WELERI.KENDALMU.OR.ID. Dalam rangka milad ke-116 Muhammadiyah sesuai kalender hijriah (8 Dzulhijjah 1330–1446 H), Rumah Sakit Islam (RSI) Muhammadiyah Kendal menghadirkan kado istimewa bagi masyarakat.
Pada Rabu siang (4/6/2025), RSI Kendal meresmikan RSI 2 yang berlokasi di Patean, sekaligus menggelar peresmian Instalasi Radiologi, serta peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Gedung Kemoterapi dan Laboratorium Patologi Anatomi.

Acara peresmian yang digelar di RSI Muhammadiyah Ngasinan, Weleri, ini dihadiri sejumlah tokoh penting, termasuk Bupati Kendal Dyah Kartika Pernamasari, Ketua MPKU PP Muhammadiyah, Muhammad Agus Syamsudin, serta perwakilan dari Kementerian Kesehatan RI.
Bupati Kendal menyampaikan apresiasi tinggi atas langkah Muhammadiyah yang terus berkontribusi dalam pembangunan bidang kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Ia menilai kehadiran RSI 2 dan pengembangan fasilitas layanan kesehatan lainnya adalah bukti sinergi positif antara Muhammadiyah dan pemerintah daerah.

“Dengan bertambahnya layanan kesehatan Muhammadiyah di Kendal, kami berharap akses masyarakat terhadap pelayanan medis yang cepat, terjangkau, dan berkualitas semakin mudah. Ini adalah wujud nyata dari spirit fastabiqul khairat, berlomba-lomba dalam kebaikan,” ujar Bupati Dyah.
Muhammad Agus Syamsudin, Ketua MPKU PP Muhammadiyah, mengingatkan kembali semangat awal pendirian PKU Muhammadiyah yang lahir dari niat menolong mereka yang sengsara.

Kini, Muhammadiyah terus mengembangkan jejaring kesehatan melalui rumah sakit dan fakultas kedokteran di seluruh Indonesia.
“PP Muhammadiyah saat ini tengah menginisiasi pembangunan rumah sakit baru di Sorong, yang sebagian didukung oleh bantuan pemerintah dan kini telah memasuki tahap pembangunan.
Perhatian terhadap layanan kesehatan kanker (kengser) juga menjadi sorotan dalam acara ini. Dalam sambutan Menteri Kesehatan yang dibacakan Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Lanjutan Kemenkes RI, Andi Saguni, disebutkan bahwa hadirnya instalasi radioterapi di RSI Kendal adalah langkah penting dalam memperluas layanan kanker yang selama ini sangat terbatas.

“Ini bukan sekadar seremoni, tapi wujud nyata kerja sama dan kepedulian bersama dalam menghadirkan layanan kesehatan yang merata, bermartabat, dan lebih dekat dengan masyarakat,” ujar Andi.
Menurutnya, kanker masih menjadi penyebab utama kematian di dunia, dengan 70% pasien di Indonesia terdiagnosis dalam stadium lanjut. Oleh karena itu, pembangunan fasilitas radioterapi menjadi bagian penting dari transformasi sistem layanan kesehatan nasional.
RSI Muhammadiyah Kendal sendiri telah berdiri sejak 1996 dan kini berstatus rumah sakit kelas C dengan kapasitas 341 tempat tidur serta akreditasi paripurna. Tingkat hunian yang mencapai 89,6% menunjukkan tingginya kepercayaan masyarakat.

“RSI Kendal bukan hanya membangun fasilitas, tetapi juga menanamkan semangat dakwah kemanusiaan. Harapannya, instalasi radioterapi ini bukan hanya melayani pengobatan, tapi juga menjadi pusat edukasi, pendampingan, dan penguatan semangat hidup bagi para penyintas kanker,” tambah Andi.
Ke depan, RSI Kendal diharapkan terus meningkatkan mutu layanan, memperkuat SDM, serta mengembangkan kerja sama dalam dan luar negeri, khususnya dalam mendukung transformasi layanan rujukan di bidang kanker, jantung, serta kesehatan ibu dan anak. (fur)
