Close Menu
  • Profil
    • PDM Kendal
      • Struktur Organisasi
      • Sejarah
    • Majelis
    • Lembaga
    • Organisasi Otonom
    • Amal Usaha
  • Artikel
    • Kesehatan
    • Opini
    • Pendidikan
    • Berita
  • Kemuhammadiyahan
    • Dakwah
    • Khazanah
    • Ukuwah
  • Editorial
  • Penerbitan Buku
Berita Terbaru

SMP Muhammadiyah 4 Sukorejo Gelar Festival Bulan Bahasa, Tanamkan Cinta Bahasa dan Budaya

November 1, 2025

Tapak Suci Kendal Sabet 17 Medali di POPDA 2025, Torehan Emas Melonjak Tajam

November 1, 2025

Wakil Ketua PDM Kendal Resmikan Gedung Baru PAUD ‘Aisyiyah Patebon

November 1, 2025
Facebook X (Twitter) Instagram
  • Redaksi
  • Daftar
  • Login
Facebook Instagram YouTube WhatsApp Telegram
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kendal
Daftar
  • Profil
    • PDM Kendal
      • Struktur Organisasi
      • Sejarah
    • Majelis
    • Lembaga
    • Organisasi Otonom
    • Amal Usaha
  • Artikel
    1. Kesehatan
    2. Opini
    3. Pendidikan
    4. Berita
    5. View All

    Masih Nuasa Milad Ke 112 Muhammadiyah, AUM Pendidikan di Kendal Lakukan Jumsih

    November 22, 2024

    Tim Marketing Pondok DA 4 Caruban Kunjungi Elementary School Di Luar Kota.

    November 22, 2024

    Tingkatkan Kualitas Jurnalis, MPI PP Muhammadiyah Gelar AJM

    November 22, 2024

    Senam Sehat Ceria LDK PDM Kendal: Tua Itu Pasti, Sehat Adalah Pilihan

    Agustus 21, 2023

    MENGGUGAT SISTEM PENDIDIKAN NKRI (Relasi In-put Facing Out-put: Sebuah Ancaman)

    Oktober 17, 2025

    Menanam Kepedulian Sejak Dini: Spirit Pendidikan dari Program Shadaqah Qabla Dirasah

    Oktober 16, 2025

    Meneguhkan Gerakan Keluarga Muda Tangguh: Nasyiatul ‘Aisyiyah Menjawab Tantangan Perempuan Masa Kini

    Oktober 13, 2025

    KOKAM 60 Tahun: Tangguh, Bersinergi, Menjaga dan Membangun Negeri

    Oktober 1, 2025

    Irwan Aqib: Tanpa Akhlak, Ilmu Kehilangan Arah

    Juni 1, 2025

    Sofyan Anif: Pendidikan Muhammadiyah Bukan Sekadar Transfer Ilmu, Tapi Transformasi Nilai

    Mei 13, 2025

    Dari Mengelola ke Mengembangkan: Saatnya Sekolah Muhammadiyah Melompat Lebih Tinggi

    April 11, 2025

    Tim Marketing Pondok DA 4 Caruban Kunjungi Elementary School Di Luar Kota.

    November 22, 2024

    SMP Muhammadiyah 4 Sukorejo Gelar Festival Bulan Bahasa, Tanamkan Cinta Bahasa dan Budaya

    November 1, 2025

    Tapak Suci Kendal Sabet 17 Medali di POPDA 2025, Torehan Emas Melonjak Tajam

    November 1, 2025

    Wakil Ketua PDM Kendal Resmikan Gedung Baru PAUD ‘Aisyiyah Patebon

    November 1, 2025

    SMK Muga Weleri Gelar Bulan Bahasa dan Sastra, Dorong Siswa Kreatif dan Berbudaya

    Oktober 31, 2025

    SMP Muhammadiyah 4 Sukorejo Gelar Festival Bulan Bahasa, Tanamkan Cinta Bahasa dan Budaya

    November 1, 2025

    Tapak Suci Kendal Sabet 17 Medali di POPDA 2025, Torehan Emas Melonjak Tajam

    November 1, 2025

    Wakil Ketua PDM Kendal Resmikan Gedung Baru PAUD ‘Aisyiyah Patebon

    November 1, 2025

    SMK Muga Weleri Gelar Bulan Bahasa dan Sastra, Dorong Siswa Kreatif dan Berbudaya

    Oktober 31, 2025
  • Kemuhammadiyahan
    1. Dakwah
    2. Khazanah
    3. Ukuwah
    4. View All

    Makna Adzan sebagai Seruan Persatuan Umat: Kajian Ahad Pagi PCM Ngampel Bersama Ust. Musthofa

    Agustus 4, 2025

    Munafik dan Mukhlis: Cermin Kontras Kehidupan yang Terungkap dalam Al-Baqarah

    Juli 25, 2025

    Syahdu di Pagi Ahad: Menguatkan Tauhid dan Iman kepada Hari Akhir di Halaman Panti Yatim Muhammadiyah Boja

    Juni 1, 2025

    Ustadz Jumari Al Ngluwari Tekankan Pentingnya Tiga Nilai Akhlak Mulia: Pemaaf, Menyeru Kebaikan, dan Menjauhi Orang Jahil

    Mei 16, 2025

    Kapal Mendoan, Warisan Rasa dari Tanah Kebumen

    September 20, 2025

    PCM Ngampel Ingatkan Kader: Jangan Gagal Paham Soal Muhammadiyah

    Agustus 11, 2025

    Tiga Titik Cahaya Muhammadiyah: Dari Kampung Kecil di Yogyakarta Menyinari Nusantara hingga Dunia

    Agustus 9, 2025

    Pancasila sebagai Pedoman Moral dan Ideologis Bangsa

    Juni 1, 2025

    SAMBUT MILAD, MUHAMMADIYAH GELAR LOMBA FACHRODIN AWARD

    Agustus 29, 2023

    Bupati Kendal Beri Hadiah Umroh 2 Security Muhammadiyah, Berangkat Bergabung Jamaah Arrahmah Tour

    Agustus 19, 2023

    Rayakan HUT RI Ke 78, Pegawai Komplek Gedung PDM Kendal Gelar Jalan Sehat dan Lomba

    Agustus 19, 2023

    Sukses Gelar Musyawarah Cabang Aisyiyah Brangsong, Tetapkan Siti Rofingah sebagai Ketua

    Agustus 16, 2023

    SMP Muhammadiyah 4 Sukorejo Gelar Festival Bulan Bahasa, Tanamkan Cinta Bahasa dan Budaya

    November 1, 2025

    Tapak Suci Kendal Sabet 17 Medali di POPDA 2025, Torehan Emas Melonjak Tajam

    November 1, 2025

    Wakil Ketua PDM Kendal Resmikan Gedung Baru PAUD ‘Aisyiyah Patebon

    November 1, 2025

    SMK Muga Weleri Gelar Bulan Bahasa dan Sastra, Dorong Siswa Kreatif dan Berbudaya

    Oktober 31, 2025
  • Editorial
  • Penerbitan Buku
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kendal
Hikmah

Mengenang Mbah Manan dan Musholla yang Dirobohkan

RedaksiRedaksiMei 6, 202526 Mins Read
Sumanan, Mbah Sumanan (fotodok keluarga)
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Oleh : Abdul Ghofur

KENDALMU.OR.ID. SUMANAN namanya, dan kami memanggilnya Mbah Manan. Lelaki tua yang barangkali tak begitu dikenal di kalangan luas warga Muhammadiyah Kendal.

Ia bukan tokoh besar, bukan pula pejabat penting organisasi. Ia hanyalah seorang anggota Muhammadiyah biasa, yang menjalani hari-harinya sebagai petani kecil selepas pensiun dari tugasnya sebagai Modin di Desa Bojonggede, Kecamatan Ngampel, Kabupaten Kendal.

Kini Mbah Manan sudah almarhum, namun bagi warga Muhammadiyah di Ngampel, Mbah Sumanan lebih dari sekadar petani atau pensiunan modin. Ia adalah sosok penjaga Musholla Baitussalam—sebuah surau kecil yang berdiri tepat di depan rumahnya.

Mbah Manan tak hanya menjadi imam, beliau juga setia mengajar ngaji anak-anak selepas Maghrib, sambil menanti waktu Isya berjamaah tiba. Suaranya yang tenang dan sabar masih terngiang di telinga mereka yang dulu belajar mengeja huruf-huruf hijaiyah di musholla itu.

Musholla Baitussalam sendiri konon berdiri sekitar tahun 1976, hasil gotong royong warga sekitar bersama dukungan dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Pegandon—jauh sebelum desa itu kemudian masuk Kecamatan Ngampel.

Musholla Baitussalam dibangun di atas sebidang tanah milik pribadi Mbah Manan. Tanah seluas 12 x 10 meter waktu itu memang belum bersertifikat atas nama persyarikatan Muhammadiyah, namun sejak awal Mbah Manan sudah memiliki niat kuat untuk mewakafkannya. Ia berharap tanah tersebut dapat diproses menjadi sertifikat resmi milik Muhammadiyah agar keberadaan musholla itu memiliki dasar hukum yang kuat dan bisa dimanfaatkan jangka panjang oleh umat.

Waktu terus berjalan. Sekitar bulan Februari tahun 2003, setelah Desa Bojonggede resmi berpisah dari Kecamatan Pegandon karena pemekaran wilayah dan menjadi bagian dari Kecamatan Ngampel, kondisi fisik Musholla Baitussalam mulai memprihatinkan. Beberapa bagian bangunan tampak rusak. Dindingnya mulai mengelupas, lantai retak-retak, genteng bocor di sana-sini, sementara usuk dan reng di atap sudah rapuh dimakan rayap.
Ketika kondisi Musholla Baitussalam semakin memprihatinkan, Mbah Manan pun memberanikan diri menyampaikan hal tersebut kepada Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Ngampel yang saat itu baru terbentuk. Ia berharap ada bantuan atau solusi agar musholla yang selama ini menjadi tempat ibadah dan belajar warga dapat segera direnovasi. Namun harapan itu belum dapat terwujud. PCM Ngampel masih dalam tahap awal konsolidasi, baru saja disahkan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Kendal, sehingga belum memiliki kekuatan sumber daya, termasuk dalam hal pendanaan pembangunan.
Sementara itu, desakan dari warga sekitar terus berdatangan. Mereka ingin musholla segera diperbaiki karena kondisinya sudah tidak layak lagi digunakan, terutama saat hujan turun dan air menetes dari atap yang bocor.

Mbah Manan berada dalam posisi yang serba sulit—di satu sisi ingin menghormati prosedur organisasi, namun di sisi lain tidak bisa menutup mata terhadap kebutuhan jamaah di lingkungan sekitarnya.
Hari itu cuaca terasa terik, meskipun malam sebelumnya hujan sempat turun membasahi bumi. Sisa-sisa air masih menggenang di beberapa sudut Musholla Baitussalam, merembes masuk melalui celah atap yang bocor. Lantai musholla yang lembap belum sempat dipel atau dibersihkan sejak pagi, meninggalkan kesan muram dan sedikit licin.

Sekitar pukul 07.30 pagi, Mbah Manan tampak keluar dari rumahnya sambil menuntun sepeda tua kesayangannya. Dengan pakaian rapi dan peci hitam tersemat di kepala, ia berniat menghadiri acara walimatul safar di desa sebelah—sebuah tradisi perpisahan bagi warga yang akan berangkat menunaikan ibadah haji.

Sementara itu, istrinya, Mbah Marminah, tetap tinggal di rumah. Dengan cekatan, ia sibuk mengikat sayur-sayuran segar seperti kangkung dan bayam yang baru saja dipetik dari sawah. Sayur-sayur itu akan dibawanya sore nanti ke Pasar Srogo untuk dijual. Sehari-hari, beginilah kehidupan pasangan sepuh itu berjalan—sederhana, penuh kerja keras, dan tak lepas dari denyut kehidupan kampung yang hangat.
Di siang hari yang terik itu, suasana mendadak berubah ketika salah satu warga bersuara lantang. Ia meminta agar Mbah Manan menyerahkan Musholla Baitussalam untuk direnovasi. Tuntutan itu muncul sebagai bentuk ketidaksabaran warga terhadap kondisi musholla yang dianggap perlu diperbaiki.
“Mbah Manan harus ingat, sebagian besar bangunan musholla ini dibangun dari swadaya warga kami. Karena itu, kami ingin mengambil alih,” ujar Ketua RT setempat dengan nada tegas.
Puluhan warga yang hadir tampak menyetujui pernyataan tersebut. Beberapa bahkan mulai menunjukkan keinginan untuk segera merobohkan surau kecil itu.
Di sisi lain, Mbah Marminah yang berada di dalam rumah tidak sepenuhnya memahami situasi. Namun kabar bahwa musholla akan dirobohkan cukup membuat perempuan tua itu merasa cemas dan waswas.

Tak ada yang tahu, saat itu Mbah Manan sedang menghadiri acara walimatul safar di rumah kerabatnya. Di sekitar Musholla Baitussalam, suara warga justru semakin membahana, bergemuruh seperti gelombang yang tak bisa dibendung.

Mereka berdiri berkerumun, saling bersahut-sahutan—menawarkan dua pilihan yang terdengar seperti ultimatum: musholla direnovasi bersama atau dirobohkan, dan materialnya diambil oleh warga yang merasa ikut memiliki.

Lalu, tanpa aba-aba, terdengar suara keras—bruug!—diiringi derak kayu-kayu tua yang patah dan suara genteng pecah berserakan di tanah. Musholla Baitussalam, yang selama ini berdiri sebagai penjaga sunyi kampung itu, roboh. Hancur perlahan di tengah kerumunan, menyisakan debu dan diam yang anehnya lebih bising dari teriakan apa pun.

Sementara itu, di balik kaca pintu rumah yang sederhana, Mbah Marminah berdiri terpaku. Matanya yang renta menatap ke luar dengan nanar. Dari celah tirai, ia menyaksikan Musholla Baitussalam—rumah kecil Allah—dihancurkan beramai-ramai. Air mata perlahan menitik di pipinya yang keriput, membasahi wajah yang memendam duka dalam diam.

Tak lama kemudian, warga yang merasa berjasa atas robohnya musholla mulai mengerubungi puing-puing yang berserakan. Kayu-kayu lapuk, genteng pecah, dan batu-bata tua dipungut satu per satu, diangkut dengan semangat yang ganjil. Seolah tak ada lagi bekas tempat sujud, tak tersisa ruang yang pernah menyimpan doa-doa malam.

Musholla Baitussalam tinggal kenangan. Tempat yang dulu menjadi saksi bisu sujud dan doa itu telah lenyap, rata dengan tanah. Yang tersisa hanyalah sejengkal pondasi tua—sunyi, retak, dan terlupakan—seolah berusaha tetap berdiri di tengah luka yang tak terucapkan.

Sepulang dari acara walimatul safar, Mbah Manan tertegun di pinggir jalan. Tubuhnya seketika lemas, matanya membelalak tak percaya. Di hadapannya, tempat yang selama puluhan tahun menjadi pusat ibadah dan berkumpul warga itu—Musholla Baitussalam—tinggal pondasinya saja. Rata dengan tanah. Di tempat ini tak ada lagi suara azan, tak ada lagi bayangan bangunan mungil nan teduh itu.

Hatinya bergetar. Ia mencoba menenangkan diri, tapi pikirannya sudah dipenuhi berbagai dugaan. Siapa yang tega melakukan ini? Tanpa pemberitahuan, tanpa musyawarah. Ia curiga, ini pasti ulah sebagian warga yang bertindak gegabah, main hakim sendiri, merobohkan musholla tanpa izin atau persetujuannya. (bersambung)

Post Views: 634
Share. Facebook Telegram WhatsApp

Related Posts

Takziah: Ibadah Sosial, Dakwah yang Menenangkan Jiwa

Oktober 4, 2025

Kajian Ahad Pagi PCM Ngampel: Menyiapkan Generasi Sholeh, Tugas Utama Orang Tua

September 22, 2025

Menyapa Sedulur Sikep Samin: Jejak Kearifan di Tanah Blora

September 17, 2025

2 Komentar

  1. Moh Antono on Mei 6, 2025 9:03 am

    Mbah Manan .. berkoordinasi dg pcm Kaliwungu saat pengajian Ahad pagi di balai dakwah .. beliau bercerita singkat ttg kondisi mushalla yg di ‘ganyang’ oleh warga .. jamaah termotivasi dan berinfaq 4 pilar utama biar segera berdiri dan dilanjut menghadirkan Amin Rais untuk tengok dinamika ini.

    Reply
    • Ghofur on Mei 10, 2025 1:13 pm

      Betul sekali dan kehadiran Pak Amin Rais yang membantu 10 juta akan kami masukkan di bagian kedua tulisan nanti

      Reply
Leave A Reply Cancel Reply

Top Posts

Andi Kusuma Brata : Bisnis Itu Tidak Hanya Mengejar Dunia, Tapi Juga Akhirat

September 27, 2024

Tawuran No, Tapak Suci Yess

Februari 2, 2024

Tema “Smart Bonja, Implementasi Sistem Penilaian Kinerja Guru dan Tenaga Kependidikan Antarkan Butuk Kemisih Sebagai Juara 1 Kepala Sekolah Dedikatif

Januari 13, 2025

Mengungkap dan Memahami Ucapan Taqabbalallahu Minna Wa Minkum

Maret 29, 2025
Don't Miss
Berita

SMP Muhammadiyah 4 Sukorejo Gelar Festival Bulan Bahasa, Tanamkan Cinta Bahasa dan Budaya

By mumt4s_official

SUKOREJO,KENDALMU.OR.ID – Dalam rangka memperingati Bulan Bahasa dan Hari Sumpah Pemuda, SMP Muhammadiyah 4 Sukorejo…

Tapak Suci Kendal Sabet 17 Medali di POPDA 2025, Torehan Emas Melonjak Tajam

November 1, 2025

Wakil Ketua PDM Kendal Resmikan Gedung Baru PAUD ‘Aisyiyah Patebon

November 1, 2025

SMK Muga Weleri Gelar Bulan Bahasa dan Sastra, Dorong Siswa Kreatif dan Berbudaya

Oktober 31, 2025

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from SmartMag about art & design.

logodark240

Organisasi Otonom

  • Pemuda Muhammadiyah
  • Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM)
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM)
  • Seni Beladiri Tapak Suci
  • Kepanduan Hizbul Wathan

Amal Usaha

  • Mina Sari Mart
  • Rumah Sakit Islam (RSI) Kendal
  • Rumah Sakit Darul Istiqomah (RSDI)
  • Universitas Muhammadiyah Kendal Batang (UMKABA)

Lembaga

  • Lambaga Amal, Zakat, Infaq & Shodaqqoh (LAZISMU)
  • Lembaga Pengembangan Cabang & Ranting
  • Lembaga Penanggulangan Bencana
  • Lembaga Pembina & Pengawas Keuangan
  • Lembaga Hikmah & Kebijakan Publik
  • Lembaga Seni Budaya & Olahraga
  • Lembaga Hubungan & Kerjasama Internasional
  • Lembaga Dakwah Khusus
  • Majelis Pendidikan Dasar & Menengah
  • Majelis Pendidikan Dasar & Menengah

Majelis

  • Majelis Pustaka & Informasi (MPI)
  • Majelis Tarjih & Tajdid
  • Majelis Tabligh
  • Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian & Pengembangan
  • Majelis Pendidikan Dasar & Menengah
  • Majelis Pendidikan Kader
  • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
  • Majelis Pelayanan Sosial
  • Majelis Wakaf & Kehartabendaan
  • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
  • Majelis Hukum & Hak Asasi Manusia

Hak Cipta @ Majelis Pustaka & Informasi PDM Kendal

Menu
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak