PATEAN. KENDALMU.OR.ID. Musibah datang tak terduga, namun kepedulian selalu punya jalan untuk hadir.
Hal itu terlihat jelas saat SMKS Muhammadiyah 4 Sukorejo menunjukkan solidaritas nyata terhadap keluarga sesepuh Muhammadiyah Keseser, Bapak Sumari, yang rumahnya mengalami kebakaran akibat korsleting listrik.
Peristiwa memilukan itu terjadi di Dusun Keseser RT 004 RW 001, Desa Pakisan, Kecamatan Patean, pada awal Juni 2025.
Bapak Sumari merupakan tokoh yang dihormati di lingkungan Muhammadiyah, ayah dari Ndan Jamiil, personel KOKAM Patean, dan Ibu Sholikhatun, Kepala KB ‘Aisyiyah Keseser.
Sebagai wujud empati dan dukungan moral, pada Kamis (5/6/2025) SMKS Muhammadiyah 4 Sukorejo melalui Tim Serbu (Siswa Peduli Bencana dan Umat) dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), turun langsung mengunjungi lokasi musibah.
Dalam kunjungan tersebut, mereka menyerahkan bantuan material dan menyampaikan doa serta harapan agar keluarga yang tertimpa musibah diberi kekuatan dan ketabahan.
“Kami datang bukan hanya membawa bantuan, tetapi juga membawa rasa kebersamaan. Kami ingin keluarga Pak Sumari tahu bahwa mereka tidak sendirian menghadapi ujian ini,” ujar salah satu perwakilan Tim Serbu.
Bantuan yang diberikan tidak hanya berupa barang, tetapi juga semangat dan kehangatan dari sesama keluarga besar Muhammadiyah.
Para siswa dan guru hadir dengan wajah tulus, menyampaikan rasa simpati yang dalam kepada korban. Kehadiran mereka di tengah puing-puing yang tersisa dari rumah Pak Sumari menjadi pengingat bahwa di balik musibah, selalu ada cinta dan kepedulian yang tumbuh.
Salah satu anggota IPM mengatakan, “Kami belajar bahwa solidaritas bukan hanya teori di kelas. Ini adalah aksi nyata, bagaimana kami peduli dan hadir untuk saudara kami yang sedang kesusahan.”
Kegiatan ini bukan hanya bentuk aksi sosial, melainkan juga pendidikan karakter bagi generasi muda Muhammadiyah. Mereka belajar menjadi insan yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tapi juga peka dan peduli terhadap sesama.
SMKS Muhammadiyah 4 Sukorejo berharap kunjungan dan bantuan kecil ini dapat menjadi penyemangat bagi keluarga Pak Sumari dalam memulai kembali kehidupan pascamusibah. Mereka juga mengajak masyarakat untuk terus menyemai nilai-nilai gotong royong, saling membantu, dan menjaga empati sosial sebagai bagian dari ajaran Islam.
“Semoga bantuan dan doa ini menjadi cahaya kecil yang meringankan beban mereka. Dan semoga keluarga Pak Sumari diberi kekuatan untuk bangkit kembali. Aamiin,” tutup salah satu guru yang mendampingi kegiatan.
