KANGKUNG, KENDALMU.OR.ID – Pengajian Ahad Pagi Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kangkung pada Minggu (28/9/2025) berlangsung khidmat sekaligus istimewa.
Tausiyah utama disampaikan langsung oleh Ketua PD Muhammadiyah Kendal, KH. Ikhsan Intizam.
Dalam ceramahnya, dia kembali menegaskan gerakan AShol yang telah ia sampaikan di berbagai pengajian sebelumnya.
AShoI sendiri singkatan dari membaca Al-Qur’an, mengerjakan Sholat, dan gemar berInfaq. Menurutnya, tiga amal pokok ini menjadi jalan penting menuju kualitas hidup Islami yang lebih baik.
“Allah menciptakan mati dan hidup untuk menguji siapa di antara kita yang terbaik amalnya. Karena itu, membaca Al-Qur’an, menjaga sholat, dan berinfaq adalah bekal yang akan terus menyertai kita, bahkan ketika keluarga dan harta telah kembali. Yang tersisa hanyalah amal shalih,” tegasnya seraya mengutip QS. Al-Mulk ayat 1–2 dan hadits riwayat Bukhari.
تَبٰرَكَ الَّذِيْ بِيَدِهِ الْمُلْكُۖ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌۙ ١
“Maha berkah Zat yang menguasai (segala) kerajaan dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu,”
ࣙالَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُۙ ٢
“Yaitu yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dia Mahaperkasa lagi Maha Pengampun.”
يَتْبَعُ الْمَيِّتَ ثَلَاثَةٌ : أَهْلُهُ وَعَمَلُهُ وَمَالُه، فَيَرْجِعُ اثْنَانِ ، وَيَبْقَى وَاحِد، يَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ ، وَيَبْقَى عَمَلُهُ
“Mayit itu diikuti oleh tiga golongan, akan kembali dua golongan dan satu golongan akan tetap menemaninya, dia akan diikuti oleh keluarganya, hartanya dan amalnya. Maka keluarga dan hartanya akan kembali pulang sementara amalnya akan tetap menemaninya”.

Lebih lanjut, KH. Ikhsan menjelaskan bahwa dalam sholat, ada tiga kondisi manusia, Fi sholatihim, yakni sholat yang sudah menjadi kebutuhan dan kenikmatan, ‘Ala sholatihim, sholat yang masih terasa berat atau dilakukan karena terpaksa, dan ‘An sholatihim, sholat yang lalai, tidak memperhatikan waktu, syarat, rukun, dan kekhusyukan sehingga mendatangkan celaka.
Ustadz Ikhsan juga mengingatkan pentingnya infaq.
“Infaq itu pelindung dari cobaan dan mudharat. Allah Maha Adil menilai bukan dari jumlahnya, tetapi dari ketulusan dan kemampuan setiap hamba. Bahkan sedikit infaq, bila ikhlas, akan bernilai besar di sisi-Nya,” ujarnya mengutip QS. Fathir ayat 29.
اِنَّ الَّذِيْنَ يَتْلُوْنَ كِتٰبَ اللّٰهِ وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَاَنْفَقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰهُمْ سِرًّا وَّعَلَانِيَةً يَّرْجُوْنَ تِجَارَةً لَّنْ تَبُوْرَۙ ٢٩
“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Al-Qur’an), menegakkan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan pernah rugi.”
Pengajian ini disambut antusias jamaah. Ahmad Syarif, salah satu warga Truko, mengaku mendapat pencerahan dari materi yang disampaikan.
“Gerakan AShol sangat menyentuh. Tiga hal itu sederhana, tapi sering kita abaikan. Tausiyah ini jadi pengingat agar saya lebih serius dalam sholat dan tidak menunda berinfaq,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan Siti Aminah, jamaah dari Desa Kadilangu.
“Cara beliau menyampaikan mudah dipahami. Saya merasa seperti diingatkan kembali, bahwa amal kita yang akan setia menemani sampai akhirat. InsyaAllah saya ingin lebih rajin membaca Al-Qur’an setiap hari,” tuturnya.
Pengajian Ahad Pagi di Truko kali ini tidak hanya menghadirkan ilmu, tetapi juga menggugah hati jamaah untuk membumikan nilai Qur’ani dalam kehidupan sehari-hari melalui Gerakan AShol. (yani)
Kontributor : Muhammad Tibyani
