WELERI.KENDALMU.OR.ID. Tak banyak yang tahu, bahkan guru dan orang tuanya pun tidak diberi kabar. Namun diam-diam, Sabrina Aulia Muslimah (16), siswi kelas X MA Muhammadiyah 1 (Muhi) Weleri, justru berhasil mengukir prestasi membanggakan.
Ia meraih medali emas dalam bidang Bahasa Inggris pada ajang Olimpiade Sains Hari Pendidikan Nasional (Ospenas) 2025 tingkat SLTA yang digelar oleh Pusat Kajian Nusantara (Puskantara).
Kompetisi bergengsi tingkat nasional ini diikuti oleh pelajar dari berbagai jenjang, mulai dari SD/MI, SMP/MTs, hingga SMA/MA/SMK.
Seluruh tahapan lomba dilaksanakan secara daring melalui platform Computer-Based Test (CBT), dengan bidang yang dilombakan mencakup berbagai disiplin ilmu, termasuk Bahasa Inggris.
Kepada kendalmu.or.id, Rabu (4/6/2025), Sabrina mengungkapkan bahwa keikutsertaannya bermula dari unggahan teman di Instagram yang membagikan informasi tentang lomba tersebut.
“Akhirnya saya iseng ikut. Login pakai akun pribadi, kerjakan soal Bahasa Inggris, dan beberapa saya cari artinya lewat Google, terutama kosakata yang belum saya pahami,” kata Sabrina sambil tersenyum.
Menariknya, selama proses lomba berlangsung, tak seorang pun mengetahui. Termasuk guru, teman-teman, bahkan kedua orang tuanya.

Hingga suatu hari, sebuah paket datang ke madrasahnya. Isinya: medali emas, sertifikat, dan pembahasan soal.
“Awalnya semua kaget. Saya pun tidak menyangka bisa menang. Soalnya, ini lomba nasional dan gratis pula,” jelas putri sulung dari pasangan Imam Sobirin dan Marinah ini.
Sabrina menjelaskan bahwa hadiah uang memang tersedia, namun diberikan melalui sistem undian oleh panitia.
“Kalau dapat ya alhamdulillah, kalau nggak ya nggak apa-apa. Yang penting pengalaman dan ilmunya,” ujarnya.
Ayah Sabrina dikenal sebagai muadzin Masjid Alhuda Weleri, sekaligus penjaga malam di SMP Muhammadiyah Weleri dan pengelola zakat, infak, dan sedekah.
Ibunya berjualan makanan ringan. Di tengah keterbatasan ekonomi, Sabrina tetap menunjukkan semangat belajar tinggi.
Kegemarannya terhadap Bahasa Inggris sudah muncul sejak TK. Meski pernah gagal di lomba tingkat kabupaten saat SMP, nilai Bahasa Inggris di rapor dan ijazahnya selalu memuaskan. Untuk memperkaya kosa kata dan meningkatkan kemampuan listening, ia rutin menonton film berbahasa Inggris di YouTube.
“Saya belajar dari film. Dengar percakapan, lalu saya ulang-ulang sampai paham dan hafal,” kata Sabrina.
Cita-citanya sederhana: bisa kuliah lewat jalur beasiswa dan membanggakan orang tua.
Guru pembimbing Bahasa Inggris MA Muhi Weleri, Luluk Fatwina Muslimah, menyebut Sabrina sebagai siswa yang baik dan berbakat.
“Speaking-nya sangat bagus, bahkan bisa melampaui gurunya. Hanya perlu peningkatan di penguasaan kosa kata dan grammar,” ujar Luluk.
Ia menambahkan bahwa Sabrina adalah pribadi santun, mudah bergaul, dan memiliki semangat belajar tinggi.
Luluk berharap prestasi ini menjadi awal dari capaian-capaian besar Sabrina ke depan.
“Jangan berhenti sampai di sini. Teruslah belajar dan jangan ragu ikut lomba-lomba lain. Bila perlu, sampaikan kepada guru agar bisa mendapat bimbingan,” pesannya.
Prestasi Sabrina menjadi bukti bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih prestasi. Dengan tekad dan kerja keras, siapa pun bisa mengukir sejarah—meski dimulai dari layar ponsel dan kerja diam-diam di kamar rumah.

Kepala MA Muhammadiyah 1 Weleri, Romanto, mengungkapkan rasa syukur mendalam atas prestasi membanggakan yang diraih salah satu siswinya, Sabrina Aulia Muslimah.
Ia menegaskan bahwa pencapaian tersebut merupakan bentuk rahmat dan kehendak Allah SWT.
“Kami bersyukur kepada Allah SWT. Prestasi ananda Sabrina adalah anugerah-Nya. Hakikatnya, semua yang kita raih tidak lepas dari izin dan kehendak Allah,” tulis Romanto kepada kendalmu.or.id melalui watshapp Kamis pagi (5/6/2025)
Menurutnya, keberhasilan Sabrina menjadi kebanggaan tersendiri bagi seluruh warga MA Muhammadiyah 1 Weleri.
Ia berharap capaian ini bisa menjadi inspirasi bagi peserta didik lainnya untuk terus berprestasi, baik di bidang akademik maupun non-akademik.
Romanto juga menaruh harapan besar agar Sabrina terus mengasah kompetensinya, khususnya dalam bidang Bahasa Inggris. Ia menilai, potensi Sabrina sangat menjanjikan untuk berkembang ke arah yang lebih luas, termasuk dalam ajang lomba seperti pidato berbahasa Inggris (English Speech) maupun Story Telling.
“Insya Allah, dengan bimbingan guru Bahasa Inggrisnya, Sabrina mampu melangkah lebih jauh. Kami akan arahkan dan bimbing agar bakatnya dapat terus berkembang,” tambahnya.
Namun, Romanto juga menegaskan bahwa prestasi akademik harus berjalan seiring dengan pembinaan karakter dan spiritualitas. Ia berpesan agar siswa-siswi senantiasa menumbuhkan ketaatan kepada Allah SWT, berbakti kepada orang tua dan guru, serta menghiasi diri dengan akhlakul karimah.
“Achievement without faith, piety, and character is incomplete. Prestasi tanpa iman, takwa, dan akhlak tidaklah lengkap,” pungkasnya. (fur)
