KENDAL.KENDALMU.OR.ID. SMA Muhammadiyah 4 Kendal kembali meneguhkan posisinya sebagai pelopor pendidikan terpadu di Kabupaten Kendal.
Melalui SK Dirjen Dikdasmen No. 374/C/Kep/MN/2003, sekolah ini resmi ditetapkan sebagai satu-satunya Sekolah Menengah Terpadu di Kendal, dengan paket keahlian Teknik Otomotif Sepeda Motor (TOSM), Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), serta Tata Busana (TB) yang terintegrasi dengan penguatan nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.
Penetapan ini membawa konsekuensi besar. SMA Muhammadiyah 4 Kendal tak hanya menyelenggarakan pendidikan akademik umum—seperti IPA, IPS, Matematika, dan Bahasa—tetapi juga mengintegrasikan pendidikan vokasi sebagai bagian dari kurikulum resmi. Artinya, siswa tak hanya lulus dengan bekal ilmu teori, tetapi juga keterampilan hidup dan keahlian teknis yang siap pakai di dunia kerja.
Kepala SMA Muhammadiyah 4 Kendal, Siti Rofingah, dalam keterangannya pada Senin (30/6/2025) kepada kendalmu.or.id menjelaskan bahwa sekolahnya telah menjalin kemitraan dengan berbagai dunia usaha sebagai bagian dari program matrikulasi vokasi.

“Kami memulai matrikulasi sejak 2003, sempat berhenti selama enam tahun karena pandemi, dan alhamdulillah pada tahun ajaran 2025/2026 kami mulai lagi,” ungkap Rofingah di ruang kerjanya.
Dia menjelaskan, tahun ini sebanyak 40 siswa kelas XI mengikuti program sejak 23 Juni 2025. Mereka disebar ke tiga perusahaan mitra, yakni Sinar Nusantara (Sinus) untuk paket Teknik Otomotif Sepeda Motor, LPK Mulia untuk paket Tata Busana, dan VICO Vision Collage untuk paket Teknik Komputer dan Jaringan.
Setiap siswa menjalani masa matrikulasi selama tiga pekan, yang tidak hanya diisi dengan praktik kerja di dunia industri, tetapi juga tetap menjaga ruh pendidikan Muhammadiyah melalui pembiasaan ibadah.
“Alhamdulillah, mitra dunia usaha sangat mendukung pembiasaan yang kami tanamkan di sekolah seperti shalat dhuha, tadarus, dan shalat wajib berjamaah. Bahkan mereka ikut memantau langsung,” ujar Rofingah.
Setelah program selesai, siswa akan menerima sertifikat dan nilai matrikulasi dari perusahaan, sebagai bukti keterampilan yang mereka kuasai berdasarkan uji praktik di tempat magang.

Meski saat ini jumlah siswa SMA Muhammadiyah 4 Kendal baru mencapai 140 orang, dengan 22 guru dan 5 tenaga non kependidikan, dampaknya sudah nyata terasa.
Rofingah mengungkapkan bahwa banyak alumni kini telah memiliki usaha mandiri, terutama di bidang konveksi, perbengkelan, hingga servis komputer.
“Kami berharap SMA Muhammadiyah 4 Kendal menjadi sekolah unggulan dan sekolah rujukan. Bukan lagi kami yang mencari siswa, tetapi siswa yang mencari kami,” tegasnya.
Untuk mencapai harapan tersebut, Rofingah menegaskan pentingnya peningkatan kualitas guru, perbaikan sistem pembelajaran, serta layanan-layanan prima kepada siswa dan orang tua.
Sebagai satu-satunya Sekolah Menengah Terpadu di Kendal, SMA Muhammadiyah 4 Kendal terus melangkah maju dengan mengusung semangat “berilmu, beriman, dan berkeahlian”. Sebuah ikhtiar yang tidak hanya mencetak lulusan cerdas, tapi juga tangguh, berkarakter, dan siap kerja. (fur)
