BOJA, KENDALMU.OR.ID – Musholla At-Taqwa Kauman, Boja, yang dikenal sebagai titik awal pergerakan Muhammadiyah di Boja, kini terus menggeliat dengan program Pengajian Subuh Ceria yang digelar setiap Sabtu akhir bulan.
Kegiatan yang digagas takmir musholla ini menjadi upaya memakmurkan rumah ibadah sekaligus mempererat silaturahmi warga.
Seperti pada Sabtu (25/10/2025) pagi, sekitar 50 jamaah putra dan putri menghadiri Pengajian Subuh Ceria edisi ketiga. Kegiatan kali ini menghadirkan penceramah Ketua PRM Boja Barat, Ustadz Widodo.
Dalam ceramahnya, Ustadz Widodo mengisahkan pengalamannya berkunjung ke Museum Muhammadiyah di Kompleks Kampus Ahmad Dahlan Yogyakarta, museum empat lantai yang memuat sejarah lengkap perjuangan Muhammadiyah.
“Kunjungan itu memberikan inspirasi bagi kami untuk terus belajar dan memperkuat dakwah di tingkat ranting,” ujarnya.
Ia juga menceritakan kunjungan bersama Majelis Tabligh dan Dakwah Khusus (MTDK) PCM Boja ke Toko Buku Suara Muhammadiyah Yogyakarta untuk mencari bahan bacaan bagi para dai.

Salah satu buku yang ia angkat dalam pengajian kali ini adalah Tanya Jawab Agama karya Tim Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
Dalam pembahasannya, Ustadz Widodo menyoroti bab tentang sum’ah, ujub, riya’, dan takabur—penyakit hati yang kerap muncul di era media sosial.
“Di zaman serba digital ini, penyakit hati bisa menyusup tanpa kita sadari. Karena itu, penting bagi setiap kader dan jamaah untuk selalu introspeksi diri,” pesannya.
Kegiatan pengajian ditutup dengan Sabar (Sarapan Bareng) yang menyajikan soto bening lengkap dengan suwiran ayam, sate telur puyuh, bakwan, tempe, dan kerupuk—seluruhnya hasil donasi jamaah Musholla At-Taqwa.
Takmir berharap Pengajian Subuh Ceria ini dapat terus berlanjut secara istiqamah.
“Tantangannya adalah menjaga semangat agar kegiatan ini tidak berhenti di tengah jalan, tetapi terus menjadi sumber pencerahan bagi warga Muhammadiyah,” ujar salah satu pengurus takmir. (har)
Kontributor : Hartadi
