BOJA.KENDALMU.OR.ID. Pengajian rutin sebulan sekali untuk seluruh pimpinan di level Cabang dan Ranting Muhammadiyah se Kec. Boja mulai dilaksanakan.
Mengikuti pengajian rutin tidak sebatas bermodal telinga, tetapi alat tulis untuk mencatat apa yang disampaikan nara sumber dinilai lebih penting supaya ilmu yang didengar tidak lari, dan hilang sehingga setelah mengikuti ceramah pengajian, sebaiknya mengamalkan ajaran yang telah didengar dan ditulis dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat membantu meningkatkan kualitas hidup dan keimanan.
Memahami pengajian dalam konteks mengamalkan setelah ngaji, PCM Boja melalui Majelis Tabligh menyelenggarakan pengajian sebulan sekali. Adapun pengajian perdana berlangsung pada Kamis malam (26/10) di SMA Muhamamdiyah 2 Boja dan diikuti oleh 35 anggota PCM Boja dan PRM.
Sekretaris PCM Boja, Supardi mengatakan, pengajian bulanan untuk level pimpinan merupakan salah satu tekad PCM Boja supaya dibiasakan.
“Kita bertekad membiasakan ngaji rutin bulanan, meskipun forum pengajian di PCM Boja tidak hanya bersifat bulanan, karena masih ada pengajian lain untuk masyarakat umum, yaitu pengajian Ahad Pagi” kata Supardi.
Untuk pengajian perdana, lanjutnya, kami menghadirkan alumni Pondok Modern Darussalam, Gontor. Ustadz Mahtum Ali Samhari, dengan mengangkat tema ‘Dari Dzikir dan Doa, Apa yang Diharapkan?’.
Supardi berharap, pasca mengikuti pengajian seluruh anggota PCM dan PRM setelah mendengar dan mencatatnya dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Hal ini dapat membantu meningkatkan kualitas hidup dan keimanan, meningkatkan kualitas ibadah, dan menguatkan rasa persaudaraan”harapnya.
Sementara itu Ustadz Mahtum Ali Samhari dalam uraiannya mengatakan, sebagai orang muslim berdzikir untuk mendapatkan ketenangan hati, dan berdo’a kepada Allah SWT tentu berharap dapat terkabulkan.
“Dalam Islam, Allah memerintahkan umatnya untuk senantiasa berdzikir kepada-Nya. Dengan berdzikir, seseorang dapat memperkuat hubungannya dengan Allah dan merasa lebih dekat pada-Nya” kata Ustadz Mahtum mengutip Al qur’an Surat Ar Ra’ad ayat 28 ‘(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram’.
Selain hati merasa tenang, menurut Ustadz Mahtum, berdo’a bagi orang-orang muslim supaya harapannya terkabulkan.
“Berdoa’lah kepada Allah, dengan mendekatkan diri kepadaNya, niscaya Allah akan memperkenankan kepada kita apa yang kita harapkan” ujarnya lagi mengutip Suar Ghofir ayat ke 60, ‘Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.’
Ditambahkan, berdo’a disampaikan dalam bentuk ucapan lisan dan bukan sebuah ikrar, karena ikrar memiliki konsekwensi jasmani dan rohani, bukan sekedar ucapan lisan belaka.
“Ikrar ‘aku rela Allah sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku, dan Nabi Muhammad sebagai Nabi dan Rasul’, bukan doa karena tidak ada permohonan. Juga bukan dzikir tahmid, memuji dan bukan tasbih maupun tahlil. Tetapi bentuk ikrar, memiliki arti janji atau pengakuan sungguh-sungguh yang diberikan oleh seseorang” pungkasnya. (di)