Oleh Khairul Ummah
DI ANTARA riuh langkah zaman dan cepatnya arus kehidupan, ada secercah cahaya yang lahir dari ruang-ruang sederhana namun penuh makna. Cahaya itu bernama KIRANA — singkatan dari Kreasi Inspiratif Nasyiatul ‘Aisyiyah — sebuah ruang kreasi yang dibangun dengan cinta, tekad, dan harapan oleh Pimpinan Daerah Nasyiatul ‘Aisyiyah Kabupaten Kendal.
KIRANA bukan sekadar nama. Ia adalah simbol dari semangat berdaya, dari perempuan-perempuan muda yang tak sekadar hadir di tengah masyarakat, tetapi membawa perubahan melalui karya. Di sinilah, para anggota Nasyiatul ‘Aisyiyah dari tingkat daerah, cabang hingga ranting berhimpun. Mereka tidak sekadar berbagi waktu, tetapi berbagi inspirasi. Kegiatan ini dirancang bukan hanya untuk memeriahkan Milad ke-94 Masehi atau 97 Hijriah Nasyiatul ‘Aisyiyah, tetapi untuk menyalakan kembali semangat bergerak, berkarya, dan menjadi terang bagi sekeliling.
“Berdaya dengan Karya”, begitu slogan yang diusung. Slogan itu bukan hanya untaian kata, tetapi cermin dari keyakinan bahwa di balik jemari perempuan, tersimpan potensi besar yang bisa menghidupkan banyak hal — ekonomi, harapan, bahkan peradaban.
Yunda Alif Khoirotun Ulfa, Ketua Umum PDNA Kendal, menyampaikan bahwa KIRANA adalah wadah untuk menyalurkan dan mengembangkan kreativitas. Bukan untuk lomba semata, tetapi sebagai bentuk aktualisasi diri: bahwa menjadi perempuan beriman tidak menghalangi untuk menjadi perempuan yang berkarya.
Gerberga Bag Charm, sebuah kerajinan tangan yang mungil namun elegan, menjadi karya pembuka dalam KIRANA tahun ini. Meski sederhana, pesonanya menyimpan potensi ekonomi yang menjanjikan. Di balik tiap simpul dan jahitan, ada cerita tentang ketekunan, ketangguhan, dan cinta atas apa yang dikerjakan.
KIRANA adalah pembuktian bahwa perempuan muda hari ini tak hanya bisa bicara perubahan, tapi menciptakannya. Bahwa perempuan yang tangguh bukan hanya mereka yang mampu bertahan, tetapi yang mampu berkarya di tengah keterbatasan dan membagikan cahaya dari dalam dirinya kepada dunia.
Tema Milad ke-94 — Perempuan Tangguh, Mencerahkan Peradaban — bukanlah tema kosong. Ia hidup dan berdenyut di setiap kegiatan KIRANA. Karena dari tangan-tangan para kader muda inilah, lahir karya-karya yang memberi daya. Dan dari daya itulah, perempuan menjadi lebih merdeka — bukan untuk melawan, tapi untuk memberi makna lebih dalam setiap ruang kehidupan.
KIRANA bukan hanya tentang hari ini. Ia tentang masa depan yang sedang dipahat dengan tenang, namun penuh keyakinan. Bahwa perubahan besar dimulai dari langkah kecil. Dan perempuan, sebagaimana sejak dulu, selalu ada di garis depan peradaban—baik dengan doa, dengan kasih, maupun dengan karya.
*) Khairul Ummah S.Pd adalah Ketua Departemen Pendidikan, Kader, dan Dakwah PC NA Kangkung dan Anggota Lembaga Seni Budaya dan Olahraga PD Muhammadiyah Kendal
