BOJA, KENDALMU.OR.ID – Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Boja bersama 18 Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) se-Kecamatan Boja menggelar rapat strategis pada Kamis malam (25/9/2025) di kediaman Ustadz Mahtum Ali Samhari.
Pertemuan ini membahas tantangan sekaligus merumuskan langkah konkret agar dakwah Muhammadiyah benar-benar menjangkau seluruh ranting hingga ke tingkat jamaah terkecil.
Wakil Ketua PCM Boja, Wiji Ahmanto, menekankan pentingnya menghidupkan kembali pengajian rutin di setiap ranting.

Menurutnya, masih ada sejumlah PRM yang belum aktif dalam kegiatan pengajian, padahal pengajian merupakan ruh utama dalam menjaga eksistensi ranting sesuai slogan persyarikatan,’Cabang Berkembang, Ranting itu Penting’
“Cabang berkembang berarti cabang harus hidup, aktif, dan dinamis—baik dalam amal usaha, kaderisasi, maupun pelayanan umat,” tegas Wiji.
Ia menjelaskan, cabang berfungsi sebagai pusat penggerak organisasi di wilayah yang lebih luas sekaligus motor penghubung bagi ranting-ranting. Sementara ranting adalah struktur Muhammadiyah di tingkat desa atau kelurahan, bahkan dusun.
“Ranting dianggap penting karena di situlah denyut kehidupan organisasi benar-benar bersentuhan langsung dengan masyarakat. Tanpa ranting yang kokoh, cabang hanya menjadi struktur tanpa pijakan,” lanjutnya.

Senada dengan itu, Wakil Ketua Bidang Tabligh dan Dakwah Khusus (MTDK) PCM Boja, Mahtum Ali Samhari, menegaskan bahwa ranting adalah garda terdepan gerakan Muhammadiyah.
Dakwah di akar rumput, katanya, harus terus digelorakan secara berkesinambungan.
Menurut Mahtum, ada tiga majelis dan lembaga yang harus berkolaborasi dalam pembinaan ranting, yaitu MTDK, Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR), serta Majelis Kader dan Sumber Daya Insani (MKSDI).
“Dengan adanya mubaligh di setiap ranting, dakwah tidak hanya berhenti di cabang atau daerah, tetapi benar-benar hadir di tengah masyarakat,” ungkap Mahtum.
Ia menambahkan, mubaligh Muhammadiyah memiliki peran penting sebagai corong resmi penyampai nilai, ajaran, dan pemikiran Islam berkemajuan agar tidak terputus atau disalahpahami.

Melalui pengajian rutin, tabligh akbar, dan pembinaan keislaman, ranting diharapkan menjadi pusat aktivitas dakwah yang nyata.
“Mubaligh mendampingi warga Muhammadiyah dan masyarakat umum, memberikan pencerahan, motivasi, serta bimbingan spiritual. Dengan begitu, dakwah Muhammadiyah tetap istiqamah, berlandaskan Al-Qur’an dan Sunnah,” ujarnya.
Rapat strategis ini menghasilkan semangat kolektif untuk menghidupkan seluruh ranting Muhammadiyah di Kecamatan Boja. PCM Boja menargetkan setiap ranting menjadi pusat dakwah yang hidup, jamaah lebih aktif, dan para dai lebih terbekali.
Tujuan akhirnya jelas: menumbuhkan kader dakwah yang tangguh, menjaga marwah persyarikatan, serta memperluas manfaat Muhammadiyah bagi masyarakat luas.
