BOJA.KENDALMU.OR.ID. Dalam upaya mencetak kader perempuan muda Islam yang berkualitas, loyal, dan progresif, Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) Boja, Kabupaten Kendal, menggelar pengkaderan Darul Arqam Nasyiatul Aisyiyah (DANA) 1 pada Jumat–Sabtu (27–28 Juni 2025) di Aula Panti Asuhan Sholahudin Al Ayyubi Boja.
Kegiatan ini diikuti 65 peserta dari PCNA Boja, PRNA Tampingan, dan PRNA Boja. Mengusung tema “Penguatan Militansi Kader Menuju Nasyiah Berkemajuan”.
DANA 1 dibuka langsung oleh Ketua Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Boja, Suatno.
Dalam sambutannya, Suatno menegaskan bahwa MPKSDI memiliki peran strategis dalam membimbing kader Muhammadiyah agar memahami dan mengamalkan ideologi Islam berkemajuan yang menjadi napas gerakan.
Menurutnya, pembinaan kader tak hanya soal pengetahuan, tetapi juga penguatan nilai-nilai pembaruan (tajdid) dan militansi dakwah.
“Membina kader merupakan tugas utama MKSDI. Kader tidak boleh hanya paham secara tekstual, tetapi juga mampu mengimplementasikan nilai Islam dan Muhammadiyah dalam kehidupan dan perjuangan,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa kaderisasi dilakukan melalui banyak jalur — mulai dari lingkungan keluarga, amal usaha Muhammadiyah, organisasi otonom, hingga komunitas. Suatno berharap melalui DANA 1 ini, peserta siap menjadi penggerak organisasi sekaligus kader ideologis yang mampu menjawab tantangan zaman.
Sementara itu, Ketua PCNA Boja, Tri Winarti, menyampaikan bahwa DANA 1 bukan sekadar kegiatan rutin atau pelatihan biasa.

Menurutnya, ini adalah ruang transformasi diri, pembentukan identitas, dan pengokohan semangat berjuang bagi kader perempuan muda Islam.
“Darul Arqam adalah medan perjuangan. Di sinilah niat disucikan, komitmen diteguhkan, dan jiwa pejuang ditempa. Kader NA harus siap berdiri di garis depan perjuangan, menyuarakan nilai Islam dan kemanusiaan,” kata Tri dengan semangat.
Tri menekankan bahwa proses pengkaderan ini dirancang tidak hanya untuk memperkuat pemahaman ideologis, tapi juga membentuk mental tangguh, spiritual yang kokoh, serta keberanian moral.
Ia berharap kader yang lahir dari DANA 1 adalah pribadi yang siap bergerak, tidak hanya menghafal materi, tetapi membawa perubahan nyata di tengah masyarakat.
“Jiwa pejuang tidak lahir secara instan. Ia tumbuh dari proses panjang — dari dialog, diskusi kritis, hingga kontemplasi yang mendalam selama pelatihan,” ungkapnya.
Selama dua hari pelaksanaan, peserta mendapatkan beragam materi strategis dari narasumber yang berkompeten di bidangnya. Di antaranya, Ketua Majelis Tabligh PCM Boja, Ustadz Ahmad Nur Han, yang menyampaikan materi Al-Islam; Ustadz Mahtum Ali Samhari membawakan Kepemimpinan Rasulullah; Esti Setyorini mengulas Kemuhammadiyahan dan Ke-Aisyiyahan; dan Ketua PD NA Kendal, Alif Khoirotun Ulfa, yang menjelaskan 10 Komitmen Nasyiatul Aisyiyah.
Kegiatan ini juga dipandu oleh para instruktur terlatih dari PD NA Kabupaten Kendal yang turut menghidupkan suasana dengan pendekatan persuasif dan inspiratif.
Dengan semangat kebersamaan dan dedikasi tinggi, pengkaderan DA 1 ini menjadi bukti nyata bahwa Nasyiatul Aisyiyah Boja tidak hanya menjaga estafet kaderisasi, tapi juga terus merawat api perjuangan agar tetap menyala dalam dada para perempuan muda Islam. (lina)
Kontributor : Amalina Riyadhatul Kholisa. Editor : Abdul Ghofur
