YOGYAKARTA, KENDALMU.OR.ID — Pusat Studi Muhammadiyah (PSM) bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Republik Indonesia menggelar seminar pendidikan bertajuk “Menanamkan Karakter Siswa Hebat Menuju Indonesia Emas Melalui 7 Kebiasaan Anak Hebat” di SM Tower Malioboro, Yogyakarta, Kamis (9/10/2025).
Kegiatan ini diikuti para kepala sekolah, guru, dan perwakilan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) dari jenjang SMP dan SMA se-DI Yogyakarta.
Seminar ini menjadi ruang kolaboratif bagi pendidik untuk memperkuat strategi pembentukan karakter pelajar, sejalan dengan program nasional “7 Kebiasaan Anak Hebat” yang digagas Kemendikdasmen RI.
Direktur Pusat Studi Muhammadiyah sekaligus Ketua Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) PP Muhammadiyah, Bachtiar Dwi Kurniawan, dalam sambutannya menegaskan bahwa pembangunan sumber daya manusia tidak bisa dilepaskan dari pembentukan karakter.
“Dalam lagu Indonesia Raya ada penggalan lirik Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya. Membangun karakter tidak bisa instan, tetapi melalui pendidikan yang membudaya dan berproses panjang,” ujarnya sebagaimana dilansir laman muhammadiyah.or.id
Bachtiar menekankan bahwa mentalitas manusia seperti disiplin, jujur, dan amanah tidak dapat dibentuk dalam waktu singkat, melainkan harus ditanamkan sejak dini melalui pendidikan dan keteladanan.
“Kita ingin anak didik Muhammadiyah bukan hanya pintar, tetapi juga berkarakter. Buat apa pintar kalau korupsi, tidak jujur, dan tidak amanah,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya membangun budaya karakter yang berkelanjutan.

“Kalau tidak dibudayakan, karakter yang baik itu akan menguap dan hilang seperti uap,” tambahnya.
Menurutnya, kegiatan semacam ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan untuk melahirkan generasi muda yang cerdas, jujur, dan berkepribadian Indonesia.
Sementara itu, Arif Jamali Muis, Staf Khusus Kemendikdasmen RI sekaligus Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY, menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan seminar tersebut. Ia menyebut program 7 Kebiasaan Anak Hebat sebagai terobosan praktis untuk memperkuat pendidikan karakter di sekolah.
“Karakter dan mentalitas tidak bisa dibentuk secara instan. Banyak teori telah kita baca, tetapi pelaksanaannya seringkali rumit. Karena itu kami merumuskan tujuh kebiasaan sederhana yang mudah dipahami dan dipraktikkan,” jelasnya.
Tujuh kebiasaan yang dimaksud meliputi: Bangun Pagi, Beribadah, Berolahraga, Makan Sehat dan Bergizi, Gemar Belajar, Bermasyarakat, dan Tidur Cepat.
Menurut Arif, kebiasaan-kebiasaan tersebut selaras dengan semangat dan kepribadian Muhammadiyah yang menekankan keseimbangan antara kecerdasan intelektual, spiritual, dan sosial.
Selain pemaparan dari kedua tokoh tersebut, seminar ini juga menghadirkan sejumlah narasumber kompeten, di antaranya Achmad Muhamad (Majelis Dikdasmen & PNF PWM DIY), Muh. Samsudin (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta), dan Shinta (praktisi psikologi).
Ketiganya membahas strategi implementasi 7 Kebiasaan Anak Hebat di sekolah Muhammadiyah melalui pendekatan nilai-nilai Al-Islam Kemuhammadiyahan, sinergi antara guru–orang tua–siswa, serta pendampingan perilaku dan pengembangan diri pelajar.
Melalui seminar ini, Pusat Studi Muhammadiyah berharap sekolah-sekolah Muhammadiyah dapat memperkuat peran dalam menanamkan nilai-nilai karakter yang kokoh, serta membentuk generasi yang unggul secara intelektual, tangguh secara emosional, dan berakhlak mulia menuju Indonesia Emas 2045.