BANDUNGAN, KENDALMU.OR.ID — Menyongsong tahun 2026, Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) Daerah Kabupaten Kendal menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) di Villa Green Valley, Bandungan, Kabupaten Semarang, Sabtu–Ahad (20–21/12/2025).
Rakerda di penghujung 2025 ini merupakan forum strategis tahunan yang diselenggarakan sebagai instrumen perencanaan, konsolidasi, dan penguatan tata kelola organisasi dalam menghadapi dinamika pengelolaan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) pada tahun 2026.
Dengan mengusung tema, ‘Sinergi Strategis untuk Orkestrasi yang Berdampak dan Berkelanjutan’, paling tidak terdapat enam misi strategis yang akan dicapai Lazismu dalam satu tahun ke depan, yaitu: perumusan Arah Kebijakan Strategis 2026; penguatan tata kelola dan akuntabilitas lembaga; optimalisasi penghimpunan dan pendayagunaan ZIS; penguatan sinergi internal Muhammadiyah; pengembangan SDM dan jaringan layanan; serta penguatan kesiapsiagaan sosial dan kemanusiaan 2026.

Rakerda ini dibuka langsung oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kendal, KH Ikhsan Intizam, bersama Ketua Badan Pengurus Lazismu Wilayah Jawa Tengah, Dwi Swasana Ramadan.
Kegiatan ini dihadiri seluruh Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) serta Ketua Kantor Layanan Lazismu se-Kabupaten Kendal.
Dalam sambutannya, KH Ikhsan Intizam memberikan apresiasi tinggi atas kinerja Lazismu Kendal yang dinilai konsisten memperjuangkan pelaksanaan rukun Islam keempat, zakat, secara nyata dan berdampak luas.

“Saya mewakili PDM Kendal merasa bangga dan tersanjung. Lazismu Kendal telah berjuang luar biasa dalam penghimpunan dana kemanusiaan. Untuk respons kemanusiaan Sumatera, Lazismu Kendal berada di peringkat tiga besar Muhammadiyah se-Jawa Tengah, bahkan tercatat di tingkat dunia,” tegasnya.
Ia menekankan pentingnya penguatan sinergi lintas majelis agar dampak zakat semakin besar dan berkelanjutan, termasuk dengan Majelis Wakaf yang saat ini tengah menggagas wakaf produktif.
“Ke depan, program Lazismu tidak boleh berjalan sendiri. Harus terintegrasi dengan majelis dan lembaga lain agar manfaat zakat semakin luas dan terasa,” ujarnya.
Senada dengan itu, Ketua BP Lazismu Jawa Tengah, Dwi Swasana Ramadan, menyebut Lazismu Kendal sebagai salah satu daerah dengan kontribusi anggaran terbesar dalam mendukung program ta’awun di tingkat wilayah.

“Secara anggaran, Lazismu Kendal termasuk yang paling kuat dalam mendukung ta’awun di Jawa Tengah. Semangat ini harus terus digelorakan sebagai gerakan bersama Muhammadiyah,” katanya.
Dwi juga menegaskan bahwa Lazismu Jawa Tengah saat ini tengah melakukan sinkronisasi dan penguatan kolaborasi dengan majelis, lembaga, dan organisasi otonom Muhammadiyah secara lebih spesifik.
“Dalam penghimpunan kebencanaan, kita bersinergi dengan ‘Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul ‘Aisyiyah, IMM, dan IPM. Sedangkan dalam penyaluran, kita bekerja bersama MDMC,” jelasnya.
Menutup sambutannya, Dwi mengajak seluruh elemen Muhammadiyah menjadikan Lazismu sebagai instrumen utama akuntabilitas publik dan penguat kepercayaan umat.

“Kita jadikan Lazismu sebagai alat untuk mendermakan ta’awun dan tolong-menolong, sekaligus membesarkan Muhammadiyah secara bermartabat dan berkelanjutan,” pintanya.
Dalam forum tersebut, Lazismu Kendal juga menganugerahkan piagam penghargaan kepada enam Kantor Layanan (KL) atas kinerja terbaik tahun 2025, yakni: KL Plantungan sebagai Penerima Manfaat Program Peternakan Masyarakat Madani Terbaik; KL Patean sebagai KL dengan Tertib Administrasi Laporan Terbaik; KL RSI Kendal sebagai Penghimpun ZISKA Tertinggi 2025; SD Muhammadiyah Sukorejo sebagai Penghimpun Donasi Kebencanaan Alam Tertinggi; Syamsudin sebagai Amil Eksekutif Fundraising Terbaik; serta KL Singorojo sebagai Penerima Manfaat Program Peternakan Masyarakat Madani Terbaik. (syim)
