Oleh Adi Purnawan*)
PARKIR kendaraan adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara, karena ditinggalkan oleh pengemudinya.
Setiap perjalanan dengan kendaraan bermotor akan selalu diawali dan diakhiri di tempat parkir. Kendaraan berhenti di tempat tertentu baik dengan rambu atau tidak, tidak hanya untuk menaikkan atau menurunkan orang/barang.
Parkir tidak lepas dengan tempat/areal, dimana kendaraan ada di suatu tempat atau areal untuk jangka waktu (durasi) parkir tertentu.
Dalam kontek perparkiran (tempat parkir) yang baik tidak lepas dari 3 komponen, pemilik/pengguna kendaraan, petugas, dan fasilitas.
Perparkiran merupakan sistem, kegiatan, atau tempat yang berhubungan dengan parkir kendaraan, dimana menempatkan atau membiarkan kendaraan berhenti atau diam di tempat yang telah ditentukan, seperti lapangan parkir, jalan, atau tempat lainnya. Dengan tujuan untuk meninggalkan kendaraan tersebut dalam jangka waktu tertentu.
Dalam konteks lalu lintas, parkir biasanya dilakukan ketika seseorang ingin meninggalkan kendaraannya untuk melakukan aktivitas lain, seperti berbelanja, rumah sakit atau berwisata.
Muhammadiyah adalah salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia yang didirikan pada tanggal 18 November 1912 oleh K.H. Ahmad Dahlan di Yogyakarta. Organisasi ini memiliki tujuan untuk memajukan dan meningkatkan kehidupan beragama, pendidikan, dan sosial kemasyarakatan berdasarkan ajaran Islam.
Dalam konteks dakwah, parkir Muhammadiyah (ParkirMu) merujuk pada pemanfaatan lahan parkir sebagai salah satu sumber dana untuk pergerakan dakwah Muhammadiyah.
Jadi, ParkirMu bisa memiliki dua makna, sebagai salah satu sumber pendanaan, dimana pengelolaan parkir sebagai amal usaha untuk mendukung kegiatan dakwah dan sosial Muhammadiyah, dan fasilitas ibadah dan dakwah, memanfaatkan lahan parkir untuk kegiatan keagamaan dan menunjukkan sikap toleransi.
Dalam pengelolaan ParkirMu salah satu komponen sangat penting diantaranya tersediannya sejumlah juru parkir yang berkarakter Islami, menjunjung tinggi nilai-nilai persyarikatan.
Juru parkir Muhammadiyah menjunjung tinggi etika dalam bertugas, termasuk jujur dalam menjaga barang titipan dan amanah dalam pengelolaan keuangan.
Memberikan pelayanan yang baik kepada pengguna jasa parkir, seperti menjaga keamanan barang dan memastikan setiap pengguna jasa membayar retribusi serta menerima struk parkir sebagai bukti pembayaran. Juru Parkirmu dalam menjalankan tugas, termasuk mengatur dan mengarahkan kendaraan parkir, mengatur jalur lalu lintas area parkir, serta mengawasi dan menertibkan area parkir.
Juru Parkirmu harus profesional dalam menjalankan tugas, bersikap ramah dan sopan santun kepada pengguna jasa parkir,
Sebagai bagian dari Muhammadiyah, juru parkir juga turut menjaga nama baik organisasi dengan memberikan pelayanan yang terbaik dan menjunjung tinggi nilai-nilai Islam.
Niilai-nilai Islami bagi semua juru parkir diwujudkan dengan do’a sebelum dan sesudah menjalankan tugas sebagai wujud permohonan kepada Allah SWT agar selama menjalankan tugas selamat, sehat dan sejahtera.
Tidak ada salahnya sebelum menjalankan tugas sebagai juru parkir berdo’a juga memberi kultum, arahan untuk saling menolong sesama petugas dan pengguna parkir, karena mereka bertugas tidak individu tetapi tim dan menjaga nama baik lembaga pemilik parkir maupun persyarikatan.
Setiap juru parkir Muhammadiyah berpenampilan baik, dengan seragam beridentitas supaya mudah dikenali oleh pengguna parkir
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا
Terjemahan “Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang ibu bapak, kepada kerabat, kepada anak-anak yatim, kepada orang-orang miskin, kepada tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan kepada teman sejawat, dan kepada ibnussabil (orang yang sedang dalam perjalanan), dan kepada hamba sahaya yang kamu miliki. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.” (QS An Nisa (4) 36.
“Barang siapa menolong saudaranya yang sedang kesulitan, maka Allah akan menolongnya ketika dia sedang kesulitan.” (HR. Muslim).
Setelah bertugas, petugas “Parkirmu” mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT untuk nikmat dan rejeki hari ini.
*) Adi Purnawan, S.Pd adalah Wakil Ketua Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Kaliwungu Selatan Kendal.