KENDAL. KENDALMU.OR.ID. Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) melalui Wakil Ketua, Sodiq Purwanto mengukuhkan 63 Kepala Taman Pendidikan Al qur’an (TPQ) dan Kepala Madrasah Diniyah (Madin) se Kab. Kendal di bawah naungan Muhammadiyah.
Pengukuhan dilakukan serentak dan berlangsung khidmad pada Sabtu (21/9/2024) di lantai 3 gedung Umkaba Kendal.
Usai melakukan pengukuhan, Sodiq Purwanto menilai status TPQ dan Madin Muhammadiyah Kendal awalnya masih remang-remang. Tetapi pasca Muktamar Muhammadiyah ke 48, PP Muhammadiyah memutuskan dan mengatur tentang TPQ dan Madin dibawah Muhammadiyah.
“Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengatur TPQ dan Madin melalui berbagai kebijakan dan pedoman,” kata Sodiq.
SK yang relevan, kata dia, menekankan pengembangan kelembagaan, peningkatan kualitas pengajaran, serta pelatihan bagi guru TPQ dan Madin.
Menyinggung tentang gaji atau kesejahteraan guru TPQ dan Madin Muhammadiya, Sodiq meminta jangan dijadikan pertimbangan.
“Justru pertimbangannya adalah li’illah kalimatillah” ujarnya.
Ditegaskan li’illah kalimatillah merupakan konsep yang menekankan pentingnya kalimat Allah (Al-Qur’an) dalam kehidupan umat Islam.
“Konsep yang digunakan untuk menggambarkan komitmen dalam menyebarkan dan mengamalkan ajaran Al-Qur’an sebagai landasan hidup, tegasnya.
Ditambahkan, dalam konteks pendidikan, seperti di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) dan Madrasah Diniyah (Madin), prinsip ini menjadi dasar dalam membentuk karakter dan akhlak siswa/santri serta memperkuat pemahaman agama mereka.
“Karena siswa adalah amanah yang kita emban untuk menghadirkan generasi rahmatal lil’alamin,” katanya.
Sodiq berharap Kepala TPQ dan Madin Muhammadiyah meningkatkan kompetensi di bidang penguasaan materi, metodologi pengajaran, dan kepribadian.
Sementara itu Ketua PDM Kendal, Ikhsan Intizam mengatakan, gaji atau kesejahteraan guru TPQ dan Madin Muhammadiyah lebih besar dari Direktur RSI maupun Kepala Sekolah Muhammadiyah.
“Meskipun gaji guru TPQ atau Madin tidak seberapa, tetapi sesungguhnya Allah akan memberikan imbalan yang lebih besar besok di akhirat,” kata Ikhsan.
Diharapkan, guru TPQ dan Madin Muhammadiyah tetap istiqomah dalam menghidupkan Al qur’an dan ilmu-ilmu agama Islam lewat siswa/santri.
Sedangkan Ketua Majelis Dikdasmen PNF PDM Kendal, Inu Indarto mengatakan, TPQ dan Madin merupakan lembaga pendidikan non-formal di bawah naungan Muhammadiyah berperan penting dalam pendidikan keagamaan dalam rangka mewujudkan profil pelajar berkemajuan.
Profil santri/ siswa Muhammadiyah berkemajuan, kata Inu, memiliki 8 ciri, yaitu taat beragama dan berakhlaq mulia.
“Mereka memiliki komitmen dalam menjalankan ibadah dan menjunjung tinggi nilai-nilai moral,” katanya.
Kedua berbuat baik kepada orang tua, guru dan sesama menunjukkan rasa hormat dan kasih sayang.
Inu melanjutkan, cinta bangsa dan kemanusiaan merupakan ciri pelajar Muhammadiyah berkemajuan yang didalamnya ada rasa nasionalisme yang tinggi dan peduli terhadap isu-isu kemanusiaan.
“Santri mandiri dan suka memberi dalam berbagai aspek kehidupan dan memiliki kepedulian untuk membantu orang lain” lanjutnya.
Pelajar Muhammadiyah berkemajuan adalah cerdas, pembelajar, dan berjiwa pembaharu.
“Pelajar berkemajuan selalu haus akan ilmu pengetahuan dan siap untuk melakukan inovasi,” katanya lagi.
Selanjutnya, sehat jiwa dan raga. Memiliki kesehatan fisik dan mental yang baik untuk mendukung aktivitas belajar.
Pelajar berkemajuan berwatak gotong royong, mampu bekerja sama dalam kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
Adapun ciri pelajar Muhammadiyah ke 8 adalah kreatif dan bernalar kritis. Mereka mampu berpikir kreatif dalam menyelesaikan masalah serta memiliki kemampuan analisis
Turut hadir dalam pengukuhan antara lain kepala SD/MI, SLTP dan SLTA Muhammadiyah se Kab. Kendal, Wakil Ketua MPKU PDM Kendal, Nashri, perwakilan Umkaba dan Ortom Daerah Kendal.
Dalam kesempatan tersebut juga ditanda tangani MoU antara Majelis Dikdasmen PNF PDM Kendal dengan MPKU PDM Kendal, Umkaba dan Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) PDM Kendal. (fur)