan Muhammadiyah yang siap berkontribusi bagi bangsa dan umat.
Suprapto berharap para peserta menjalani seluruh tahapan seleksi dengan penuh kesungguhan dan kejujuran. Ia menekankan bahwa beasiswa ini harus dimaknai bukan hanya sebagai bantuan finansial, tetapi juga sebagai tanggung jawab moral untuk terus tumbuh menjadi pribadi berintegritas dan peduli terhadap sesama.
“Para penerima beasiswa ini nantinya tidak hanya unggul secara akademik, tapi juga aktif berkontribusi dalam kegiatan sosial, khususnya di lingkungan Muhammadiyah. Kami ingin membentuk generasi muda yang siap menjadi pemimpin masa depan, yang tidak melupakan akar keislaman dan komitmennya pada kemanusiaan,” imbuhnya.
Ketua Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) PDM Kendal, Edy Hansa, mengapresiasi kerja sama strategis antara Lazismu dan MPKSDI dalam proses seleksi ini.
Menurutnya, kolaborasi ini tidak hanya penting dalam tahap seleksi, tetapi juga berlanjut pada pembinaan selama masa studi hingga pasca kelulusan.
“Para penerima beasiswa Sang Surya ini mempunyai keterikatan moral dan komitmen untuk aktif di kegiatan persyarikatan selama menerima beasiswa, serta bersedia menjadi pengurus Muhammadiyah atau ortom di daerahnya setelah lulus. Ini menjadi kontribusi timbal balik yang dilandasi oleh kesadaran, bukan keterpaksaan,” jelas Edy.

Ia menambahkan bahwa beasiswa ini sangat bermanfaat, terutama bagi mahasiswa dari keluarga ekonomi lemah namun memiliki potensi akademik yang baik. Tanpa dukungan seperti Beasiswa Sang Surya, banyak anak muda berprestasi terancam gagal melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
Lazismu sendiri tidak hanya bertugas sebagai penyalur beasiswa, melainkan juga melakukan evaluasi berkala agar program ini benar-benar tepat sasaran dan melahirkan dampak yang signifikan bagi persyarikatan.
Untuk itu, kolaborasi erat dengan MPKSDI dinilai krusial guna memastikan bahwa setiap penerima beasiswa tumbuh menjadi kader Muhammadiyah yang kokoh secara spiritual, intelektual, dan sosial.
“Ini pekerjaan besar. Butuh kerja sama banyak pihak untuk memastikan tujuan beasiswa ini tercapai, yakni mencetak kader-kader unggul yang siap mengabdi dan berkontribusi untuk persyarikatan, umat, dan bangsa,” pungkas Edy Hansa.
Diketahui, para peserta calon penerima beasiswa Sang Surya harus melalui tiga tahapan seleksi utama, yaitu: seleksi administrasi – verifikasi kelengkapan dokumen dan syarat-syarat pendaftaran, tes tertulis – berupa soal pengetahuan tentang zakat, Kemuhammadiyahan, dan kelembagaan Lazismu yang dikerjakan secara daring melalui Google Form sebanyak 50 soal dengan durasi 25 menit, dan wawancara – meliputi kemampuan membaca Al-Qur’an, pengalaman organisasi, motivasi pendidikan, dan kesiapan menjadi kader persyarikatan. (fur)