SUKOREJO.KENDALMU.OR.ID. Suasana hangat dan penuh makna kembali terasa di lingkungan SMK Muhammadiyah 4 (Mupat) Sukorejo, Kabupaten Kendal.
Setiap Jumat, usai pelaksanaan salat Jumat, para siswa dan guru di sekolah ini bahu-membahu membagikan makanan dan minuman kepada warga sekolah.
Kegiatan ini dikenal dengan nama Jumat Berkah, sebuah program rutin yang tak hanya mengisi perut, tapi juga menanamkan nilai keimanan dan kepedulian sosial dalam kehidupan pelajar.
Jumat Berkah bukan sekadar kegiatan seremonial. Di balik nasi bungkus yang dibagikan, tersimpan pesan mendalam tentang pentingnya berbagi, empati, dan semangat meneladani nilai-nilai ajaran Islam, khususnya semangat Al-Ma’un yang diajarkan oleh KH. Ahmad Dahlan.
“Jumat Berkah merupakan salah satu ikhtiar kami untuk menanamkan nilai-nilai Al-Ma’un dalam jiwa para siswa. Kami ingin mendidik mereka tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga peduli dan berbagi kepada sesama,” ujar Kepala SMK Mupat Sukorejo, Shofiq Ghorbal, Jumat (18/7/2025).
Ia menambahkan bahwa lewat kegiatan sederhana ini, para siswa, guru dan karyawan belajar bahwa kebaikan tak selalu membutuhkan hal besar. “Cukup dengan berbagi nasi bungkus, senyum, dan doa tulus untuk mereka yang membutuhkan, itu sudah menjadi ladang amal dan pelajaran hidup yang luar biasa,” lanjutnya.
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari seluruh warga sekolah. Dana kegiatan dihimpun melalui gerakan Infaq Sehari Seribu (Serbu) yang dikumpulkan setiap hari oleh siswa, guru, dan karyawan.
Setiap kelas memiliki koordinator infaq yang bertanggung jawab mengumpulkan dana, di bawah pendampingan wali kelas dan koordinasi langsung dari Kepala Tata Usaha sekolah.
“Setiap Jumat pagi, dana yang terkumpul kami belanjakan untuk membeli nasi lengkap dengan lauk dan minuman. Setelah jamaah salat Jumat, kami langsung membagikannya kepada warga sekolah,” jelas Shofiq.
Apa yang dilakukan SMK Muhammadiyah 4 Sukorejo ini menjadi cerminan pendidikan berbasis nilai Islam yang membumi. Tidak sekadar pada tataran teori di kelas, tetapi diwujudkan dalam tindakan nyata yang menyentuh langsung kehidupan sosial.
Shofiq berharap kegiatan Jumat Berkah ini terus hidup dan berkembang, bukan hanya sebagai rutinitas mingguan, tetapi sebagai bagian dari karakter siswa yang melekat kuat hingga mereka dewasa.
“Inilah wajah pendidikan Islam yang kami usung: seimbang antara ilmu, iman, dan amal. Semoga dari nasi bungkus yang sederhana ini, tumbuh generasi yang rendah hati, peduli, dan selalu siap menebar manfaat di mana pun mereka berada,” tutupnya. (fur)