KENDAL,KENDALMU.OR.ID – Ada yang berbeda pada upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Kabupaten Kendal, Minggu (17/8/2025). Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, tampil anggun mengenakan pakaian adat Kalimantan Barat saat memimpin jalannya upacara di Alun-Alun Kendal.
Penampilan itu bukan tanpa alasan. Tika—sapaan akrab Bupati—menjelaskan bahwa penggunaan pakaian adat merupakan bagian dari tema Wastra Nusantara, sesuai instruksi Pemerintah Pusat, guna menumbuhkan semangat nasionalisme sekaligus memperkuat kecintaan pada kebudayaan Indonesia.
“Hari ini saya mengenakan pakaian adat Kalimantan Barat, karena kalau pakaian adat Jawa Tengah sudah biasa dipakai setiap tanggal 28,” ujarnya sambil tersenyum.
Dalam sambutannya, Bupati Kendal menegaskan bahwa upacara HUT RI bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan momentum penting untuk memotivasi masyarakat agar terus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
“Upacara kemerdekaan di bulan Agustus ini adalah bentuk syukur sekaligus penghargaan kepada para pejuang yang telah mengorbankan jiwa raga. Semangat itu harus kita warisi untuk mewujudkan persatuan NKRI,” katanya dengan lantang.
Rangkaian upacara semakin semarak dengan kehadiran anggota Paskibraka dari Pondok Pesantren Darul Amanah Sukorejo yang mengibarkan Sang Saka Merah Putih. Salah satunya, Firdaus, mengaku kagum dengan keindahan pakaian adat yang dikenakan para pejabat dan tamu undangan.
“Pakaian adat dari berbagai daerah itu bagus-bagus sekali. Ini menunjukkan betapa kayanya budaya Indonesia,” ungkapnya.
Ia menambahkan, pakaian adat merupakan salah satu kejayaan budaya yang harus dijaga dan diwariskan. “Kalau sering ditampilkan, generasi muda akan semakin mengenal dan mencintai budaya kita sendiri,” ujarnya.
Peringatan HUT RI ke-80 tahun ini mengusung tema “Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju.” Bupati Kendal menekankan bahwa semangat ini harus menjadi inspirasi seluruh lapisan masyarakat Kendal untuk terus bekerja bersama, menjaga persatuan, serta mengisi kemerdekaan dengan karya nyata.
Upacara ditutup dengan rasa haru dan kebanggaan. Sang Merah Putih berkibar gagah di angkasa, sementara sorot mata para peserta memantulkan semangat yang sama: menjaga kemerdekaan dan melangkah menuju Indonesia yang maju dan berdaulat.