KENDAL — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kendal resmi meluncurkan program inovatif bertajuk Kapasitas Guru Berkelanjutan atau disingkat ‘KAPAS GULA’, pada Selasa (17/6/2025) di Gedung Abdi Praja Kendal.
Program ini menjadi langkah konkret dalam menjawab tantangan dunia pendidikan yang terus berkembang pesat.
Namun, di balik gagasan besar tersebut, terdapat sosok yang tak banyak disorot, tetapi memiliki peran vital dalam lahirnya program ini.
Adalah Supardi, Kepala Bidang Pembinaan dan Ketenagaan Disdikbud Kendal, juga Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PD Muhammadiyah, sekaligus Sekretaris Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Boja, Kab. Kendal.

Dialah sosok di balik lahirnya inovasi besar ini—inisiator sekaligus arsitek utama dari desain sistem pelatihan guru yang menyeluruh, yang tidak hanya merancang konsep, tetapi juga membangun fondasi kuat bagi terciptanya ekosistem pembelajaran berkelanjutan bagi para pendidik.
Supardi mengatakan, KAPAS GULA dirancang sebagai sebuah ekosistem pembelajaran bagi para guru di jenjang TK, SD, hingga SMP.,” katanya kepada kendalmu.or.id, Senin malam (23/6/2025).
Menurutnya, KAPAS GULA tak hanya sekadar pelatihan teknis, program ini mendorong terbentuknya komunitas belajar aktif yang bertumbuh dan terus memperbarui kompetensi anggotanya sesuai kebutuhan zaman.
“Guru bukan hanya pengajar, tapi juga pembelajar. Mereka harus tumbuh bersama murid, memahami perkembangan, dan menyesuaikan metode agar tetap relevan,” ujar Supardi dalam kesempatan peluncuran.
Diketahui, hingga pertengahan Juni 2025, sebanyak 273 komunitas belajar telah dibentuk secara resmi melalui Surat Keputusan (SK) Kepala Sekolah: terdiri dari 29 komunitas TK, 208 komunitas SD, dan 36 komunitas untuk jenjang SMP. Semua komunitas ini bekerja berdasarkan data rapor kompetensi guru, sehingga pengembangan keterampilan dilakukan secara tepat sasaran.
Peluncuran program ini dihadiri langsung oleh Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari atau akrab disapa Mbak Tika, yang menyampaikan apresiasinya terhadap program KAPAS GULA.

Bupati Kendal menilai inisiatif ini selaras dengan visi Kabupaten Kendal untuk membangun sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing.
“Kegiatan ini mendukung terwujudnya Kendal yang semakin maju, adil makmur, dan berkelanjutan. Pendidikan adalah fondasi, dan guru adalah kuncinya,” tegas Mbak Tika.
Dalam sambutannya, Mbak Tika juga menyinggung bahwa dunia pendidikan hari ini menghadapi tantangan baru seperti perkembangan teknologi, coding, dan kecerdasan buatan (AI). Oleh karena itu, dibutuhkan guru yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga mampu menciptakan pembelajaran yang aman, nyaman, dan tetap humanis.
“Melalui program ini, pengembangan guru tidak dilakukan secara seragam, melainkan berdasarkan kebutuhan riil di lapangan. Ini pendekatan yang cerdas dan terukur,” imbuhnya.
Program KAPAS GULA sendiri sudah mulai disosialisasikan sejak 15 Mei 2025 dan kini aktif dijalankan di seluruh satuan pendidikan yang tergabung dalam komunitas belajar.
Berbagai kegiatan dan implementasi program juga terus disebarluaskan melalui kanal media sosial seperti Facebook dan Instagram di akun @kendalpintarberbagi.
Respons dari lapangan pun sangat positif. Para guru merasakan manfaat langsung dari pendekatan yang lebih personal, kolaboratif, dan berorientasi pada kebutuhan nyata mereka.
Supardi berharap, program KAPAS GULA dapat menjadi budaya baru dalam pengembangan profesi guru, bukan sekadar proyek temporer.
“Yang kita bangun bukan hanya pelatihan, tapi mentalitas pembelajar sepanjang hayat,” tutupnya. (fur)
