GEMUH, KENDALMU.OR.ID – Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Gemuh kembali menggelar Pengajian Ahad Pagi yang berlangsung khidmat di halaman TK Al Husna, Gemuh Blanten, Ahad (12/10/2025). Kegiatan ini menghadirkan Ustadz Muhammad Muhsin sebagai narasumber utama dengan tema mendalam “Makna Kehidupan Seorang Hamba dalam Pandangan Islam.”
Puluhan jamaah dari berbagai wilayah di Gemuh dan sekitarnya hadir dengan antusias. Udara pagi yang sejuk menambah kekhusyukan suasana, sementara deretan kursi sederhana di halaman sekolah menjadi saksi kesungguhan warga dalam menimba ilmu. Hadir pula para tokoh Muhammadiyah setempat yang turut memperkuat kebersamaan dalam dakwah.
Dalam tausiyahnya, Ustadz Muhammad Muhsin mengingatkan bahwa hidup manusia sejatinya adalah perjalanan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Segala bentuk kesenangan, kesedihan, dan perjuangan, menurutnya, merupakan bagian dari ketentuan Ilahi yang harus disyukuri dan dijalani dengan ikhlas.
“Manusia hadir ke dunia tidak membawa apa-apa, dan akan kembali juga tanpa membawa apa pun kecuali amal. Maka kehidupan ini adalah kesempatan untuk berjuang, menaati, dan ridho atas segala ketetapan Allah,” tegas Ustadz Muhsin di hadapan jamaah.
Ia juga menjelaskan bahwa setiap manusia lahir membawa bekal fitrah, yaitu al-wijdan at-thobii al-fitri — naluri dasar yang mengarahkan manusia kepada kebaikan. Namun, fitrah itu harus dijaga melalui usaha dan perjuangan hidup yang benar.
“Sejak lahir, manusia punya insting untuk mengenal kebaikan. Tapi setelah itu, manusia wajib berusaha. Perjuangan itu bagian dari penghambaan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Ustadz Muhsin menekankan pentingnya keseimbangan antara ikhtiar dan tawakal. Menurutnya, semua hal dalam hidup—rezeki, jodoh, hingga ujian—sudah ditetapkan oleh Allah, namun manusia tetap diperintahkan untuk berusaha sebaik mungkin.
“Jodoh sudah ditetapkan, tapi kalau tidak diusahakan, bisa saja diambil orang lain. Maka usaha dan tawakal harus berjalan seiring,” ujarnya disambut senyum para jamaah.
Dalam bagian akhir ceramahnya, Ustadz Muhsin menegaskan bahwa ketaatan, keikhlasan, dan istiqomah adalah tiga pilar kehidupan seorang mukmin. Taat adalah wujud cinta kepada Allah, ikhlas adalah buah dari ketaatan, dan istiqomah adalah keteguhan untuk terus berada di jalan yang benar.
“Orang hidup pasti diuji. Kalau tidak diuji, maka itu bukan hidup. Maka hadapilah dengan sabar dan terus berpegang pada ketaatan,” pesan beliau menutup tausiyah dengan nada menenangkan.
Usai pengajian, kegiatan dilanjutkan dengan doa bersama dan sarapan gratis berupa nasi bungkus dan teh hangat yang disiapkan panitia. Suasana keakraban terlihat di antara jamaah yang saling berbincang hangat sebelum meninggalkan lokasi.
Salah satu jamaah, Hasan, menyampaikan apresiasinya atas kegiatan yang terus dihidupkan oleh PCM Gemuh.
“Semoga ke depan jamaahnya makin banyak, karena pengajian seperti ini sangat bermanfaat untuk menambah ilmu agama dan mempererat ukhuwah. Sayang kalau dilewatkan,” ujarnya.
Melalui pengajian rutin ini, PCM Gemuh berharap semangat dakwah dan silaturahmi antarwarga terus tumbuh, sehingga nilai-nilai Islam yang berkemajuan semakin mengakar di tengah masyarakat. (nien)
Kontributor : Nien Islami Yantika