LIMBANGAN, KENDALMU.OR.ID – Pemerintah Kabupaten Kendal melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) menggelar Sosialisasi Kewaspadaan Dini dalam Rangka Menjaga Kondusifitas Wilayah di Desa Pakis, Kecamatan Limbangan, pada Selasa (14/10/2025).
Kegiatan ini menghadirkan narasumber Ketua Tim Percepatan Pembangunan Desa (TP2D) Jawa Tengah, Don Murdono, dan dihadiri jajaran Forkompimcam, perangkat desa, serta tokoh masyarakat.
Dalam sambutannya, Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, menegaskan bahwa kewaspadaan dini harus berakar dari empati dan kepedulian terhadap sesama.
“Kewaspadaan itu dimulai dari hati, dari kemampuan kita untuk mendengar, memahami, dan merasakan apa yang dirasakan warga di sekitar kita,” ujarnya.
Menurut Dyah, potensi konflik sosial kerap muncul bukan karena perbedaan semata, tetapi akibat aspirasi masyarakat yang tidak tersalurkan dengan baik.

“Ketika ada yang gelisah, hendaknya kita temui. Saat ada yang berbeda pendapat, kita rangkul. Jika kita terbiasa banyak mendengar sebelum menilai, perpecahan bisa kita cegah sejak dini,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa menjaga kondusifitas wilayah berarti menjaga kekuatan ekonomi masyarakat. Dyah mencontohkan masyarakat Desa Pakis yang sebagian besar berprofesi sebagai petani kopi kebun. Menurutnya, kopi hasil bumi Pakis memiliki potensi besar dan kini mulai dilirik pasar luar negeri.
“Sebagian hasil kopi dari Pakis selama ini dibeli oleh tengkulak dari Temanggung dan dijual dengan nama kopi Temanggung. Kami sedang berupaya agar kopi Kendal ini diakui kualitasnya, karena sudah dilirik oleh salah satu wali kota di Jepang,” ujarnya.
Dyah mengungkapkan, pada kunjungan ke Jepang tanggal 25–30 Nopember mendatang, direncanakan penjajakan kerja sama ekspor kopi Kendal ke Negeri Sakura sebagai bagian dari upaya meningkatkan ekonomi petani.

Sementara itu, narasumber Don Murdono dalam paparannya mengingatkan pentingnya menanamkan ideologi Pancasila, ketaatan hukum, dan ketahanan pangan sebagai pondasi bangsa.
“Setiap pribadi Indonesia harus memiliki ideologi Pancasila yang utuh. Jangan sampai negeri ini dimasuki oleh ideologi lain yang ingin menguasai daerah kita,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya ketaatan hukum untuk menjaga stabilitas masyarakat.
“Kalau masyarakat tidak taat hukum, maka stabilitas pasti terganggu. Karena itu, taat hukum harus menjadi kesadaran bersama,” ujarnya.
Don menambahkan, ketahanan pangan merupakan salah satu pilar utama dalam mewujudkan masyarakat yang mandiri dan sejahtera.
“Ketahanan pangan adalah kunci kehidupan yang mandiri, berkeadilan, dan berkelanjutan — di mana setiap orang memiliki akses terhadap pangan yang cukup, aman, dan bergizi tanpa khawatir kekurangan,” jelasnya.
Kegiatan sosialisasi ini menjadi bagian dari upaya Pemkab Kendal untuk memperkuat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya stabilitas sosial, ekonomi, dan ideologi, agar Kendal tetap aman, rukun, dan berkemajuan. (fur)